5 Alasan Takemichi Susah Merubah Masa Depan Menjadi Lebih Baik
Andaikan Takemichi lebih peka, pasti lebih mudah
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang kita tahu bahwa Takemichi sudah beberapa kali melakukan time leap demi merubah masa depan Hinata yang selalu berakhir dengan tragis. Sayangnya, semua hal yang ia lakukan justru melahirkan beberapa tragedi baru di masa depan.
Kenapa hal itu sering terjadi? Mari kita bahas bersama di bawah ini!
1. Bukan seorang petarung yang tangguh
Dunia berandalan memang terkenal akan kekejamannya. Siapapun yang tak bisa bertarung bisa dipastikan akan selalu berakhir babak belur dan dijadikan budak oleh mereka yang jauh lebih kuat.
Hanya segelintir karakter yang bisa bertahan tanpa perlu skill bertarung seperti Shinichiro dan Kisaki. Itupun karena keduanya memiliki kewibawaan dan kecerdikan yang membuat mereka bisa bertahan.
Oleh karena itu, Takemichi sering kali kesulitan menyelesaikan masalah karena kemampuan bertarungnya membuat sukar diakui para karakter lain. Bahkan, ia seringkali harus mengandalkan Mikey sebagai deus ex machina yang bertugas mengalahkan antagonis utama di akhir babak cerita.
2. Berbagai petunjuk yang membingungkan untuk membuat kesimpulan
Sebelum melakukan time leap, biasanya Takemichi akan lebih dahulu mencari petunjuk yang tersebar di masa depan. Hal itu sendiri dilakukan sebagai panduannya selama menyelesaikan masalah di masa lalu. Dengan demikian, ia bisa mencegah tragedi yang berpengaruh di masa depan.
Sayangnya, Takemichi seringkali terkecoh oleh beberapa petunjuk sehingga masih ada beberapa tragedi tetap terjadi di masa depan. Salah satunya adalah saat ia sempat terlambat menyadari tragedi penusukan Draken bukan disebabkan oleh Osanai melainkan oleh Kiyomasa.
3. Responnya tidak cepat dalam menghadapi situasi
Salah satu kebiasaan buruk Takemichi adalah ia cukup lamban dalam merespon perubahan situasi.
Meskipun sudah memiliki petunjuk serta informasi kapan terjadinya sebuah tragedi, Takemichi masih kurang cepat dalam mencegah tragedi yang akan terjadi. Salah satunya adalah saat ia baru menyadari bahwa tragedi penusukan Draken belum berakhir setelah permasalahan dengan Osanai terselesaikan.
Takemichi juga baru sadar akan ketiadaan Emma di masa depan dan gagal mencegah Kisaki menghabisi adik Mikey tersebut. Alhasil, Emma harus masuk ke daftar karakter yang tewas permanen.
4. Banyak konsekuensi tak terduga yang belum diketahui Takemichi
Biasanya setelah time leap berakhir, Takemichi akan kembali ke masa depan baru yang telah berubah. Sayangnya, kebanyakan masa depan yang ditulis ulang Takemichi selalu berisi tragedi seperti tirani Tokyo Manji yang masih merajalela serta kematian kawan-kawannya.
Hal itu disebabkan karena Takemichi selalu salah perhitungan dalam menyelesaikan masalah. Salah satunya adalah hidupnya Draken dan Taiju menuntun ke masa depan yang mengerikan seperti Draken yang dihukum mati dan semua anggota Tokyo Manji dihabisi para bawahan Izana.
5. Mikey sendiri yang tidak mau berubah
Bisa dibilang, Mikey adalah tokoh kunci bagi Takemichi untuk menciptakan masa depan yang benar-benar sempurna bagi semua temannya.
Sayangnya, Mikey sendiri bisa dibilang belum mau benar-benar berubah. Sifat dark impulsivity-nya masih melekat dalam dirinya benar-benar membuat susah lepas dari kebiasaanya berbuat jahat meskipun Mikey sendiri sadar akan hal itu.
Tak heran, sejumlah tragedi selalu terjadi pada geng Tokyo Manji sehingga Takemichi harus beberapa kali time leap demi merubah sejarah. Bahkan meskipun semua anggota Tokyo Manji sudah mendapatkan akhir cerita yang bahagia setelah geng tersebut dibubarkan, Jepang sendiri masih dihantui teror dari Bonten yang diciptakan Mikey.
Tak heran jika Naoto sendiri sempat memprotes mengapa Takemichi tidak membunuh Mikey di masa lalu.
Itulah 5 alasan mengapa Takemichi susah menciptakan masa depan yang ideal untuk teman-temannya. Adakah di antara kalian yang tahu alasan lain mengapa Takemichi sukar merubah sejarah yang ideal? Jangan lupa sampaikan di kolom komentar, yah!