Hooq Akan Dilikuidasi, Gimana Nasibnya di Indonesia?
Hooq ajukan likuidasi karena gagal hasilkan keuntungan
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabar kurang mengenakkan datang dari layanan streaming Hooq. Perusahaan telekomunikasi Singapura Singtel selaku pemilik Hooq dikabarkan akan melakukan likuidasi. Dalam bahasa sederhana, ada kemungkinan layanan Hooq akan berakhir.
Benarkah kabar tersebut, dan bagaimana nantinya nasib Hooq di Indonesia?
1. Persaingan ketat layanan streaming video
Persaingan ketat dalam layanan streaming video memaksa setiap layanan untuk mengedepankan konten demi menarik perhatian penonton. Hal inilah yang menjadi kunci kemenangan Netflix yang sepertinya menjadi raja streaming video saat ini.
Hooq sejatinya punya start yang bagus. Dibentuk lewat udunan antara Singtel, Sony, dan Warner Bros., layanan streaming ini juga mendapatkan dukungan baik dari operator seluler Indonesia yang juga ingin melawan Netflix. Belum ditambah komitmen Hooq memproduksi konten lokal bersama sutradara dan aktor dalam negeri. Namun apa daya, hegemoni Netflix dengan konten lebih lengkap tak bisa dibendung dan mempengaruhi performa Hooq.
Baca Juga: Sempat Bisa Diakses, IndiHome Tegaskan Belum Kerja Sama dengan Netflix
2. Likuidasi Hooq oleh Singtel
Karena tidak mampu menghadapi kondisi pasar, Hooq tak bisa tumbuh untuk menutup segala pengeluaran dan membayar balik investor. Maka dari itu, Singtel selaku pemilik dominan memutuskan untuk melikuidasi Hooq.
Saat ini Hooq telah memilih Lim Siew Soo dan Brendon Yeo Sau Jin sebagai likuidator sementara dan untuk memastikan operasional Hooq tetap berjalan selama likuidasi. Sebelum likuidasi berjalan, Hooq akan mengadakan rapat umum pemegang saham dan pertemuan kreditor tanggal 13 April mendatang.
3. Nasib Hooq di Indonesia
Sementara itu, Country Head Hooq Indonesia Guntur Siboro mengkonfirmasikan bahwa likuidasi akan berjalan. Namun, bukan berarti layanan Hooq akan ditutup. Ini karena sesuai dengan hukum di Singapura, rapat umum pemegang saham dan pertemuan kreditor tanggal 13 April nanti baru akan memutuskan nasib dari Hooq, apakah tetap berjalan atau lanjut likuidasi.
Nasib Hooq baru akan ditentukan pada bulan April mendatang. Sambil menunggu hasilnya, gak ada salahnya untuk binge watch film dan serial favorit kamu sehabis work from home.
Baca Juga: IMS 2020: Tik Tok, Viu, dan HOOQ Dibangun oleh Minat Penonton Lokal!