Tragedi Apple dan iOS 6, Aplikasi Peta iPhone 5 Ternyata Menyesatkan!
Ketika Apple mendemokan aplikasi Maps baru yang diterapkan pertama kali untuk iOS 6, mereka mengklaim sebuah layanan yang jauh lebih baik dan akurat dari aplikasi peta lainnya. Kenyataannya berbanding terbalik, bahkan membuat banyak user iOS kecewa.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika Apple mendemokan aplikasi Maps baru yang diterapkan pertama kali untuk iOS 6, mereka mengklaim sebuah layanan yang jauh lebih baik dan akurat dari aplikasi peta yang digunakan pada iOS sebelumnya, yaitu Google Maps. Kenyataannya berbanding terbalik, bahkan membuat banyak user iOS kecewa.
Las Vegas meleleh.... hanya ada di dalam Maps iOS 6.[/caption]
Memang apa yang disebutkan sebagai highlight sudah ada di layanan peta lainnya, seperti mode flyover yang menampilkan tampilan 3D photo-realistic interaktif atau panduan suara turn-by-turn, harusnya sebuah tampilan yang biasa bagi mereka pengguna Google Maps atau Nokia Maps. Peta baru untuk iOS 6 itu juga bisa dinikmati pengguna iPhone dan iPad generasi sebelumnya, dengan meng-upgrade OS mereka ke iOS 6 -- dengan beberapa fitur seperti flyover yang harus absen.
Dan yang utama dari Maps baru tersebut adalah keberadaan data peta yang memang pemetaannya dikembangkan sendiri oleh Apple -- sekaligus menjadi alasan kenapa mereka berupaya meninggalkan Google Maps yang sudah dipakai selama ini di iOS sebelumnya. Namun sayangnya, mereka yang sudah terlanjur upgrade OS dan mendapatkan Maps baru serta iOS 6, banyak yang mengaku kecewa karena peta baru tersebut jauh dari harapan.
Dengan waktu pengembangan lebih dari 7 tahun, kami percaya Google jauh lebih baik dalam pemetaan Google Maps. Mereka pasti sudah menghabiskan banyak dana dan waktu untuk membuat data Google Maps begitu mendetail dan akurat seperti sekarang, dan memastikan apa yang kita dapatkan pada layar smartphone adalah keadaan yang sebenarnya, termasuk data yang komprehensif mengenai lokasi bisnis, hiburan dll
Sedangkan apa yang ditawarkan Apple melalui Maps di iOS 6, ternyata begitu banyak celah pada data peta mereka, sampai yang sangat parah, menempatkan suatu kota di lokasi yang berbeda. Entah apakah memang salah penempatannya, namun banyak pengguna iOS 6 mendapati ketika mencari lokasi suatu kota melalui opsi search, hasil yang lebih sering muncul adalah lokasi dengan nama yang mirip, namun ada ratusan kilometer jauhnya dari lokasi yang seharusnya dicari. Tidak hanya itu saja, begitu banyak lokasi yang sepertinya belum termasuk dalam data peta Maps baru ini. Lebih mudahnya, bisa kamu lihat beberapa foto berikut ini:
Baru tahu kali ini ada aplikasi peta yang memberi warna putih untuk tampilan landscape-nya![/caption]
Sebelah kanan Google Maps, menunjukkan Helsinki Central Railway Station, di kiri Maps iOS 6, menunjukkan sebuah taman... Well, bukahkan tampilan terrain warna hijau, di aplikasi peta mana pun selalu menggambarkan sebuah tempat yang dipenuhi tanaman?[/caption]
Foto - foto tersebut membandingkan Maps iOS 6, dengan Google Maps, yang tentu saja masih bisa diakses melalui browser.... dan terbukti jauh lebih bisa dipercaya dan lebih akurat. Foto - foto lainnya bisa kamu cek di sini...
Berbeda dengan masalah cacat pada casing aluminium iPhone 5 yang kami ulas beberapa hari lalu, dan oleh Apple ternyata hanya ditanggapi dengan sepele, bahwa lapisan anodizing tersebut lumrah terkelupas seiring penggunaan, ternyata CEO Apple sendiri, Tim Cook memberikan konfirmasi resmi sehubungan Maps ini melalui Apple.com. Bisa kamu baca di sini detailnya, Tim Cook mengakui bahwa benar layanan aplikasi Maps mereka belum sepenuhnya siap, dan menyarankan kita untuk menggunakan alternatif lainnya jika inngin mendapatkan fungsi peta -- dengan cara download aplikasi peta lain, atau menempatkan shortcut alamat web Google Maps atau Nokia Maps. Mengutip satu paragraf pernyataannya:
While we’re improving Maps, you can try alternatives by downloading map apps from the App Store like Bing, MapQuest and Waze, or use Google or Nokia maps by going to their websites and creating an icon on your home screen to their web app.
Tidak biasa bagi Apple sampai harus mengakui bahwa apa yang mereka ciptakan ternyata tidak sebaik dari apa yang sudah ditawarkan pesaingnya. Dan respon Apple tersebut seharusnya lebih bisa diterima, daripada alasan yang mereka gunakan untuk berkelit dari masalah casing aluminium yang mudah terkelupas. Toh untuk memperbaiki layanan Maps mereka, pasti Apple membutuhkan waktu yang lama. Sementara itu banyak juga yang melaporkan jika Google sedang mengembangkan aplikasi Google Maps (bukan mengakses melalui browser) khusus iOS 6. Walaupun belum ada pernyataan resmi, namun dengan kenyataan bahwa sebelumnya Google juga meng-update fungsi voice search mereka untuk aplikasi Google Search iOS (dan juga Android tentunya) menjadi sekelas Siri, banyak yang beranggapan bahwa Google juga menyiapkan peta khusus untuk iOS 6. Hanya saja sayang, update voice search tersebut juga masih belum mendapat persetujuan Apple untuk tampil di AppStore.
Introducing Enhanced Voice Search on the Google Search App
httpv://youtu.be/-cZ4mdrlWYM
Sementara itu di sisi lain, karena masalah pemetaan Maps iOS 6 yang kacau, pesaing banyak yang memanfaatkan itu untuk "menyinggung" Apple. Mulai Nokia, yang menurut penulis memang memiliki aplikasi peta paling advance dan fungsional (karena data petanya bisa di-download offline, dan sangat lengkap serta detail), mereka memberikan semacam benchmark aplikasi peta yang diusung setiap smartphone terkini, dan tentu saja tiap smartphone mewakili OS masing - masing. Yang dibandingkan dalam benchmark tersebut tidak lain Apple iPhone 5, lawan Samsung Galaxy S III (yang dianggap sebagai pemimpin pasar Android), serta tentu saja Nokia Lumia 920, yang meskipun belum dirilis, namun dianggap sebagai asa baru yang mewakili Microsoft dengan Windows Phone 8. Hasilnya, bisa kamu cek gambar berikut:
Apa yang penulis sukai dari Nokia Maps tidak lain adalah adanya opsi untuk men-download data peta, dan kemudian digunakan secara offline (atau juga bisa secara online). Peta yang ditawarkan Nokia Maps menurut penilaian penulis sangat detail, bahkan lebih detail dari Google Maps. Kemudian fasilitas panduan suara secara turn-by-turn, juga bisa dimaksimalkan secara offline -- termasuk di negara kita, Indonesia. Sedangkan Google yang sebelumnya memberi opsi save data Google Maps untuk keperluan akses peta offline, ternyata tidak di semua wilayah opsi tersebut bisa digunakan.
Selain Nokia yang mengambil kesempatan karena "cacatnya" peta iOS 6, adalah Motorola ikut - ikutan merilis iklan baru dengan fokus aplikasi peta yang diterapkan dalam Droid RAZR M. Pas banget Razr M diajukan sebagai perbandingan di sini, bukanya Razr HD. Karena layar Motorola Droid RAZR M menganut konsep edge-to-edge, yang mengunggulkan begitu tipisnya bezel sebelah kiri dan kanannya, sehingga terlihat bahwa layar tersebut memang memanjang ke kiri dan kanan. Bandingkan dengan layar iPhone 5 yang memanjang ke atas... Sedangkan pada iklan yang bisa kamu lihat di atas, jelas artinya, mencari 315 E 15th di Manhattan, melalui Google Maps pada Droid RAZR M bakal membawamu tepat ke tujuan. Sedangkan melalui Maps iOS 6 di iPhone 5, menghasilkan #iLost di Brooklyn.
Sumber: Apple, Google Plus