Samsung Memudahkan Pengguna Dengan Keterbatasan Fisik Mengakses Galaxy S5
Desember 2013 lalu Samsung memperkenalkan Galaxy Core Advance yang menjadi smartphone pertama Samsung untuk pengguna berketerbatasan fisik. Samsung juga memasukkan fitur tersebut untuk Galaxy S5.
Pertengahan Desember 2013 lalu Samsung memperkenalkan Galaxy Core Advance, yang menjadi versi upgrade Galaxy Core dengan layar yang lebih lega. Karena sekadar upgrade minim, Core Advance masih membawa desain yang sama seperti pendahulunya, opsi dual-SIM, layarnya meningkat dari 4.3 – 4.7-inchi ini, serta menjadi smartphone pertama mereka yang memang disebutkan untuk pengguna yang memiliki keterbatasan penglihatan dan pendengaran melalui dukungan fitur seperti Voice Guidance (TTS, Voice Guided Camera, Text Reader). Tampaknya Samsung juga membuat flagship mereka Galaxy S5 memiliki fitur untuk pengguna yang memiliki keterbatasan fisik.
Selama ini kita mengenal Galaxy S5 sebagai smartphone untuk pengguna yang aktif, khususnya anak muda, dan menyediakan banyak pilihan warna yang dinamis. Namun rupanya dibalik penampilan fisiknya, Galaxy S5 dibekali banyak fitur accessibility yang memungkinkan mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan, pendengaran atau masalah fisik masih bisa memanfaatkan smartphone kelas atas tersebut.
Melalui post dalam blog-nya, Samsung menyebutkan beberapa fungsi aksesibilitas untuk membantu pengguna tersebut. Fungsi yang memang eksis menjadi bagian Setting setiap Android tersebut mendapat tambahan beberapa fitur baru untuk membuat Galaxy S5 lebih nyaman digunakan oleh mereka yang memiliki keterbatasan fisik, seperti melalui pengaturan font yang sangat besar, warna negatif, dan opsi lainnya untuk mempermudah mereka yang terbatas penglihatannya aagr masih bisa melihat layar. Selain itu, Galaxy S5 juga dibekali fungsi yang lebih baik dari opsi pembaca tulisan pada layar Android, yang biasa kita kenal sebagai TalkBack.
Dengan TalkBack aktif, pengguna akan mendapat panduan lebih lanjut, misalnya saat akan mengambil foto seseorang. Seperti dengan mendeteksi apakah bagian wajah orang yang akan difoto memang sudah terlihat dalam viewfinder yang juga mendapat panduan berpola nine-grid serta ada feedback suara. Kemudian ketika pengguna sedang di tengah aktivitas menelepon, dan perlu mengetikkan angka etrtentu, mic Galaxy S5 otomatis akan beralih ke mode speakerphone ketika pengguna menjauhkan smartphone tersebut dari telinganya.
Sedangkan mereka yang memiliki gangguan pendengaran, ada fitur Auto Haptic yang merubah output suara menjadi getaran, dan membuat user bisa lebih merasakan saja, bukanya mendengar suara yang muncul. Hal itu bekerja bukan hanya untuk notification saja, namun juga untuk musik dan game. Kemudian ada fitur Flash Notification, yang bisa memicu modul flash LED kamera yang berperang sebagai pengganti notifikasi suara, yang menurut Samsung mungkin lebih berguna untuk mereka yang agak terganggu pendengarannya, atau bahkan tidak bisa mendengar sama sekali. Hebatnya, Galaxy S5 juga bisa mendeteksi suara tangisan bayi, dan akan memberi notifikasi melalui getaran jika smartphone tersebut mendengar tangisan bayi.
Dan untuk pengguna yang memiliki keterbatasan fisik, khususnya mungkin bagian tangannya tidak bisa seleluasa pengguna normal dalam mengoperasikan layar smartphone, Samsung menyediakan virtual mouse pad dan air gesture untuk membangunkan Galaxy S5 dari kondisi standby untuk membantu pengguna yang memiliki keterbatasan gerakan fisik.
Bagaimana menurut kalian langkah Samsung ini? Apakah menyediakan fasilitas untuk pengguna yang berketerbatasan fisik untuk flagship berharga Rp. 8 jutaan adalah langkah tepat, mengingat biasanya pengguna ponsel atau smartphone yang dimaksud seharusnya lebih cocok dengan tipe lain yang lebih terjangkau, karena mereka mungkin lebih membutuhkan gadget tersebut untuk menerima panggilan, bukan untuk menelepon.
Sumber: Samsung