Qualcomm Jelaskan Snapdragon 200 dan 400, Mendukung Dual SIM dan Video HD
Setelah mengenalkan Snapdragon 600 dan 800, Qualcomm merubah penamaan chipset lamanya menjadi Snapdragon 200 dan 400. Kali ini mereka mengungkapkan detail apa saja fitur kedua chipset mobile kelas menengah tersebut.
Seperti yang dijelaskan selama press conference Qualcomm di event Consumer Electronic Show 2013 lalu, bahwa mereka me-rebrand penamaan keluarga chipsetnya, dan kini Snapdragon tua dari seri S1-S4 mendapat julukan baru Snapdragon seri 200 dan 400 dengan beberapa tipe baru yang berbeda dari sebelumnya, menyusul dikonfirmasikannya Snapdragon 600 dan 800. Dan kemarin Qualcomm merilis detail baru sehubungan chipset seri 200 dan 400 mereka yang ditujukan untuk pasar menengah.
Mulai dengan Snapdragon 400, yang mengandalkan dua prosesor Krait dari arsitektur Cortex-A9 yang clock speed-nya bisa dipacu hingga 1.7GHz, serta ada pilihan lain empat prosesor dengan kecepatan 1.4GHz yang menggunakan arsitektur Cortex-A7. Kedua pilihan tersebut ditandemkan dengan RAM dari jenis LPDDR2 atau LPDDR3, dan sedangkan GPU-nya menggunakan Adreno 305, yang oleh Qualcomm diklaim sangat responsif menggerakkan antar muka mobile, serta cocok untuk kebutuhan 3D game atau web browsing.
Selain itu Snapdragon 400 juga dilengkapi modem terintegrasi yang mendukungt koneksi TDSCDMA, DC-HSPA+ (42Mbps), 1x Advanced, W+G CDMA, dan bisa dipasangkan di smartphone yang memiliki lebih dari satu SIM, mampu standby bersamaan alias Dual Standby (DSDS), Dual SIM, dan Dual Active (DSDA) -- akhirnya ada pilihan chipset kelas atas yang mendukung opsi dual SIM dan dual Stanby. Dari sisi multimedia, Snapdragon 400 mendukung penempatan sensor kamera yang resolusinya mencapai 13.5-megapixel, mampu merekam video atau memutar video dengan kualitas full HD 1080p, serta koneksi wireless melalui Miracast (fitur menampilkan layar suatu smartphone, tablet atau laptop yang mendukung Miracast secara peer-to-peer ke televisi, dan itu terjadi secara real time).
Sedangkan untuk kelas bawahnya ada Snapdragon 200, pilihannya chipset dengan empat core Cortex-A5 yang clock speed-nya mencapai 1.4GHz, dipadukan dengan GPU Adreno 203 -- yang menurut penulis agak underpowered, seperti melalui hasil uji di Smartfren Andromax U. Meskipun menggunakan arsotektur prosesor jadul Cortex-A5, namun sudah bisa memutar video HD, bisa dijalankan dengan RAM jenis LPDDR2, ada GPS dan juga multi-SIM, plus sensor kamera hingga resolusi 8-megapixel.
Qualcomm berencana menunjukkan kedua chipset baru tersebut selama Mobile World Congress 2013 yang digelar di Barcelona 25 Februari 2013 nanti.
Selain itu kabar terbaru lainnya dari Qualcomm, melalui salah satu rekanannya Xiam Technologies Limited, merilis aplikasi khusus chipset Qualcomm yang ditujukan untuk memperpanjang masa hidup baterainya, yaitu Snapdragon BatteryGuru. Aplikasi ini memang masih masuk tahap beta, namun semua fungsinya sudah bisa diaktifkan bersama smartphone atau tablet ber-Qualcomm.
BatteryGuru akan memonitor bagaimana kamu menggunakan gadget-mu, dan mempelajarinya dalam menentukan kapan kamu terhubung ke Wi-Fi, aplikasi apa yang paling sering kamu gunakan, hingga kapan kamu bakal tidur dan tidak menggunakan gadgetmu. Dari sana, aplikasi ini otomatis akan memberi konfigurasi yang pas beberapa aspek di gadgetmu, untuk membantu mengoptimalkan daya tahan baterai, seperti mematikan Wi-Fi ketika kamu menjauhi hotspot yang sudah teregister dan menghidupkannya kembali ketika memasuki area tadi. Kamu juga bisa secara manual mengatur aplikasi apa saja yang akan berjalan, atau bahkan memaksa aplikasi tertentu untuk "tertidur" ketika tidak kamu gunakan, dengan harapan bisa menghemat penggunaan RAM dan juga baterai.
Karena perlu memonitor kebiasaanmu lebih dulu, aplikasi ini perlu di-running dua hingga empat hari, sebelum akhirnya bisa menentukan konfigurasi yang paling tepat untuk gadgetmu. Langsung saja masuk ke PlayStore untuk men-download BatteryGuru, aplikasi ini gratis lho!
[cb type="company"]Qualcomm[/cb]
Sumber: Qualcomm