HTC One S, Smartphone HTC Paling Tipis dan Paling "Keras"

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Semoga saja benar-benar masuk kelas middle range...[/caption]

Mulai kemarin perhelatan tahunan terbesar di dunia telekomunikasi, Mobile World Congress (MWC), digelar di Barcelona, Spanyol, hingga 1 Maret 2012 nanti. Dan jelas makin banyak kejutan dari produsen gadget dunia, dengan lineup mereka yang bakal menghiasi etalase toko ponsel hingga setahun ke depan. Selain mengandalkan flagship mereka HTC One X, HTC  juga memiliki versi ekonomisnya, HTC One S.

Solusi bagi mereka yang "ngiler" dengan One X atau XL, namun budget-nya terbatas. Meskipun belum diketahui berapa banderol flagship HTC di tahun 2012 tersebut, namun jelas One S bakal menjadi versi murahnya -- selain juga menjadi seri "One" paling tipis, bahkan smartphone tertipis yang pernah didesain oleh HTC.

Layar 4.3 inchi masih nyaman untuk penggunaan satu tangan...[/caption]

Secara kelas, smartphone yang sebelumnya dikenal dengan kode nama HTC VIlle ini berada di bawah flagship One X / XL. Namun seperti hasil benchmark yang kami sertakan sebelumnya, kamu tidak akan menemui penurunan performace yang signifikan. One S memang menggantikan Tegra 3 atau MSM8960 dengan chipset Qualcomm MSM8260A, yang notabene masih menjadi salah satu keluarga Snapdragon S4 dengan prosesor berbasis Krait, dan juga berbasis teknologi transistor 28nm (menjanjikan kinerja yang lebih baik dan lebih hemat baterai). Bedanya dengan MSM8960, tidak mengintegrasikan dukungan untuk koneksi 4G LTE. CPU core di One S juga beroperasi pada kecepatan standar 1.5GHz, membuatnya performance-nya secara teori setara dengan HTC One XL.

Untuk hasil benchmark-nya, bisa kamu buka artikel kami sebelumnya. Dan kini lanjut preview-nya ke halaman 2...

Langsung datang dengan dua pilihan warna...[/caption]

Casingnya sendiri juga lebih berkelas, karena HTC memilih aluminum, serta tampil begitu tipisnya pada 7.9mm. Keseluruhan dimensi One S ini pun menjadi 130.8mm untuk panjang dan 64.8mm pada lebarnya. Wajar berkurang dimensinya, karena layarnya juga mengecil, menjadi 4.3-inchi -- dibandingkan 4.7 inchi pada One X / XL. Bahan layarnya Super AMOLED (dengan PenTile, jadi tidak sedetail One X / XL), dengan resolusi 960 x 540 pixel (alias qHD) pada kerapatan 256 setiap inchinya. Mengecilnya tubuh One S dari One X juga berimbas pada slot SIM-nya, karena One S ini hanya mendukung kartu SIM jenis micro.

Kamera depannya pun diganti ke VGA, sedangkan kamera belakangnya masih sama seperti One X / XL -- tentu saja dengan semua fitur istimewa ImageChip, ImageSense, lensa f/2.0, LED flash dengan beberapa tingkatan cahaya, dan tentu saja audionya juga mendapat sentuhan Beats Audio. Perbedaan lain dibandingkan One X / XL, kamu tidak mendapati konektor untuk docking mobil. Selebihnya, seperti penempatan tombol volume di sisi kanan, tombol power di sisi atas (beserya konektor audio 3.5 dan mic sekunder) pun sama.

Menjadi HTC paling tipis...[/caption]

Menyesuaikan dengan dimensinya yang langsing serta ukuran layar yang mengecil, kapasitas baterai juga diturunkan menjadi 1650mAh saja. Kebutuhan daya harusnya jauh lebih rendah dibandingkan pada One X / Xl, mengingat layar dan resolusinya yang lebih kecil. Spesifikasi lainnya, One S juga dilengkapi RAM 1GB LPDDR2 -- Dual-channel, masing-masing berkecepatan 500 MHz. Internal storage-nya diturunkan dari One X / XL menjadi 16GB berbasis eMMC -- plus 25GB online storage via Dropbox.

Task managernya menarik, aplikasi berjalan tampil dalam bentuk ikon, yang tidak diharapkan bisa langsung "dibuang" dengan menyapukan jari ke atas...[/caption]

Walaupun diplot sebagai Droid di kelas menengah, namun One S justru melanjutkan estafet desain HTC sebelumnya, yang terkesan solid dengan bahan aluminium -- jika dibandingkan One X / XL yang dari polycarbonate plastic ala Nokia N9 / Lumia 800, jelas lebih berkelas One S ini. Kamu bakal dapati finishing casingnya terlihat elegan dan berkesan metal. HTC menyebutkan casing tersebut dicapai melalui proses pembakaran aluminum di dalam plasma, sehingga merubah aluminum menjadi semacam keramik, serta membuatnya empat kali lebih keras dibandingkan tipikal aluminium, dan sekaligus juga tahan goresan.