Handheld is The New Console?
Momennya pas banget, dengan Tablet yang mulai mewabah, Sony tidak perlu repot ketika dituduh mengikuti jejak Nintendo DS karena mengaplikasikan layar sentuh. Karena PlayStation Portable 2, alias NGP ini lebih layak disebut sebuah mesin game hibrid... diajak fun bisa, mau serius pun ok!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika Mesin Game Portable Makin Dewasa, Impiannya Jelas Menjadi Tablet Computer...
[/caption]
Kode namanya, NGP, alias “Next Generation Portable.” Hmm, padahal saya berharap, Neo Geo Pocket Color… hehe! Namun yang pasti, desain berikut adalah final, dan mematahkan desain mirip PSP Go dan smartphone Xperia Play (saya ulas di artikel lain), yang sempat kita post beberapa waktu lalu, baik di Facebook, maupun di Zigma edisi 99. Namun untunglah, rupanya semua fitur yang saya sebutkan, tetap ditemukan dalam PSP 2, atau selanjutnya saya sebut sebagai NGP.
Seperti beberapa kali post saya di Group dan Fan Page Zigma, Sony Computer Entertainment (SCE) menggelar event tunggal PlayStation Meeting 2011, tadi siang jam 12:00 waktu Indonesia. Mereka mengkonfirmasikan update firmware PS3, serta NGP yang dijadwalkan rilis akhir tahun nanti. Dan tentu saja, yang paling dinanti adalah NGP… handheld penerus PlayStation Portable (PSP), yang mengalami peningkatan kinerja jauh dibandingkan PSP yang pertama kali dikenal akhir tahun 2004 lalu.
Enam tahun berjalan, setelah mengalami revisi beberapa kali, spesifikasi NGP ini jelas meningkat jauh. Dan SCE pun ikut euforia pertarungan silicon mobile dengan core lebih dari satu (bahkan empat), yang gaungnya mulai menggema awal tahun ini (bangga bisa memajang spesifikasi dual-core), melalui tren Tablet. Dan sebagaimana banyak analis menganggap Tablet adalah Netbook yang baru, spesifikasi handheld super SCE ini juga cukup menyetarakannya dengan konsol… dan bukan tanpa alasan saya memasang judul “Handheld is the New Console!”, karena kecanggihan handheld di tahun 2011 ini makin menyamai konsol, bahkan memberi kepuasan tersendiri yang tidak mungkin diberikan konsol.
[/caption]
Kebanyakan yang dikonfirmasi SCE selama PlayStation Meeting 2011 tidak membuat saya terkejut, berkat bocoran fitur PSP 2 selama dua pekan belakangan. Mulai layarnya, benar menggunakan bahan OLED yang dikenal tidak rakus daya baterei. Besar penampang layar sentuh tersebut adalah 5 inchi. Di atas kebanyakan smartphone Android, namun sama dengan smartphone Android keluaran Dell, yaitu Streak. Saya pernah menggunakan Dell Streak, dan jika disangdingkan dengan kelas Tablet seperti Samsung Galaxy Tab, Streak masih sangat nyaman digenggam dengan satu tangan pria/wanita dewasa.
Pilihan layar 5 inchi tersebut jelas, untuk menampilkan kualitas tinggi yang mampu divisualisasikan CPU dan GPU-nya. Selain tentu saja demi kenyamanan kita untuk mengendalikan antar muka baru, yang mengakomodir fungsi layar sentuhnya, yang mana disediakan dua panel. Seperti yang saya katakan sebelumnya, selain layar sentuh OLED untuk penampang utama, pada casing belakangnya juga disedakan bidang sentuh yang berperan layaknya mouse. SCE memastikan antar muka NGE mendungkung kedua panel sentuh tersebut, dengan fungsi interaksi jari seperti menyentuh, mengambil (menggunakan jari dengan posisi mencubit pada layar), melonggarkan (menggunakan jari dengan posisi mengembang dua jari pada layar), mendorong dan menarik.
Secara desain, NGP banyak mengadopsi bentuk oval yang simetris. Menurut SCE, desain NGP tersebut dikembangkan untuk mendapatkan kenyamanan terbaik bagi tangan gamer. Kemudian ditempatkannya dua stick analog di kiri dan kanan, juga menjadi salah satu jawaban SCE atas derasnya permintaan kendali analog yang nyaman. Tentu saja, keberadaan dua analog tersebut menjamin banyak genre bisa dimainkan melalui handheld ini dengan kontrol seperti layaknya game konsol.
Bicara genre, NGP bakal menarik hingga ke ranah casual… kenapa? Karena SCE menyematkan dua kamera di badannya. Di depan dan belakang, walaupun sejauh ini saya belum mendapatkan informasi berapa resolusinya. Kemudian didukung sensor gerakan yang lengkap, yang mampu mendeteksi secara akurat tingkat kemiringan hingga perubahan orientasi, melalui gyroscope serta accelerometer. Sedangkan electronic compass juga eksis menjadi wujud hadirnya GPS terintegrasi.
Masuk ke bagian software, bisa jadi SCE masih mengadaptasi Linux sebagai backbone antar muka NGP ini, walaupun belum dijelaskan detailnya. Sementara ini mereka memastikan hadirnya LiveArea, sebuah ruang khusus untuk semua gamer NGP yang lebih berfungsi sebagai wadah sosial, dimana mereka bisa mengakses informasi suatu game di sana, dan bisa melihat data aktivitas gamer lainnya, hingga tercipta memicu komunikasi yang real-time antar para pengguna NGP – semacam fasilitas BBM dalam BlackBerry – tanpa harus terputus dari suatu permainan yang saat itu sedang berjalan.
SCE pun cerdas memanfaatkan teknologi GPS yang telah menjadi standar gadget mobile masa kini, melalui aplikasi Near. Melalui aplikasi yang berbasis layanan lokasi tersebut, kamu bisa menggunakannya untuk menemukan apa yang dimainkan gamer NGP lainnya, hingga dimana mereka berada. Hmm... semacam Foursquare dan Places dalam Facebook! NGP mampu melacak posisimu secara real-time (via GPS atau lokasi Wi-Fi) dan merekam semua pergerakanmu di peta, sehingga kemudian kamu bisa membaginya dengan NGP yang lain.
Ini yang kemungkinan ditunggu kalangan gamer PSP di beberapa negara. Drive UMD hilang, dan SCE bakal menggunakan tipe storage baru untuk menyimpan gamenya nanti (sementara ini dirumorkan 16 GB). Berbentuk flash card kecil yang memang ditujukan untuk menyimpan game NGP – sepertinya bentuknya seperti micro SD yang pernah saya post menjadi satu pada gambar desain PSP 2 sebelumnya. Kartu memory tersebut bisa menyimpan data game, termasuk data save serta content add-on suatu game. Format flash card juga memungkinkan SCE dengan mudah menyediakan kapasitas yang lebih tinggi nantinya. Melihat track record-nya, format flash cart tersebut juga digunakan oleh Nintendo, dan terbukti manjur dalam mencegah maraknya pembajakan. Semoga saja untuk NGO juga demikian, memiliki proteksi yang kuat.
Sedangkan yang paling saya suka adalah fasilitas satu ini, yaitu PlayStation Suite. Sebelumnya diketahui sebagai Official PlayStation Apps, PlayStation Suite merupakan software framework cross platform yang mampu membawa content PlayStation ke smartphone Android dan iOS (iPhone, iTab). Dan semua game yang dirilis untuk PlayStation Suite bakal muncul juga dalam semua smartphone Android (atau hanya khusus untuk Xperia Play), dan game tersebut juga bisa dimainkan lancar melalui NGP. Menurut SCE, langkah tersebut dipercaya mampu memberi lebih image casual yang lebih besar pada NGP, dimana casual menjadi tipikal pasar mobile yang paling besar.
Namun menurut saya, langkah SCE dan Sony Ericsson ini adalah sebagai promosi gratis NGP di Android dan iOS. Mereka yang punya smartphone kedua OS tersebut, meng-install PlayStation Suite, memainkan game-game casual yang adiktif di sana (kemungkinan besar gamenya gratis), disertai embel-embel berbau NGP, pasti akan penasaran dan mencoba NGP. Plus, langkah cross-platform SCE – Sony Ericsson ini juga menjadi salah satu counter-attack strategi cross-platform Microsoft melalui X360 dengan semua smartphone ber-OS Windows Phone 7, yang mampu memainkan game Live Arcade berbasis framework XNA.
NGP memang baru dirilis akhir tahun nanti. Masih lama, apalagi jika euforia Tablet ternyata tidak selama yang diharapkan. Saya lebih suka menyandingkannya dengan jajaran Tablet. Karena jika dibandingkan dengan Nintendo 3DS, kok sepertinya mereka makin jalan berseberangan ya. Apalagi stigma negatif sudah menghantui efek 3D dari fasilitas utama Nintendo 3DS. Namun tetap penasaran dengan bagaimana keduanya beradu nanti. Siapa yang bakal unggul, 3DS yang start lebih awal, atau NGP ini yang sudah jelas “over powered.”
Spesifikasi Sementara “Next Generation Portable”
[/caption] | [/caption] |