Google Umumkan Android Wear, Pastikan Semua Wearable Device Menggunakannya
Ajang Game Developers Conference kembali digelar. Dan ternyata bukan perkembangan terbaru industri game saja, karena Google menjadikannya sebagai ajang untuk memperkenalkan platform baru Android Wear.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ajang tahunan kumpul-kumpul para developer video game dunia, Game Developers Conference (GDC) kembali berlangsung di San Francisco, California mulai kemarin hingga 21 Maret besok. Dan rupanya bukan sekadar para profesional industri game, yang saling berbagi kiat pengembangan game, karena Google sendiri juga tertarik memanfaatkannya sebagai ajang untuk memperkenalkan platform mobile baru mereka, Android Wear.
Bisa jadi inilah sebab utama Samsung putuskan menggunakan platform mereka sendiri, yaitu Tizen untuk seri baru jam tangan cerdasnya, Gear 2 dan Gear 2 Neo. Bahkan mereka juga sudah membagikan SDK-nya sehingga siapa pun bisa membuat jam tangan atau wearable device lainnya yang mengoperasikan Tizen. Karena dengan serius masuknya Google ke ranah wearable device, sepertinya mereka akan makin menguasai platform mobile karena Android yang terus merajalela.
Android Wear sendiri merupakan platform terbuka berbasis Android yang memungkinkan developer untuk masuk ke dalam aplikasi yang sudah tersedia dan memanfaatkan layanan Google seperti Now dan voice search untuk memperkuat jam tangan cerdas atau apa pun wearable device yang mereka kembangkan. Menurut Google wearable device berbasis platform ini secepatnya akan hadir tahun ini. Google juga sudah menyediakan preview SDK-nya, dan platform ini dikhususkan untuk developer yang memang ingin aplikasi mereka diintegrasikan ke dalam sektor wearable.
Melalui teaser yang dirilis Google bisa disimpulkan jika wearable Google ini akan terfokus pada pengalaman penggunaan aplikasi Google Now serta pengendalian melalui sapuan tangan. Tidak ada keyboard untuk input, dan semuanya berbasis interaksi suara. Dan prinsipnya sama seperti tipikal jam tangan cerdas yang sudah kita kenal, Android Wear mengambil notification (khususnya Google Now) dari perangkat Android yang terhubung dengannya, dan bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai fitur seperti playback musik dengan hanya perintah suara dengan kata kunci utama “Ok Google” melalui wearable device yang dikenakan user.
Android Wear juga bisa memonitor kondisi tubuh dan aktivitas olahraga penggunanya, walaupun Google belum menjelaskan detailnya seperti apa. Bisa jadi mereka akan memasukkan opsi pelacak khusus di Google Now, yang mencatat jarak tempuh yang sudah dilalui user saat dia berjalan atau bersepeda. Menurut Google, dengan integraso Android Wear, maka aplikasi fitness yang digunakan user bisa memberi informasi seberapa cepat user bergerak secara real-time, jarak tempuh, sekaligus informasi waktu langsung di pergelangan tangan.
Android Wear: Information that moves with you
[youtube id="QrqZl2QIz0c"]
Introducing Android Wear Developer Preview
[youtube id="0xQ3y902DEQ"]
DevBytes - Android Wear: Developer Preview
[youtube id="1dQf0sANoDw"]
DevBytes - Android Wear: Receiving Voice Replies
[youtube id="SEZbZK4jFLY"]
Google mengaku sudah bekerjasama dengan Asus, HTC, LG, Motorola dan Samsung dan produsen chip seperti Broadcom, Imagination, Intel, Mediatek dan Qualcomm untuk mengembangkan perangkat wearable yang memanfaatkan platform Android Wear ini. Bahkan brand fashion seperti Fossil Group pun juga ikut ambil bagian menyiapkan jam tangan mereka sendiri berbasis Android Wear. Sedangkan Google, yang sebelumnya juga dirumorkan sedang menyiapkan jam tangan cerdas, diduga akan mengumunkannya selama Google I/O pada 25 - 26 Juni 2014 mendatang.
Sejauh ini baru LG saja yang mengumumunkan smartwatch mereka yang beroperasi dengan platform Android Wear terintegrasi. Namun melalui panduan developer yang dirilis Google, kita bisa menebak seperti apa nanti jam tangan atau wearable yang merapkan platform baru Google ini. Yang jelas, Google hanya menerima dua format layar, persegi dan bulat, serta notifikasi yang muncul di keduanya bakal sama. Kedua bentuk tersebut akan cocok untuk menampilkan notifikasi atau info singkat yang butuh untuk dibaca dengan mudah atau ketahui isinya dengan cepat. Platform ini menuntut developer membuang informasi yang tidak perlu dan memampatkan pengalaman penggunaannya untuk layar berukuran kecil.
Selain itu Google menampilkan informasi yang diteruskan dari smartphone ke wearable dalam format kartu, mirip seperti yang mereka terapkan untuk Google Now. Jika informasi tidak bisa tercakup hanya dalam satu kartu saja, atau satu layar penuh di smartwatch yang kita kenakan, maka informasi tersebut akan terbagi menjadi dua atau lebih kartu. Untuk itulah Google juga memasukkan kendali sapuan jari untuk berpindah dari satu kartu ke kartu lain dalam satu topik informasi yang sama. Jika kartu tersebut informasinya tercakup dalam banyak kartu, ditandai dengan adanya titik biru di bawah layar. Developer juga bisa menerapkan tampilan bertumpuk seperti terlihat pada salah satu gambar di bawah untuk memberi notifikasi pada user. Notifikasi dibagi antara smartwatch dan perangkat lainnya, seperti tablet dan smartphone.
Jadi dengan notifikasi atau informasi tampil dalam bentuk kartu, kemudian kamu mendapat opsi menyapukan jari ke kiri dan kanan untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan untuk membalas isi yang tampil dalam kartu tersebut, yang oleh Google disebut sebagai action button. Dari sini kami melihat jika Google ingin mewujudkan opsi yang bisa kamu lakukan melalui smartphone atau tablet Android dengan membaginya menjadi beberapa layar/kartu berbeda. Misalnya dalam beberapa screenshot ditunjukkan ketika user mendapatkan notifikasi Hangouts di smartphone. Dalam Hangouts smartphone, muncul opsi reply, archive, atau other action. Namun dengan Android Wear, kamu perlu menyapukan jari ke layar berbeda untuk mendapatkan fungsi dari setiap opsi smartphone tersebut.
Dengan banyak keterbatasan wearable device maka kita hanya dihadapkan pada respon suara saja. Namun jika tidak nyaman memasukkan respon suara (asumsinya di ruangan yang gaduh), atau merasa sekadar membalas dengan "ya" atau "tidak" dirasa kurang sopan, dan perlu menuliskan kalimat yang lebih panjang, maka kamu bisa memilih perintah “reply” yang akan mengarahkan notifikasi tersebut pada smartphone-mu untuk memberi jawaban yang lebih jelas.
Perangkat yang menjalankan Android Wear akan terus di-tether ke smartphone, dan semua notifikasi serta pesan disinkronisasikan. Weareable device dengan Android Wear juga bisa berperan sebagai solusi mengintio cepat notifikasi yang muncul di gadget kita, bukan untuk menbatasi ruang interaksi dengan smartphone ke dalam layar yang lebih kecil. Maksud Google, mereka ingin pengguna wearable device bisa melihat ke pesan, dan segera membalasnya melalui perintah suara, atau template balasan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Mungkin tidak semua pengguna smartphone membutuhkannya. Namun solusi Android Wear-nya Google ini membantu mereka yang memang tidak mau terang-terangan mengeluarkan gadget mahalnya di tempat umum, seperti ketika di dalam Busway, atau KRL yang penuh sesak. Sekadar mengintip melalui smartwatch sepenting apa notifikasi yang baru saja datang di smartphone / tablet mahalnya, dan memberi respon seperlunya. Karena itulah, Google pun juga mendorong developer untuk menambahkan banyak pesan singkat sebagai alternatif pilihan respon bagi pengguna.
[cb type="company"]Google[/cb]
Sumber: Google Blog, G+ Developer Community, Developer Android, Android Wear SDK, Aplikasi Preview untuk Developer