Google Nexus Q, Media Player Berbasis Streaming Pertama Dengan Fungsi Sosial
Selama Google I/O 2012 lalu, ada satu perangkat baru Google yang membuat bingung karena diselimuti pertanyaan, kenapa dan untuk apa Google membuatnya. Itulah Nexus Q... media player yang hanya bisa streaming melalui layanan Google, namun harganya aduhai mahal! Masuk ke dalam untuk mengetahui seperti apa itu Nexus Q!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kami sempat menyebutkan satu nama Nexus Q, media player baru buatan Google, yang berbasis streaming, dan menggunakan OS Android dalam artikel Video Keynote Google I/O 2012, event tahunan Google yang dogelar 27 - 29 Juni 2012 lalu. Sebenarnya apa itu Nexus Q, dan kenapa banyak yang sempat skeptis dengan langkah baru Google ini?
Ada satu anggapan, agar suatu produk yang mengenalkan teknologi baru bisa sukses, harus bisa masuk dan cocok ditempatkan menjadi bagian ruang keluarga di setiap rumah, dan dinikmati bersama oleh semua anggota keluarga. Dalam dunia game yang baru saja kita ketahui adalah cara Nintendo denggan Wii U serta kontroler kedua GamePad, yang mengambil basis tablet. Bentuk konsolnya identik remaja, anak - anak atau gamer khususnya. Sedangkan kontroler tabletnya lumayan pantas dipegang oleh semua usia. Masukkan ke dalamnya fungsi sosial dan hiburan, masih pantas menjadi bagian ruang keluarga di setiap rumah.
[/caption]
Kemudian beralih ke Google. Enam bulan lalu mereka mencoba melalui satu langkah memasukkan Android ke tengah ruang keluarga melalui Google TV. Walaupun di wilayah tertentu seperti Indonesia, justru berkat penetrasi tablet - tablet murah made in China, nama Android lebih mudah mewabah. Tablet atau smartphone Android pun berhasil mendapatkan tempat, bukan hanya menjadi produk ekslusif dan mahal, hanya untuk kalangan tertentu saja. Memang ada beberapa produk televisi internet yang dijual di Indonesia, dengan penetrasi melalui iklan yang cukup baik. Namun sayang kembali pada harga, televisi internet yang juga mengusung label Google TV dan Android, dengan misi memasukkan Android ke ruang keluarga itu pun bisa dikatakan tidak sukses.
Melalui CEO-nya Eric Schmidt, Google juga sempat memprediksi bahwa pertengahan tahun ini Google TV menjadi satu fitur utama di dalam kebanyakan televisi di dunia. Tidak, atau belum terjadi. Google tidak menghentikan langkahnya. Melalui hari pertama Google I/O 2012 lalu, mereka kembali berusaha meng-Google-kan semua rumah tinggal dari sudut pandang yang berbeda -- yaitu melalui perangkat media streaming Nexus Q. Sesuai peran utamanya, streaming media, Nexus Q menggunakan akses internet (yang cukup cepat tentunya) bertindak sebagai receiver untuk content file audio dan video dari layanan cloud dari Google -- tepatnya, hanya melalui Google Play Store. Dan tentu saja, masih masuk misi utama mengenalkan Android, Nexus Q tersebut dikendalikan sepenuhnya melalui tablet atau smartphone Android.
Introducing Nexus Q
httpv://youtu.be/s1Y5dDQW4TY
Lanjut ke halaman 2...
Bakal dirilis pertengahan Juli 2012 ini dengan harga $299, banyak yang mempertanyakan, atau mungkin lebih tepatnya bingung. Mulai siapa target pasarnya, dan harga yang terlalu mahal untuk sebuah konsep/impian tinggi perangkat yang sekadar untuk streaming media, sedangkan fungsinya sangat terbatas -- pesaing terdekatnya, Apple TV dijual dengan harga sepertiganya. Namun memutuskan hal tersebut tentu saja lebih pas ketika melihat fakta pasca dirilis nanti. Siapa tahu ternyata Google memiliki rencana yang lebih besar dengan Nexus Q. Sedangkan melalui artikel ini, kami bakal berikan detail apa saja spesifikasinya, dan sedikit penjelasan cara kerja Nexus Q.
Secara spesifikasi, Nexus Q sepadan dengan Galaxy Nexus yang sudah dirilis awal tahun 2012 ini. Minus layar tentunya, karena seperti gambar yang kami pasang di sini, bentuknya extraordinary, sederhana, membulat, namun tetap berkesan hi tech. Masuk salah satu keluarga brand Google Nexus, Nexus Q ini menjalankan Android 4.0 Ice Cream Sandwich, dan begitu dalam terintegrasi dengan cloud service-nya Google Play. Sehingga secara resmi, semua content yang bisa di streamingkan melalui Nexus Q adalah file audio / video yang juga bisa kamu akses melalui Google Play Store seperti Google Play Music, Google Play Movies & TV, dan tentu saja, YouTube.
Bentuk luarnya memang bulat, dengan finishing matte yang tidak mengundang jejak jari pada tubuhnya. Bulat di luar, namun kamu tetap temui unsur persegi di dalam. Chipset yang memperkuat Nexus Q tidak lain OMAP4460, dengan prosesor dual-core dari keluarga ARM Cortex-A9. Dua otak tersebut bekerja bareng dengan GPU PowerVR SGX540, RAM 1 GB, serta storage internal 16 GB. Sama persis ya, dengan Galaxy Nexus. Sedangkan layar lebar yang mendampingi Galaxy Nexus, di sini digantikan oleh satu bidang kapasitif yang merespon sentuhan, dengan fungsi utama untuk mute atau play kembali. Pengendalian lainnya dengan cara memutar bagian sisi atas Nexus Q untuk memperbesar/memperkecil volume. Perangkat dengan diameter 116mm dan berat 923gram ini mengandalkan beberapa fitur koneksi. Mulai Wi-Fi (802.11 a/b/g/n), NFC, Bluetooth, microUSB (untuk dukungan software), serta 10/100BASE-T Ethernet (RJ45).
Detail Spesikasi Nexus Q
Bentuk bulatnya itu terbagi dalam dua sisi, atas dan bawah. Pembagiannya tepat pada posisi sudut 45 derajat, melalui sebuah cincin di tengahnya yang menyala berkat 32 LED. Sisi atasnya bebas diputar sebagai pengendali volume. Selain itu juga ada satu LED kecil, yang bukan sekadar hiasan, karena di sana tempat tombol kapasitif untuk fungsi mute. Di bagian belakangnya kamu temukan beberapa port, seperti micro HDMI dan optical audio out, ethernet jack, dan port USB untuk developer yang mungkin mau meng-hack perangkat ini -- yup, meng-hacknya legal, dan sudah ada bukti jika Nexus Q bisa menjalankan game Android, dengan output layar HDTV tentunya. Namun tanpa layar untuk berinteraksi, kamu tidak bisa melakukan apa - apa. Beberapa konektor disediakan di punggung Nexus Q memudahkan kita menghubungkannya dengan speaker eksternal misalnya, karena memang Google sudah menyediakan amplifier 25-watt di dalamnya.
[/caption]
Walaupun basisnya Ice Cream Sandwich, namun kamu tidak bisa mengendalikan langsung -- tidak ada layarnya. Untuk mengendalikan Nexus Q, kamu membutuhkan tablet atau smartphone Android, yang diinstall aplikasi khusus yang disebut... Nexus Q! Namun aplikasi tersebut juga terbatas fungsinya. Hanya sekadar mengendalikan seberapa terang LED Nexus Q, menonaktifkan satu diantra beberapa output jack di tubuh Nexus Q, atau mengubah tampilan visual selama playback musik.
Dan walaupun mendapat label sebagai media streaming, sebenarnya Nexus Q tidak sepenuhnya melalukan streaming. Melalui tablet atau smartphone yang menjadi remote bagi Nexus Q, kamu bisa mengirim perinta ke server Google sehingga mengirim file media yang diinginkan agar di-push melalui web ke dalam Nexus Q -- karena itulah perangkat ini dibekali storage 16 GB .
How Nexus Q Works
httpv://youtu.be/7F5FO-MyR0o
Ketika menjalankan musik misalnya, ada ikon yang muncul di smartphone atau tabletmu. Ketika kamu menyentuhnya, kamu bisa berpindah dari menjalankan musik melalui tablet / smartphone, ke Q -- yang sudah terhubung ke speaker tentunya. Selama mengeksekusi file musik tersebut, cincin LED pada tubuh Nexus Q bakal berpendar seiring irama dan kekuatan volume. Dan ketika kamu menghubungkan Nexus Q dengan TV, kamu juga menemui tampilan visualizer dengan beberapa theme preset, yang bisa kamu ubah tampilannya melalui aplikasi Nexus Q di tablet / smartphone.
Kemudian bicara pengendalian, tidak hanya kamu saja, namun orang lain dengan aplikasi Nexus Q bisa mengendalikan Nexus Q milikmu misalnya, dan menjadikan perangkat ini sebagai media player berbasis streaming yang memiliki fungsi sosial. Demikian beberapa user bisa mengendalikan satu Nexus Q bersama - sama, hingga membuat playlist berbarengan. Itu untuk musik, jika kamu mau menonton video dari YouTube, atau membeli/meminjam film dari Google Play Movies & TV misalnya, layar tablet / smartphone-mu, atau layar TV/HDTV yang kamu hubungkan dengan Nexus Q bakal berperan menampilkan file video yang di-push ke dalam Nexus Q.
Sekali lagi, konsepnya (dan juga desainnya) memang menarik. Namun dengan harga yang tinggi (detail harganya bisa kamu cek di Google Play juga), serta hanya bergantung pada layanan Google, sepertinya Nexus Q terlalu ambisius ya... Jika benar Google memiliki skenario lain dengan perangkat media player ini, banyak yang masih kebingungan menanti penjelasan mereka. Apalagi di luar sana sudah banyak perangkat sejenis, dengan lebih banyak fungsi dan layanan yang mau diajak bekerja sama, dengan harga yang lebih murah. So, mari kita bersama - sama menunggu, bagaimana reaksi pasar ketika Nexus Q mulai dirilis pertama kali di Amerika Serikat tentunya, tempat dimana layanan musik Google Music (yang menjadi partner utama Nexus Q) pertama kali lahir.
Sumber: Google