BeeRaider Keyboard Masa Depan. Bagaimana Dengan QWERTY Keyboard?

BeeRaider keyboard adalah keyboard masa depan yang bentuknya terinspirasi dari tubuh lebah. Lebih nyaman dibandingkan QWERTY?

BeeRaider Keyboard Masa Depan. Bagaimana Dengan QWERTY Keyboard?

BeeRaider keyboard bakal jadi tata letak keyboard di masa depan. Tata letak yang dirancang akan mengurangi tingkat kelelahan kita dalam mengetik. Apa betul? Memangnya apa BeeRaider keyboard itu? Mungkinkah keberadaan BeeRaider keyboard akan menjadi keyboard yang kita gunakan sehari-hari seperti keyboard Qwerty?

BeeRaider keyboard memiliki kemungkinan akan segera menggeser keberadaan Qwerty keyboard. Memang Qwerty keyboard nggak asing buat kita yang sering menggunakan gadget seperti Android, Windows 7, 8. Qwerty adalah salah satu tata letak tombol-tombol pada keyboard. Tata letak ini sudah digunakan dalam mesin tik buatan E. Remington pada tahun 1874. Tata letak ini juga digunakan di komputer kita sampai saat ini. Bahkan, tata letak keyboard ini juga digunakan dalam bentuk yang lebih kecil seperti di layar gadget. Keyboard ini bisa dibilang sebagai alat merapikan tulisan tangan manusia. Keyboard Qwerty terdiri dari 26 huruf abjad, angka nominal, simbol-simbol penghubung dan pelengkap lainnya. Keyboard menjadi perangkat pertama yang mengendalikan kursor pada komputer sebelum ditemukannya pointer atau yang kita kenal disebut mouse.

Sudah dua abad lebih manusia memanfaatkan keyboard Qwerty ini di perangkat komputer. Yang membuat unik dari keyboard ini adalah penataan huruf. Susunannya yang seperti itulah alasan mengapa keyboard ini disebut keyboard Qwerty. Hal ini mampu membuat penggunanya jadi lebih mudah mengenal dan menghafal susunan huruf pada keyboard Qwerty. Dengan tata letak yang demikian rupa kemudian dipelajari dan dihafal. Biasanya nih, perusahaan-perusahaan membiasakan karyawannya untuk bisa mengetik dengan 10 jari. Lalu, bagaimana kalau suatu saat keyboard ini akan berubah susunannya?

[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/07/13/xbox-music-menjadi-groove/ " title="Xbox Music Menjadi Groove"]

Inilah yang menjadi hasil pemikiran seorang Ray McEnaney, salah satu pria yang tidak puas dengan cara mengetik dengan keyboard Dvorak. Untuk sekilas aja, keyboard Dvorak ini keyboard yang tata letaknya berbeda jauh sama keyboard Qwerty. Dvorak ingin membuat keyboard itu sepraktis mungkin. Meski Ray juga bertujuan sama, namun kali ini berbeda.

Keyboard Qwerty tetap menjadi yang digunakan oleh konsumen dunia hingga kini. Kelebihan keyboard Qwerty sebenarnya tidak banyak, hanya saja keyboard ini diciptakan secara umum sehingga siapa dan dimana saja keyboard ini dipasang dapat digunakan dengan mudah. Apalagi keyboard ini sebagai kontrol utama di komputer sebelum diciptakan mouse. Untuk kelemahannya sendiri, tata letaknya menurut Ray McEnaney membuat manusia lelah mengetik 10% tenaga dari keadaan normal manusia pada umumnya.

Hal inilah yang membuat Ray berusaha untuk memperbaiki lebih inovatif tentang keyboard Qwerty dan keyboard Dvorak. Dia juga tidak puas dengan keyboard Qwerty yang disebutnya sebagai keyboard tradisional. Ray pun menghabiskan satu dekade untuk merancang keyboard barunya. Apa itu? Ray merancang keyboard Qwerty menjadi [outbound_link text=" BeeRider keyboard" link="Trickscloud.com/tech/-news/goodbye-qwerty-meet-the-beeraider-keyboard/"]. Apa sih kelebihannya sampai-sampai Ray yakin jika keyboard ini lebih baik dari keyboard Qwerty?

BeeRaider Keyboard Masa Depan. Bagaimana Dengan QWERTY Keyboard?

Keyboard ini berbentuk menyerupai lebah yang sedang terbang dengan “dua” sayap yang membentang dimana sisi pusatnya ada di tengah atau bisa kita imajinasikan seperti tubuh lebah. Karena itudinamai BeeRaider keyboard. Lalu, Ray juga yakin kalau bisa mengetik dengan 20 menit saja. Ray meletakkan huruf-huruf yang paling sering digunakan dalam pengetikan. Untuk huruf Q, X dan K diletakkan sedikit jauh karena Ray menganggap huruf tersebut dapat mengurangi tingkat kelelahan manusia ketika mengetik.

Tetapi, [outbound_link text="Kristy Snyder" link="https://sites.google.com/site/ksnyderresearch/home/"], seorang pakar kognitif peneliti ilmu saraf di Universitas Vanderbilt tidak yakin bahwa tata letak huruf-huruf di keyboard dapat mempengaruhi kecepatan mengetik.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU