WhatsApp Ternyata Menjadi Platform Paling Banyak Menyebar Hoax

Hoax lebih mudah menyebar via whatsapp ternyata

Whatsapp adalah salah satu platform chat yang paling banyak digunakan. Sayangnya, Whatsapp ternyata menjadi platform paling banyak menyebar hoax.

Bagaimana bisa? Mungkin kamu pernah mengalaminya, di mana kamu bergabung pada satu grup Whatsapp dan sering tersebar berbagai informasi, yang entah benar atau tidak informasi tersebut.

Hal tersebutlah yang menjadikan Whatsapp menjadi platform paling banyak menyebar hoax. Hal ini juga dibuktikan dengan sebuah analisis dari University of Oxford.

Penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan orang-orang dalam membaca berita melalui Whatsapp. Menariknya lagi, pembaca berita melalui Facebook justru berkurang.

Hal inilah yang ditakutkan oleh para peneliti. Nic Newman, penulis dari penelitian ini mengatakan bahwa penurunan yang disertai peningkatan di Whatsapp, dikarenakan pembacaan yang lebih privat oleh para pengguna.

Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan penyaringan misinformasi atau bahkan berita palsu (hoax). Konfigurasi bawaan Whatsapp juga tidak bisa menjadikan misinformasi ini bisa difilterisasi.

Whatsapp bisa menjadikan pengiriman berbagai data, seperti tulisan, gambar, video kepada para pengguna lainnya, tanpa harus takut disensor oleh Whatsapp.

WhatsApp Ternyata Menjadi Platform Paling Banyak Menyebar Hoax

Berbeda dengan Facebook, yang di mana para pengguna Facebook belum tentu bisa melihat, membaca, berbagai informasi, gambar maupun video, karena adanya sistem filterisasi dari Facebook.

Sistem dari Whatsapp yang mengutamakan privasi itulah, yang menjadikan Whatsapp menjadi platform paling banyak dalam menyebarkan hoax.

Yang ditakuti oleh para peneliti adalah sistem Whatsapp yang sangat menjaga privasi tersebut, yang bisa saja menimbulkan kemungkinan terjadinya kasus Cambridge Analytica kembali, bahkan dalam skala yang lebih besar.

Hal ini tentu saja menjadi dilema. Jika Whatsapp melakukan filterisasi konten, maka secara tidak langsung, hal tersebut sama dengan melanggar privasi para penggunanya.

Sedangkan jika hal tersebut tidak dilakukan, maka hoax akan terus menyebar dengan mudah di Whatsapp, tanpa ada penyaringan informasi yang bisa saja menjadi misinformasi atau bahkan hoax.

Sumber: The Guardian

Diedit oleh Doni Jaelani

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU