China Akhirnya Berhasil Membuat Mobil Terbang, Inilah Penampilannya!
Kapan ya Indonesia bisa bikin Mobil Terbang? Masa mau pake produk luar terus?
Populasi dunia yang semakin meningkat memberikan efek langsung terhadap beberapa aspek. Salah satunya adalah bidang transportasi. Bisa kita lihat, saat ini kemacetan hampir terjadi dimana-mana. Bertambahnya pengguna kendaraan bermotor membuat jalanan kota semakin sesak. Karenanya tak jarang kita berandai-andai untuk memiliki mobil terbang agar bisa terhindar dari kemacetan yang sering memaksa kita untuk menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan.
Nah, baru-baru ini lewat ajang China Helicopter Exposition, sebuah mobil terbang telah diperkenalkan. Mobil ini diproduksi oleh Aviation Industry Corporation of China (AVIC) dengan desainer Huang Shuilin.
[read_more id="209568"]
Mobil dengan nama Sai Ling ini memiliki bobot sebesar 100 kg, dan sesuai namanya tentu saja memiliki kemampuan melayang, terbang dan berjalan didarat. Semua hal ini dapat terjadi karena keberadaan propeller yang memanjang di sisi mobil. Kemampuan beradaptasi pada permukaan tanah, serta terbang landas secara vertikal juga telah disematkan pada mobil terbang yang satu ini.
Menariknya, propeller ini bisa ditarik masuk kedalam mobil untuk menyembunyikannya agar nyaman dikendarakan ketika berada didarat. Hal ini tentu membuat Sai Ling beberapa step lebih maju dibandingkan mobil-mobil terbang lain yang masih memiliki ukuran jumbo.
Sebagai informasi, China terkenal memiliki teknologi pembuatan drone yang cukup tinggi. Salah satu drone yang terkenal adalah Divine Eagle. Kemampuan drone ini dapat digunakan terhadap pesawat tempur, seperti pembom B-2 dan kapal perang seperti kapal perusak DDG-1000. Dengan drone ini pula angkatan Udara China bisa cepat mencegat pesawat musuh yang tersembunyi, sebelum rudal dan kapal (musuh) muncul di berbagai daratan. Nah, kemajuan teknologi drone inilah yang mendukung China untuk bisa mengembangkan mobil terbang ini.
Meski telah dipamerkan, mobil ini masih akan terus mengalami pengembangan. Kedepannya, militer china adalah yang akan mendapatkan pengalaman menggunakan kendaraan ini. Namun, Shuilin berharap mobil ini akan menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat global.
Mobil Terbang yang Lain
Ini sebenarnya bukan kali pertama mobil terbang dipamerkan. Sebelumnya Slovakia telah mengenalkan aeromobil sebagai mobil terbang masa depan. Hingga saat ini, aeromobil telah memasuki versi ke tiga dan masih terus dikembangkan.
Aeromobil ini memiliki bobot lima kali Sai Ling, yaitu sebesar 500 kg. Meski berukuran besar, mobil ini tetap mampu berjalan didarat layaknya mobil biasa. Jenis bahan bakar minyak yang digunakanpun adalah premium. Kecepatan maksimum yang bisa dicapai oleh aeromobil adalah sebesar 160 km/jam didarat, dan sebesar 200 km/jam ketika di udara.
Sayangnya, pada bulan mei yang lalu mobil terbang ini mengalami kecelakaan. Ketika sedang berada di udara, mobil tiba-tiba mengalami masalah. Pengendara mobil terbang saat itu, Štefan Klein kemudian mengambil keputusan untuk menyelamatkan diri dengan parasut. Mobil yang terbang tanpa pengendara itu kemudian jatuh dan hancur.