Inilah Alva Jonathan, Overclocker Indonesia Tingkat Dunia Penyuka Dream Theater
Alva Jonathan adalah seorang "Dewa" di jagad overclocking Indonesia, prestasinya sudah berderet di bidang overclocking ini. Apa sajakah itu? #NEWS
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti apa sosok Alva Jonathan, seorang master overclocking tingkat dunia yang ternyata penyuka musik progresif rumit seperti Dream Theater? Simak obrolan penulis dengan beliau di sela kesibukannya sebagai juri AOCT 2017 minggu lalu.
Gelaran AOCT 2017 di Yogyakarta sudah berakhir, menyisakan jawara-jawara overclocking tingkat nasional yang bisa melaju dan berkiprah di tingkat internasional dalam ajang OCWC 2017 di Jerman nanti. Di antara riuh ramai turnamen tersebut ada sesosok yang jelas mudah dikenali dengan teriakannya menyebutkan skor para peserta AOCT dan Kualifikasi OCWC kala itu.
[duniaku_baca_juga]
Sosok berambut ikal dan mengenakan rompi khas itu bernama Alva Jonathan, yang kita kenal sebagai "Lucky_n00b" di ranah yang digelutinya. Pria berusia 31 tahun ini adalah seorang "Dewa" di jagad overclocking Indonesia. Prestasinya sudah berderet kalau yang berhubungan dengan urusan "mengoprek" komponen komputer agar bisa berjalan dengan kencang di luar settingan aslinya.
Alva adalah salah satu dari sedikit orang di Indonesia yang memilih overclocking menjadi jalan hidupnya, layaknya Naruto yang juga punya jalan ninja-nya. Alva begitu serius menekuni overclocking sehingga bisa membawanya ke titik yang saat ini dicapai. Pertama kali dia menekuni bidang ini bermula saat kelas 3 SMP, dia ingin sekali memainkan game dengan performa tinggi kala itu seperti Quake 3 Arena, Unreal Tournament, CS 1.3 dan yang lainnya yang jelas butuh komputer dengan spesifikasi terbaik di jamannya.
Terbentur dana, Alva memutuskan untuk membeli komputer murah yang kemudian dikulik dan dioprek serta di-overclock setinggi-tingginya sampai memenuhi standar untuk bisa menjalankan game tersebut dengan frame rate nyaman dan layak main. Setelah menemukan settingan yang pas dan frame rate yang enak, Alva ternyata malah memilih meneruskan overclocking saat mengetahui skill bermain game nya tidak semulus skill overclocking-nya.
[read_more id="328071"]
Alva tidak sendiri dalam memulai belajar overclocking, berbekal ilmu dari pamannya dan beragam literatur yang dia baca kala itu, dia memulai perjalanannya di bidang yang kala itu bisa dibilang tidak umum di kalangan anak muda kebanyakan. Perangkat pertama yang di-overclock kala itu adalah PC rumah berbasis Celeron 300A slot 1, dan waktu itu di-overclock ke 450Mhz lewat jumper di motherboard, kalau PC pribadi yang pertama di-overclock adalah Celeron 566Mhz socket 370, dari 566 ke 850Mhz.
Mau tahu kejuaraan apa saja yang dia menangkan? Lanjut ke halaman 2!
Perjalanannya di kancah overclocking awalnya tidak selalu lancar—penuh onak dan duri jika diibaratkan peribahasa lama. Bertahun-tahun Alva datang ke turnamen overclocking tingkat lokal, regional, atau nasional hanya untuk dibantai senior-senior dunia overclocking yang lebih dulu menancapkan kukunya di olahraga membantai processor dan motherboard ini.
Penantian Alva bisa dibilang cukup lama untuk bisa meraih berbagai gelar juara dan menahbiskan dirinya sebagai yang terbaik di Indonesia menurut klasemen sementara di HWBOT saat ini. Gelar yang sempat diraih oleh penyuka band Dream Theater ini di antaranya:
⦁ Juara 1 MSI Master Overclocking Arena 2008, Taipei, Taiwan
⦁ Juara 2 MSI Master Overclocking Arena 2013, Taipei, Taiwan
⦁ Juara 2 Galax Overclocking Carnival 2013, Shanghai, China
⦁ Juara 3 Galax Overclocking Carnival 2014, Wuhan, China
⦁ Juara 1 HWBOT World Tour Asia 2015, Taipei, Taiwan
⦁ Juara 3 Galax Overclocking Carnival 2015, Wuhan, China
⦁ Juara 1 Kingston HyperX OC Takeover (H.O.T.), California, USA
⦁ Juara 1 Galax Overclocking Carnival (GOC) 2016, Wuhan, China
⦁ Juara 2 HWBOT OC World Championship Las Vegas Qualifier 2017
*source : liputan6.com
Di antara deretan gelar tersebut yang paling diingat oleh beliau adalah ketika berlaga di MSI Master Overclocking Arena 2008 dengan tidak berharap menang karena ini merupakan kompetisi overclocking level dunia pertama yang diikuti. Di luar dugaan pria yang saat ini berada di top 20 klasemen overclocking dunia ini bisa menggondol juara pertama dan mengibarkan bendera Indonesia di kancah dunia. Hal ini sekaligus menjadikan untuk kali pertama Indonesia mulai disegani di ajang Overclocking kompetitif. Lalu ada juga di tahun 2015, saat memenangkan kontes HyperX OC Takeover (H.O.T) level Dunia dan kembali meraih Juara 1 tingkat dunia setelah 7 tahun puas menjadi runner-up.
[duniaku_adsense]
Kini setelah bergelimang gelar, Alva hanya punya harapan yang sangat luhur, dia ingin mendidik setidaknya 5 orang Indonesia untuk masuk Rank Top 40 overclocker di Dunia yang saat ini hanya dihuni oleh 1 orang Indonesia yaitu Alva sendiri. Dan untuk harapan pribadinya, dia ingin mencapai Rank Top 5 Dunia yang sampai saat ini belum tercapai karena kesibukannya sebagai tester di berbagai brand vendor komponen terkemuka.
Itulah obrolan singkat penulis bersama Alva Jonathan, so.. apakah kamu ingin menjadi seorang Overclocker seperti dirinya?
Diedit oleh Snow