Sejarah Motion Sensing Controler
Baru-baru ini telah terjadi perang motion controller antara PlayStation Move dengan Kinectnya Xbox 360. Dan sebenarnya, motion controller sudah ada sejak masih era ATARI sampai era Playstation 2.Mau tahu apa sajakah itu? Ini dia.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
1.Le-Stick
Di tahun 1981, Datasoft,Inc, telah mengeluarkan sebuah motion controller yang bernama le-stick untuk konsol ATARI 2600.Controller ini berbentuk seperti joystick dan menggunakan sumber tenaga Mercury untuk menjalankan alat ini. Dan perjalanan le-stick tampaknya tak bertahan lama. Karena hampir tak ada developer game yang mau meengeluarkan game guna memaksimalkan kemampuan alat ini. Sehingga le-stick hanya dapat dimainkan dengan game-game standar yang sudah keluar sebelumnya. Dan harga alat ini juga mahal pada saat itu. Sehingga sedikit orang yang berminat untuk membelinya.
2.Activator
Setelah jeda beberapa tahun, perusahaan game SEGA mengeluarkan SEGA Activator khusus sebagai peripheral untuk konsol SEGA Genesis dan SEGA Megadrive. Dan saat alat ini dinyalakan, maka keenam sisinya akan menembakan sinar infrared dan player berdiri di tengah Activator. Dan bernasib sama dengan le-Stick. alat ini pun gagal total di pasaran. Alasan yang paling mencolok adalah bermain dengan alat ini sangat membuat player capek. Misalnya untuk bermain Street Fighter III, ketika kita akan menggunakan Hadoukennya Ryu sebagai finishing, kita harus meakukan serangkaian gerakan agar Hadoukennya terwujud. Dan tidak boleh ada penghalang di langit-langit. Sehingga menyulitkan poara gamer untuk membongkar-pasang brumah mereka hanya untuk bermain SEGA dengan perpheral ini.
3. Eyetoy
Di tahun 2003, Sony mengeluarkan Eyetoy yang compatible untuk PS2. Dan kali ini berbeda. Game-game yang dirilis untuk alat ini tergolong sangat banyak. Bagi para gamer generasi muda, pasti tahu game apa saja yang dirilis untuk Eyetoy. Sebut saja Kinetic Combat, Kinetic Sport, dll. Dan sayang, alat ini sangat bergantung pada pencahayaan gaming room kalian. Dan pada akhirnya, sebagian skill dari Eyetoy 'diwariskan' pada Kinect.
4. Nintendo Wii
Perusahaan game Nintendo benar-benar bisa membuat Sony dan Microsoft 'geregetan'. Mengapa? Sebab Nintendo sudah menjadi revolusioner untuk cara bermain game. Dan itu dibuktikan pada konsol terbarunya yang bernama Nintendo Wii. Dan mereka bisa dibilang tidak terlalu mengusung modernisasi. Sebab untuk media penyimpanan game mereka masih menggunakan DVD. Dan tampilan grafiknya pun belum maksimal walaupun dimainkan pakai kabel komponen. api, Wii berkembang pesat dengan hadirnya peripheral seperti Wii Zapper, Wii Wheel, dll.
5. Sixaxis dan Dualshock 3
Memasuki era Playstation 3, sepertinya Sony sudah mulai banyak memperbaiki diri untuk memberikan pengalaman gaming yang baru padapara gamers.Dan itu pun dibuktikan dengan dikeluarkannya Playstation Eye dan kontroler Sixaxis. Dan Sixaxis sudah bisa menjadi motion controller pertama berwujud stick game biasa. Tapi, Sixaxis tidak support dengan fitur vibrate. Akhirnya untuk menggantikan Sixaxis, dikeluarkan dualshock 3 untuk melengkapinya.
6. PS Move
Entah merasa terancam atau kenapa denga hadirnya Wii, Sony mulai memperkenalkan PS move. Kalau ditilik dari bentuknya, bentuknya seperti mik karaoke. Dan pada akhir 2010, dikeluarkan. Untuk detectornya, digunakanlah Playstation Eye. Dan game yang compatible dengan alat ini sangat banyak. Sebut saja Killzone 3, Heavy Rain, Sport Champion, dan banyak lagi.
7. Kinect
Microsoft sepertinya mengendus perkembangan kedua pesaingnya. Dan mereka mulai membuka satu proyek rahasia bernama Project Natal. Dan proyek ini pun memuat banyak pihak penasaran, sebenarnya apa yang dikerjakan Microsoft dan seperti apakah Project Natal itu sebenarnya. Dan semuanya terungkap di E3 2010 lalu. Dengan diumumkannya bahwa Project Natal sebenarnya adalah Kinect. Di awal kemunculannya, sudah menimbulkan pro dan kontra dari banyak pihak. bahkan ada yang bilang kalau Kinect meniru Eyetoy. Tapi, Microsoft membekali Kinect dengan segudang fitur sehingga Microsoft dapat mengelak kalau dibilang sebagai plagiator. Hanya saja, perbedaan yang mencolok adalah, Kinect berbentuk lebih panjang dibanding Eyetoy sehingga Kinect dapat mendeteksi posisi gamer yang berada di samping sensor Kinect.
Bagi para gamer, semoga bisa hidup sehat dengan alat-alat yang sudah saya data di atas. Tinggal pilih mau yang mana.
Sumber: VGI (dengan perubahan seperlunya)