Film Netflix Disensor, dan Bahkan Terancam Diblokir di Indonesia!
Jurus apa yang akan digunakan pemerintah untuk memblokir Netflix di Indonesia? Apakah menggunakan internet positif?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
[read_more id="236973"]
Apa yang ramai dibicarakan ketika Netflix masuk ke Indonesia adalah mengenai sensor. Karena di luar sana, film yang ditawarkan layanan ini memang tampil "apa-adanya." Karena itulah kendali berada pada pemegang akun Netflix. Memilah film yang tepat untuk anggota keluarga juga diserahkan pada pemilik akun sendiri. Namun banyak yang menyangsikan bahwa film-film yang tergolong untuk usia dewasa dalam layanan streaming online ini bakal tampil seperti aslinya, tidak ada yang dipotong, tidak ada yang disensor. Dan ternyata benar. Belum ada seminggu Netflix beroperasi di Indonesia, Lembaga Sensor Film (LSF) seakan menemukan lahan kerja baru. Mengutip dari Tempio, menurut para anggota LSF, ada film-film Netflix yang dibuka aksesnya bagi penikmat film Indonesia yang tidak layak tayang, seperti pernah ditolak sensornya saat akan tayang di bioskop. Sayangnya, tidak disebutkan film apa yang ditolak sensornya tersebut.
Namun menilik dari syarat film lulus sensor dari LSF, antara lain film tersebut tidak mendorong tindak kekerasan, judi, dan penyalahgunaan narkotik. Selain itu juga adegan yang menonjolkan pornografi; memprovokasi pertentangan suku, agama dan ras; menistakan agama; mendorong khalayak melawan hukum dan merendahkan martabat manusia termasuk kriteria yang harus disensor. Jika satu film terlalu banyak menampilkan adegan tersebut, maka LSF tak hanya akan menerapkan kebijakan "menggunting" pita film, melainkan juga menolak sensor dan otomatis mencegah penayangannya di Indonesia.
Lenih lanjut pihak LSF mengatakan bahwa menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman menyebutkan bahwa setiap film yang akan dipertontonkan pada masyarakat umum harus mengantongi surat tanda sensor dari LSF. Sedangkan dalma hal Netflix ini ternyata LSF mengaku mereka belum mengajukan permohonan sensor untuk film-film yang akan ditayangkannya. Tanpa adanya tanda lulus sensor, dan ditambah lagi ternyata Netflix belum mengantongi izin Kementrian Komunikasi dan Informatika, maka pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika bisa saja memblokir layanan Netflix di Indonesia.
[read_more id="188738"]
Akhir pekan kemarin resmi masuknya Netflix di Indonesia mendapatkan sambutan yang positif. Hal itu membuktikan jika memang publik yang biasanya menggunakan layanan ini secara ilegal mendambakan akses yang lebih mudah, dan tentu saja secara legal. Namun siapa yang menyangka jika ternyata Netflix belum mengantongi ijin resmi, khususnya dalam menayangkan film-film mereka yang terbebas dari sensor di Indonesia. Hanya saja jika dengan dibatasinya langkah Netflix, maka kembali kita kesulitan mendapatkan akses konten legal, berkualitas, terutama dengan harga terjangkau. Pemerintah mungkin melupakan hal tersebut, konten legal dengan harga yang terjangkau, yang sebenarnya menjadi kunci untuk memberantas pembajakan di Indonesia.
Keputusan memblokir Netflix di atas baru sekadar wacana, dan mungkin sebenarnya bukan itu saja solusi yang tepat menanggapi konten yang belum lulus sensor di Indonesia. Sebenarnya pihak Netflix sendiri sudah memastikan jika konten mereka hanya bisa diakses oleh pengguna yang cukup usia. Misalnya, dengan syarat utama penggunaan kartu kredit untuk mendaftar akun Netflix dan berlangganan, yang umumnya hanya mereka yang sudah berusia dewasa yang memilikinya. Selain itu, Netflix juga sudah menyediakan kategori khusus untuk anak-anak, dengan konten yang bebas dari beberapa unsur adegan film yang merupakan target utama harus disensor.
[read_more id="215085"]
Dan seandainya jika semua langkah tersebut masih belum cukup, dan pemerintah memang mengharuskan sensor tetap dijalankan, yang akan menjadi pertanyaan adalah mekanisme sensornya. Yang jelas bukan dengan internet posifit lah gaes... Karena Netflix seperti YouTube, merupakan layanan streaming online (serta sama sekali tidak ada akses untuk bisa menonton kontennya secara offline). Apakah film yang di-streaming juga bakal dipotong di tengah penayangannya? Wah, bisa lari semua tuh pelanggan Netflix Indonesia jika banyak filmnya disensor. Sudah membayar biaya langganan, yang sebenarnya cukup murah untuk menikmati film berkualitas high definition tanpa batas, eh ternyata di-sensor! Yang jelas, kendali atas akun Netflix adalah orang dewasa, bukan anak-anak yang dikuatirkan bisa mengakses konten yang katanya harus disensor tersebut.
Dan yang lebih penting lagi, LSF sebenarnya hanya bisa menyensor film yang tayang di media yang ada di Indonesia. Seperti TV nasional dan Bioskop. Karena itulah hal ini sebenarnya ranah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Yang membuat kami tergelitik kenapa LSF yang memulai kehebohan ini ya. Semoga saja ini bukan Ujung-Ujungnya (Minta) Duit, karena jelas disebutkan "Netflix harus mengantongi ijin," yang dalam artiannya, adalah ada dana yang mungkin harus disetor ke instansi terkait. Namun meskipun mungkin timbul kecurigaan LSF lagi minta setoran, atau mungkin dibeking pihak lain yang merasa dirugikan dengan masuknya Netflix secara resmi ke Indonesia, permintaan LSF sebenernya wajar karena sudah sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya. Netflix entah sengaja atau tidak sengaja memang bisa menjadi jalan dalam mengakali aturan sensor film yang dirilis di Indonesia.
Sumber