Jepang memiliki perkembangan fashion yang cukup cepat. Banyak subkultur fashion Jepang yang dikenal hingga mendunia, seperti cosplay, harajuku, hingga yang paling unik adalah gyaru.
Gyaru memiliki gaya berpakaian yang sangat nyentrik dengan rambut pirang berwarna-warni. Lalu, bagaimana asal-usul dan perkembangan gyaru di dunia fashion? Simak selengkapnya di sini.
Gyaru (ギャル) merupakan kata slang dalam bahasa Jepang untuk kata gal yang memiliki arti girl atau 'gadis perempuan' dalam bahasa Inggris. Istilah ini digunakan untuk perempuan muda yang menggunakan fashion nyentrik, kekinian, rambut dicat berwarna pirang, dan make up yang cukup mencolok.
Gyaru pertama kali dikenal pada tahun 1980-an. Pada saat itu, style ini dapat dikenali dari kulit mereka yang berwarna coklat hasil tanning dari salon. Awal mulanya, tren ini mengikuti budaya pantai di Los Angeles dengan kulit hasil tanning mereka.
Kemudian, sekitar tahun 2000-an, gyaru terbagi menjadi dua, yakni gyaru putih dan gyaru hitam. Namun, setelah itu, tren gyaru telah menurun karena terkikis perkembangan zaman.
Jika sekarang kamu ingin menemukan orang dengan fashion style gyaru, kamu bisa mengunjungi Shibuya yang masih dipenuhi orang berpakaian gyaru.
Ciri khas orang yang menggunakan gaya berpakaian gyaru adalah rambut pirang yang cukup panjang. Rambut ini bisa dicat dengan warna lainnya atau menggunakan wig.
Selain itu, riasan menjadi kunci dari penampilan gyaru, biasanya mereka menggunakan eyeliner hitam, bulu mata palsu, dan countouring yang cukup tebal. Banyak juga gyaru yang menggunakan softlens berwarna hitam atau coklat. Dari segi pakaian, mereka memadukan style Barat dan Jepang.
Gyaru ternyata memiliki beberapa jenis, lho. Secara garis besar mereka mirip dengan gyaru, tetapi memiliki sedikit perbedaan yang cukup mencolok.
Itu dia beberapa fakta Gyaru, subkultur fashion Jepang yang nyentrik dengan kulit warna coklat sawo matang.