Mari Bernostalgia! Inilah 8 Lagu Terbaik Sepanjang Masa dari Koes Plus

Lagu Koes Plus apa saja yang layak dinobatkan sebagai lagu terbaik sepanjang masa? Berikut pembahasannya!

Mari Bernostalgia! Inilah 8 Lagu Terbaik Sepanjang Masa dari Koes Plus

Mari Bernostalgia! Inilah 8 Lagu Terbaik Sepanjang Masa dari Koes PlusMeskipun industri musik saat ini tengah diserbu berbagai lagu dari musik luar negeri, karya-karya Koes Plus tetap bertahan di hati para penggemarnya hingga saat ini. Berikut daftar 8 lagu terbaik sepanjang masa dari Koes Plus versi Duniaku.net!

[duniaku_baca_juga]

Koes Plus adalah grup musik Indonesia legendaris yang dibentuk pada tahun 1969 setelah Murry dan Totok A.R masuk sebagai personil yang bukan berasal dari keluarga Koeswoyo. Grup musik yang populer pada era tahun 1970-an ini sering dianggap sebagai The Beatless-nya Indonesia karena mempelopori musik pop dan rock 'n roll di Indonesia.

Dari mereka, telah lahir berbagai macam karya yang telah sukses menghibur para penggemarnya. Bahkan beberapa karya mereka telah mendapat beberapa kali remake dari musisi zaman sekarang. Hal itu membuktikan bahwa kualitas dan estitika lagu-lagu Koes Plus memang layak mendapat  label "terbaik sepanjang masa".

Untuk itulah, penulis telah merangkum delapan lagu Koes Plus terbaik sepanjang masa!

[page_break no="8" title="Cubit Cubitan"]

[duniaku_adsense]

Salah satu lagu Koes Plus ini memang beda dari lainnya. Jika lagu lainnya biasanya didominasi musik pop atau rock'n roll, "Cubit Cubitan" justru mengambil genre dangdut sebagai andalannya.

Selain itu, lagu ini cocok untuk kamu yang sedang PDKT dengan gebetan yang sedang ditaksir. Lirik-liriknya yang polos dan lucu sangat relate bagi para remaja yang tengah dilanda asmara. Dentingan bunyi piano yang disusul tabuhan gendang seolah menghipnotis penggemarnya untuk berjoget ria.

Jadi jika kamu ingin sesi PDKT yang anti-mainstream, putar saja saja lagunya dan menarilah bersama sang pujaan hati di bawah sinar rembulan.

[page_break no="7" title="Bis Sekolah"]

Siapapun yang pernah mengecap masa sekolah di era tahun 70-80an pasti familiar dengan lagu ini. Liriknya yang sederhana dan mengena mengingatkan kita akan masa-masa sekolah. Selain itu ada sisipan pesan romantis yang terdapat pada beberapa liriknya.

Lagu ciptaan Tomy Kuswoyo ini memang memiliki durasi yang terbilang singkat. Meskipun demikian, “Bis Sekolah” memang paling asyik dinyanyikan pada setiap beberapa kesempatan karena nadanya yang ceria dan musiknya yang mampu menghentak semangat. Tak mengherankan jika lagu ini kerap menjadi hiburan wajib bagi para alumni sekolah pada setiap acara reuni.

[page_break no="6" title="Bujangan"]

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/12/11/inilah-lagu-chrisye-yang-abadi-dan-tidak-lekang-oleh-waktu/" title="Inilah Daftar Lagu Chrisye yang Abadi"]

Hayo! Siapa sih yang tak pernah menyanyikan lagu ini? Saya yakin, para penggemar Koes Plus terutama para pemuda yang masih jomblo pasti sering bernyanyi dengan lagu ini. Saya sendiri mengakui, lirik lagunya begitu relate dengan kehidupan para pelajar dan mahasiswa yang memang rata-rata masih bujangan.

Tidak hanya enak didengar dan dimainkan, lagu ini juga mengajarkan bahwa hidup menjomblo tak selamanya merana. Kekurangan materi dan cinta tak boleh menjadi alasan bagi kita untuk tak merasakan kebahagiaan dan kebebasan. Bukankah kita tahu tak selamanya harta dan wanita membuat hidup menjadi senang, kan?


Punya pujaan hati tapi orang tuanya tidak merestui? Ada solusinya, kok! Klik halaman selanjutnya!

[page_break no="5" title="Diana"]

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/11/23/lagu-k-pop-dengan-dance-ikonik/" title="Unik! Inilah Daftar Grup K-Pop dengan Dance Paling Ikonik"]

Selanjutnya ada “Diana” yang menggambarkan perjuangan cinta. Liriknya sendiri bercerita mengenai kisah asmara seorang lelaki dengan Diana, putri petani yang tinggal di gunung. Sang lelaki pun langsung mengikat janji cintanya dengan memberi Diana sebuah cincin permata. Namun, sang ayah gadis tersebut marah dan membenci lelaki tersebut.

See? Kalian pasti merasa de javu karena bisa jadi kisah cinta orang tua kalian mirip dengan “Diana”. Jika diinterpretasi sesuai zaman sekarang, “Diana” seolah menyindir para jomblo yang hanya berani naksir tanpa ada perjuangan apa-apa demi meraih cinta yang diidamkan.

Well, jika martabak manis tak mempan di hadapan orang tua gebetan, lagu ini bisa dijadikan alternatif untuk memikat mereka. Tentu saja efeknya akan makin terasa mantap jika keluarga gebetan kamu adalah penggemar berat Koes Plus.

[page_break no="4" title="Kapan Kapan"]

Bosen dengan lagu EDM atau lagu pop yang itu-itu aja? Cobalah lagu ini saat kalian tengah berkencan dengan pasangan kalian. Dijamin, pasanganmu pasti akan klepek-klepek dan makin lengket sama kamu.

Lagu “Kapan Kapan”  terbilang tak susah dinyanyikan siapapun. Suasana yang tergambar juga sangat cocok untuk dinikmati pada sesi pacaran ala anak muda dari jenis generasi apapun. Mau generasi kakek-nenek atau generasi kids zaman now,  tak ada bedanya.

Jadi mau kapan menyanyikan lagu ini pada pasanganmu?

[page_break no="3" title="Bunga Di Tepi Jalan"]

[duniaku_adsense]

Buat yang pernah menyaksikan sinetron “Bunga Di Tepi Jalan” yang dibintangi Alyssa Subandono, kalian pasti familiar dengan lagu soundtrack-nya bukan? Yup, ternyata lagu sinetron ini merupakan aransemen ulang oleh Sheila on 7 dengan judul yang sama.

Jika diperhatikan, liriknya sendiri memberi tahu bahwa kita harus berkomitmen harus merawatnya baik-baik jika ingin mengambil sesuatu dari tempatnya. Tentunya dalam segi romantis, seorang pria harus berani bertanggung jawab untuk menjaga gadis yang ia ambil dari keluarganya.

Ada juga yang memaknai bahwa tak seharusnya kita risau karena semua makhluk memiliki peran dan rezekinya sendiri-sendiri yang diberikan Tuhan. Jadi tak perlu khawatir dan tetap anggun dan indah layaknya bunga yang mekar walau tumbuh di tepi jalan.

Sungguh dalam, bukan?


Lagu manakah yang layak menduduki posisi teratas? Apakah itu lagu favoritmu? Klik halaman terakhir!

[page_break no="2" title="Pelangi"]

[duniaku_adsense]

Kangen dengan pacar yang tinggal di tempat yang jauh? Coba nyanyikan lagu ini dan dijamin rasa kangenmu akan terobati.

Lagu ini berisi kerinduan seorang manusia terhadap kekasihnya yang berada di tempat yang jauh. Oleh karena itu, ia mencoba menitipkan salam lewat pelangi untuk disampaikan kepada kekasihnya. Benar-benar cocok bagi pasangan LDR yang akhir-akhir ini dilanda kerinduan mendalam.

Untungnya, saat ini perkembangan teknologi begitu pesat. Jadi, mainkan saja lagu ini di depan pacarmu saat kalian tengah berhubungan lewat video call.

[page_break no="1" title="Kolam Susu"]

[read_more link="https://www.duniaku.net/2018/01/02/tanggapan-yg-nasib-bigbang/" title="Begini Tanggapan YG atas Isu Bubarnya BigBang"]

Lagu ini merupakan salah satu karya yang mampu menggambarkan keindahan dan kekayaan Indonesia yang begitu luar biasa. Dalam liriknya sendiri, digambarkan bahwa suburnya tanah Indonesia akan merubah tongkat kayu yang ditanam menjadi tanaman. Bahkan untuk hidup saja, kita hanya perlu kail dan jala saja karena sumber daya alamnya sendiri sangat melimpah ruah.

Saking populernya, lagu ini pernah mendapat aransemen ulang oleh Musikimia dan dinyanyikan oleh ex-vokalis Padi, Fadhli pada tahun 2013 silam. Tentu saja versi ini tak kalah keren dengan versi originalnya.

Pernah pada suatu kesempatan, Yok Koeswoyo pernah iseng mengganti lirik lagu ini dengan kata-kata yang menggambarkan keterpurukan Indonesia sebagai berikut :

“Bukan lautan tapi kolam lumpur. Kail dan jala sekarang pada menganggur. Tiada ikan tiada udang kutemui. Semuanya sudah habis dicuri.”

Yah, bisa dikatakan lirik dari Yok sendiri merupakan sentilan bagi masyarakat Indonesia untuk terus menjaga dan melestarikan kekayaan Indonesia. Bukankah kita semua menginginkan Indonesia akan seindah “Kolam Susu”?


Itulah daftar lagu Koes Plus terbaik sepanjang masa. Sebenernya masih banyak lagi lagu dari grup musik satu ini yang tak kalah keren dari lagu-lagu zaman sekarang.

Jadi lagu Koes Plus mana yang menjadi favoritmu?

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU