Gara-Gara PokeStop, Pokemon GO Bakal Berakhir di Pengadilan!
Walaupun Pokemon GO memiliki banyak masalah, baru kali ini harus menghadap ke pengadilan hanya karena PokeStop! Apa yang sebenarnya terjadi?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring dengan semakin meningkatnya popularitas Pokemon GO, kita sudah dapat menebak pasti akan ada beberapa kontroversi yang muncul. Sesuai dugaan, masalah demi masalah terus bermunculan di berbagai tempat di seluruh dunia. Salah satu masalah terbaru adalah kasus tuntutan seseorang yang merasa terganggu dengan adanya game tersebut. Apa yang membuat orang ini merasa terganggu dengan sebuah game Pokemon?
[read_more id="261359"]
Tuntutan ini awalnya dimulai karena halaman rumah orang tersebut dijadikan sebuah lokasi dalam Pokemon GO tanpa seijinnya. Salah satu fitur dari game ini adalah memberikan para pemainnya kesempatan untuk menjadikan suatu tempat sebagai PokeStop atau Gym, dan lokasi tersebut harusnya adalah sebuah karya seni atau lokasi penting yang memberikan para pemainnya suatu pelajaran sambil bermain Pokemon GO.
[read_more id="259727"]
Sayangnya masih ada beberapa tempat yang nama dan lokasinya patut dipertanyakan, kelihatannya Niantic tidak begitu memilih lokasi mana yang akan mereka jadikan PokeStop, ditambah lagi, seseorang tidak memerlukan ijin dari pemilik lokasi tersebut sebelum mengirimkan permintaan mereka kepada Niantic. Pokemon GO juga seringkali memunculkan Pokemon secara acak, jadi jangan heran jika banyak orang datang ke depan rumahmu hanya untuk mencari seekor Pikachu.
Seorang pria asal New Jersey bernama Jeffrey Marder tidak setuju dengan hal ini, dan dia telah mengatakan akan menuntut Niantic Labs, Pokemon Company, dan Nintendo. Dia juga mengatakan alasannya menuntut ketiga perusahaan tersebut adalah karena dia tidak tahu siapa yang harus disalahkan atas hal ini. Marder sendiri baru saja mengetahui bagaimana cara kerja game tersebut setelah dirinya melihat banyak orang berkeliling di sekitar rumahnya.
[read_more id="259736"]
Kejadian ini bermula saat beberapa orang pemuda mengetuk pintu rumahnya untuk meminta ijin melihat halaman belakangnya, dimana Pokemon GO memutuskan untuk memunculkan banyak Pokemon langka. Marder juga mengatakan bahwa tidak ada orang yang meminta ijin kepadanya untuk menjadikan halaman rumahnya menjadi sebuah PokeStop.
Kasus ini juga menyebutkan tentang kejadian lainnya yang terjadi di Amerika, salah satunya adalah kasus yang terjadi di US Holocaust Museum dimana banyak orang bermain Pokemon GO di dalam lokasi bersejarah tersebut. Namun, dalam kedua kasus tersebut tidak ada yang menyebutkan bahwa Niantic secara tidak langsung memaksa para pemainnya untuk melanggar privasi orang lain. Surat tuntutan Marder juga sepertinya melupakan bagian dimana Niantic memberikan kesempatan kepada siapapun untuk meminta properti milik mereka dihapus sebagai lokasi PokeStop atau Gym dalam Pokemon GO.
Hingga saat ini, Niantic Labs, Pokemon Company, dan Nintendo memiliki waktu 18 hari untuk menjawab tuntutan tersebut. Kita masih harus menunggu untuk dapat mengetahui sejauh mana kasus ini akan berkembang, untuk sementara waktu, kita harus terus mengingatkan satu sama lain agar tetap waspada saat berpetualang dan mencari Pokemon.
Bagaimana menurut kalian berbagai kontroversi yang diakibatkan oleh game ini? Apakah bermain game ini akan berdampak buruk kepada para pemainnya? Langsung berikan pendapat kalian melalui kolom komentar yah!