Lumayan Mirip, Game Mobile Korea Ini Bantah Jiplak Kimetsu no Yaiba

Tapi memang rada mirip sih

Lumayan Mirip, Game Mobile Korea Ini Bantah Jiplak Kimetsu no Yaiba

Plagiarisme sifatnya sama seperti kejahatan, terjadi karena ada niat dan kesempatan dari pelakunya. Baik kelas teri dan kakap, pelakunya bisa dari berbagai kalangan.

Belum lama ini, sebuah game mobile asal Korea Selatan dituduh melakukan plagiat karena menjiplak serial manga-anime populer Kimetsu no Yaiba. Apa alasan di balik tuduhan tersebut?

1. Game Sword of the Demon

Lumayan Mirip, Game Mobile Korea Ini Bantah Jiplak Kimetsu no Yaibafacebook.com/Nmia.Gaming

Game tersebut berjudul Sword of the Demon dan dirilis oleh developer Tennine. Game yang dirilis di Google Play tanggal 24 April lalu ini mengisahkan Tatsuya dan Kasumi yang mana keluarga miskin mereka dibantai oleh sekumpulan iblis.

Sword of the Demon dirilis oleh publisher Justicesoft. Publisher ini didirikan di tahun 2014 oleh Kwon Daehyun, salah satu developer game Lost Saga dan Survival Project.

Baca Juga: Akhir Bulan Ini, Kimetsu no Yaiba Tayang di Netflix Indonesia!

2. Kemiripan dengan Kimetsu no Yaiba

Lumayan Mirip, Game Mobile Korea Ini Bantah Jiplak Kimetsu no Yaibafacebook.com/Nmia.Gaming

Tak butuh waktu lama bagi para gamer Korea Selatan untuk menyadari kemiripan antara Sword of the Demon dengan Kimetsu no Yaiba. Baik judul dan sinopsis cerita memiliki kemiripan dengan seri manga karangan Koyoharu Gotōge ini. Bahkan sosok Tatsuya dan Kasumi sendiri sekilas mirip dengan Tanjiro dan Nezuko.

Game RPG ini memiliki sistem idle action dimana pertarungan berjalan otomatis. Beberapa gamer juga melihat Sword of the Demon memiliki gameplay mirip (juga diduga plagiat) dengan Sword Master Story.

3. Developer menyangkal keras

Lumayan Mirip, Game Mobile Korea Ini Bantah Jiplak Kimetsu no Yaibafacebook.com/Nmia.Gaming

Menanggapi tuduhan tersebut, developer Tennine dengan cepat menyangkalnya. "Terdapat kemiripan pada konsep memburu setan dan desain karakter yang mengenakan pakaian Jepang," ujar perwakilan Tennine yang menyebutkan semua kemiripan hanya kebetulan saja.

Beberapa gamer Korea Selatan pun menyayangkan kejadian ini. Sebagian bahkan menyebutkan predikat developer plagiat yang biasanya disematkan ke industri game Tiongkok kini berpindah ke Korea Selatan. Bagaimana menurut kamu sendiri?

Baca Juga: Jiplak Garudayana, Akhirnya Game Perang Rakyat Ditarik dari Google Play Store

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU