Mengenal Cotton Match, Game Match-3 Bertemakan Tenun Tradisional
Sabtu 22 Juni kemarin, ada soft launchnya di Yogyakarta
Cotton Match adalah game buatan developer Indonesia, yang pada pekan lalu mengadakan soft launching di Yogyakarta.
Seperti apa sih?
Ini gambarannya!
1. Gambaran gameplay
Cotton Match adalah game dengan genre match-3.
Jadi pada dasarnya, pemain perlu mencocokkan minimal 3 warna gulungan benang yang sama dan menyelesaikan misi di setiap levelnya sebelum langkkah mereka habis.
Lalu tiap kali sebuah level berhasil dilewati, pemain akan mendapatkan bintang yang dapat digunakan untuk membeli benda atau furniture baru dan mempercantik butik tenun milik Emi, tokoh utama game.
Berbagai macam tantangan akan muncul seiring dengan
perkembangan pemain.
Genre ini dianggap oleh pihak developernya, Wisageni Studio, efektif untuk meningkatkan kesadaran dan mengenalkan keindahan kerajinan tenun Indonesia dengan cara yang mengasyikkan untuk pemain.
Dan memang, visual dari Cotton Match diadaptasi dari motif-motif tenun tradisional Indonesia.
Motifnya pun bukan hanya dari satu daerah saja. Motif yang diadaptasi ada dari Tenun Jepara, Tenun Makassar, Tenun Tolaki (khas Sulawesi Tenggara), Tenun Pauf Mollo (khas Nusa Tenggara Timur), dan banyak lagi.
Baca Juga: IGDX 2023 Business and Conference:Posisi Indonesia di Industri Gim
2. Direncanakan akan rilis di Google Play Store dan Apple App Store
Cotton Match adalah game yang direncanakan akan rilis di Google Play Store dan Apple App Store.
Kamu dapat pre-registrasi online lewat fitur Early Access di Google Play Store.
Wisageni Studio menyuguhkan 100 level pertama yang dapat dimainkan untuk Early Access, dan ini akan ditambah seiring waktu pada saat rilis.
3. Soft launch di Yogyakarta pada 22 Juni
Pada tanggal 22 Juni lalu, ada acara soft launch Cotton Match di Yogyatourium Dagadu, D.I. Yogyakarta.
Di acara tersebut ada beberapa agenda yang telah dilaksanakan, seperti misalnya pengenalan game Cotton Match ke tamu yang hadir, panel diskusi terkait topik “Mengenalkan Pangan Lokal dan Tenun Tradisional dengan Media Kreatif” bersama narasumber dari Tepikota, Weaving for Life, Teens Go Green, Wisageni Studio dan Plexus Studio...
Ada juga kompetisi game,pertandingan di booth Cotton Match dan Kelana Boga. Pemenang yang paling cepat menyelesaikan level akan dapat hadiah.
Ada pula acara lain seperti lomba kreasi pangan lokal, pertunjukan Gejog Lesung, dan Workshop Ecoprint.
Nah itu pengenalan soal Cotton Match.
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: IGDX 2023 Sukses Digelar, Harapan Industri Gim Indonesia Semakin Maju