Ini yang Buat Berburu di Monster Hunter Stories Lebih Oke dari Game Augmented Reality

Bagaimana pun juga berburu, monster sambil didukung cerita emosional, serta sistem breeding yang lebih kompleks seperti ini, jauh lebih baik dibandingkan berlari kesana-kemari mengumpulkan monster virtual augmented reality!

Ini yang Buat Berburu di Monster Hunter Stories Lebih Oke dari Game Augmented Reality

Event video game tahunan terbesar di Jepang, Tokyo Game Show 2016 (TGS 2016) telah digelar mulai 15 September kemarin. Event ini bakal berlangsung hingga 18 September 2016 nanti, dengan Ini yang Buat Berburu di Monster Hunter Stories Lebih Oke dari Game Augmented Reality Figurine karakter kalian, seorang Rider, yang dipajang selama TGS 2016. Bentuknya sangat mendetail...[/caption]

[read_more id="253872"]

Salah satu penerbit game dari Jepang yang tidak pernah absen selama TGS adalah Capcom. Selain amunisi utama mereka yang banyak dinantikan kehadirannya, Resident Evil 7: Biohazard, Capcom juga dikenal berkat serial Monster Hunter-nya, yang untuk TGS 2016 ini diwakilkan pada Monster Hunter Stories, RPG pertama di tengah serial game berburu monster terlaris tersebut.

Ini yang Buat Berburu di Monster Hunter Stories Lebih Oke dari Game Augmented Reality

Seperti game-game Monster Hunter sebelumnya, Capcom kerap menggunakan gamenya sebagai sarana promosi, kolaborasi dengan brand atau ikon game lainnya. Demikian juga Monster Hunter Stories ini. Selama TGS 2016 mereka mengumumkan dua kolaborasi untuk game RPG ini bersamaan dengan perilisan video trailer kelimanya. Pertama, dengan Ini yang Buat Berburu di Monster Hunter Stories Lebih Oke dari Game Augmented Reality

Lebih lanjut, kalian yang memesan awal atau membeli kopian pertama Monster Hunter RPG ini, berkesempatan mendapatkan kostum Rathalos untuk Nabiru. Dan jika kalian memiliki data save Monster Hunter Generations di memory 3DS, maka otomatis kalian mendapatkan bonus kostum Dinovaldo untuk Nabiru, dan sebuah pedang one-handed untuk karakter. Karena begitu tenarnya Monster Hunter di Jepang Capcom juga menawarkan bonus khusus untuk Otoman ketika kalian memesannya melalui toko-toko tertentu di Jepang, serta berkolaborasi dengan musisi Jepang DAIGO dalam bentuk kostum dan senjata untuk karakter selama permainan. Belum cukup, ada kolaborasi dengan Sanrio, dan kalian bisa mendapatkan kostum Pompompurin untuk Nabiru.

[read_more id="237531"]

Ini yang Buat Berburu di Monster Hunter Stories Lebih Oke dari Game Augmented Reality

Capcom mengumumkan Monster Hunter Stories selama final dari turnamen Monster Hunter Festa ’15 yang berlangsung di Tokyo pertengahan April 2015 lalu. Monster Hunter Stories merupakan game spin-off dari serial Monster Hunter dengan genre baru, yaitu RPG. Menurut sang produser Ryozo Tsujimoto, pihaknya ingin memadukan jalan cerita dan gameplay-nya yang sudah terbukti adiktif, dengan batasan sebuah RPG, namun dengan tetap menjaga banyak elemen yang sudah dikenal gamer melalui serial Monster Hunter.

Ini yang Buat Berburu di Monster Hunter Stories Lebih Oke dari Game Augmented Reality

Dan karena spin-off, maka di sini para hunter yang akan kalian mainkan disebut sebagai Monster Rider. Hal ini dikarenakan mereka berburu monster bersama monster jinak yang sudah mereka anggap sebagai teman sendiri. Monter jinak ini disebut Otoman, mereka harus dijinakkan sejak menetas dari lahir agar bisa menjadi rekan berburu para rider. Berikut beberapa Otoman yang sudah dikonfirmasikan:

Deviljho

Yian Kut-ku

Arzuros

Stygian Zingore

Barioth

Rathalos

Tigrex

Nargacuga

Khezu

Rathian

Aptonoth

Lagiacrus

Brachydios

Qurupeco

Lagombi

Zinogre

Setelah monster, selema TGS 2016 kemarin Capcom juga merilis banyak video yang menyoront para karakter yang akan kalian temui selama permainan. Berikut diantaranya:

Ayuria

Cheval

Chief Omuna dan Senior Dan

Lilia

Mysterious Felyne

Nabiru

Rivelt

Sumber: Capcom

Duniaku Network adalah media partner resmi #TokyoGameShow untuk Indonesia.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU