Mario Teguh Bikin Anton Soeharyo, CEO Touchten Games Tenar di Social Media
Blunder Om! Islamtoleran, Duniaku, CNN, dan banyak media membahas tentang Anton Soeharyo. Super Sekali!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
[read_more id="223487"]
Siapa yang tidak kenal Mario Teguh. Motivator terkenal ini cukup familiar di mata masyarakat Indonesia melalui acaranya yang super berjudul “Mario Teguh Golden Ways.” Bahkan beliau juga pernah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai Motivator dengan Facebook Fans terbesar di dunia. Kata-kata bijak Mario Teguh yang ringan dan mudah dipahami membuat kita terasa disentil dengan halus tentang perbuatan buruk yang kita lakukan sehari-hari tanpa kita sadari. Penyampaiannya yang lugas dan kadang disertai dengan humor membuat para penggemar setianya merasa lebih pas dan nyaman. Rangkaian kata-katanya terkadang juga bisa menjadi pemicu semangat kepada semua orang. Tak heran jika setiap postingannya di Facebook dapat dipastikan mendapat ribuan like dan ratusan komentar. Namun mulai beberapa bulan lalu, ada yang berbeda.
[read_more id="216677"]
Berawal pada tanggal 5 Maret 2015, agaknya Om Mario Teguh, atau bagian admin fanpage Facebook-nya, memiliki strategi baru dalam meningkatkan jumlah follower yang nge-like Fanpade Facebook-nya, yang hingga saat ini sudah mengumpulkan 16 juta "like!" Mereka menyasar target dunia game di Indonesia. Hasilnya, beberapa motivasinya selama setengah tahun belakangan memang bernada positif, di sisi lain, menjustifikasi jika hobi nge-game, atau profesi sebagai seorang gamer itu terbelakang, bisa saja melahirkan generasi yang susah belajar, tidak inovatif, bahkan yang terakhir, malah menghambat kuliah dan membuat gamer terancam DO
[read_more id="216981"]
Akibat motivasinya yang terkesan berat sebelah tersebut, Om Mario Teguh pun mendapatkan banyak teguran. Dari gamer, jelas, kalian bisa membaca sedikit respon yang kontra motivasi gamer dari Mario Teguh tersebut dengan membaca artikel kami sebelumnya,
Karena itulah, Anton Soeharyo mengungkapkan kekecewaannya terhadap Mario Teguh, bahkan sampai berniat berhenti mem-follow akun fanpage Facebook Mario Teguh.
[embedly url="https://www.facebook.com/soeharyo/posts/10153586893364512"]
Saya hilang hormat pada bapak Mario Teguh, saya akan berhenti menfollow dan mengikuti Bapak Mario lagi setelah cara bapak mencari follower dengan cara mengumpulkan hater seperti ini. Apalah bedanya Bapak dengan orang orang yang tidak berkelas sama sekali. Suatu saat Bapak akan menjilat ludah sendiri...
Bahkan sang ibu pun juga ikut angkat bicara, menceritakan bagaimana CEO (Anton Soeharyo) & COO (Rokimas Putra Soeharyo) Touchten Game, yang memang sudah memiliki ketertarikan pada dunia IT sejak kecil, dengan tidak membendung keinginan mereka terhadap dunia tersebut, sampai akhirnya mereka bisa mengantarkan Touchten Game menjadi salah satu nama yang diperhitungkan di tengah industri game Indonesia.
[embedly url="https://www.facebook.com/peggy.puger/posts/1123832330963601"]
Sedangkan yang di bawah ini, tanggapan komentar dari rekan-rekan penggiat industri game nasional lainnya yang ikut nimbrung di tengah status Anton Soeharyo:
Kris Antoni Hadiputra Nurwono OMG, si bapak Mario Teguh ini koq kyknya benci banget ya ama game? apa gara2 dia main flappy bird nga pernah lewat2 ato gmana sih
Yohan Susanto ini post sebenernye sih ambigu, penyampaiannya ga disertai penjelasan lengkap, kalo gue nangkep sih emang sebenernye main game didepan anak itu ga baik (apalagi kalo trlalu hype) . dan gue juga setuju banget kalo anak itu 100% ngikutin orang tuanya .
Kebiasaan adalah awal mula pembentukan karakter dalam diri manusia .
cara mencegahnya ? itu yg si MarTeg ga pernah jelasin, padahal bisa bisa aja . dan punya anak yg susah belajar karena gila maen game itu ga sepenuhnye bener sih, maklum MarTeg cuman bisa celoteh tp ga pernah ngerasain
Hidup itu ga semudah cocote MarTeg pacman emoticon
Yohan Susanto ini post sebenernye sih ambigu, penyampaiannya ga disertai penjelasan lengkap, kalo gue nangkep sih emang sebenernye main game didepan anak itu ga baik (apalagi kalo trlalu hype) . dan gue juga setuju banget kalo anak itu 100% ngikutin orang tuanya .
Kebiasaan adalah awal mula pembentukan karakter dalam diri manusia .
cara mencegahnya ? itu yg si MarTeg ga pernah jelasin, padahal bisa bisa aja . dan punya anak yg susah belajar karena gila maen game itu ga sepenuhnye bener sih, maklum MarTeg cuman bisa celoteh tp ga pernah ngerasain
Hidup itu ga semudah cocote MarTeg pacman emoticon
Rudy Sudarto Duduk bareng aja om Anton Soeharyo , kasih insight biar dia tahu dunia game . Jgn sebaliknya dicibir dicaci , stigma makin jelek nanti smile emoticoncheers.
Jennifer T D Wanardi Pengalaman pribadi main game itu menstimulasi kreativitas pada otak (I went to art school & sekarang bergelut di bidang batik tulis, while my bro is now the head of R&D in a leading Indonesian IT company!). Apalagi pas main bareng ortu: malah mempererat relasi, lebih bisa mengerti satu sama lain, dan lebih respect sama ortu!! *soalnya si Mami ga pernah kalah pas main game bareng kita anak2, haha!! *
Dari pantauan Duniaku, posting motivasi gamer dari Mario Teguh yang membuat Anton Soeharyo kecewa tersebut masih ada dan bisa kalian lihat di sini. Sampai detik ini sudah 47 ribu orang yang memberikan respon like, dan 7500 lainnya membagikannya ke akun media sosial masing-masing. Bisa dibayangkan jika misalnya, satu orang yang membagikan motivasi tersebut memiliki 100 teman, maka seharusnya hingga saat ini postingan tersebut mampu menjangkau 750 ribu pengguna Facebook!
[embedly url="https://www.facebook.com/marioteguh/photos/a.415355429880.177881.52472954880/10154039060249881/?type=1&permPage=1"]
Anton Soeharyo pun juga masuk ke dalam media yang bernafaskan Islam ini.[/caption]
Dan yang lebih menarik, respon kekecewaan Anton Soeharyo tersebut sampai juga ke telinga banyak media Indonesia, yang sebenarnya juga tidak ada hubungannya dengan dunia game. Islamtoleran.com misalnya. Dan yang lebih menarik, dari penelsuran penulis, Islamtoleran.com ini sendiri juga baru satu kali ini saja menulis berita mengenai Anton Soeharyo, dan juga, secara spesifik, Mario Teguh. Sepertinya bos Touchten Games tersebut, dan juga Mario Teguh menjadi magnet tersendiri bagi pengelola situs tersebut.
[read_more id="190615"]
Anton Soeharyo memulai bisnis di industri game ini sejak di Jepang, tepatnya saat dia mencari kerja sambilan di sela-sela kuliahnya. Anton dan adiknya, Rokimas Soeharyo pun memikirkan alternatif kerja sambilan, tetap menghasilkan uang sambil bersantai. Kebetulan pada saat itu Anton dan Roki mendapatkan angpao dari ayahnya, dan akhirnya sepakat untuk membuat sesuatu daripada dihambur-hamburkan dan tidak meninggalkan apa-apa.
Dari situlah akhirnya berdiri Touchten Games, studio yang pertama kali digawangi oleh Anton Soeharyo sebagai CEO, Roki sebagai Operation Director, dan Dede Indrapurna yang merupakan adik sepupu Anton sebagai CTO. Touchten sendiri terdiri dari dua kata, TEN yang merupakan bahasa Jepang dari lagit, dan TOUCH yang merupakan basic movement untuk memainkan game-game smartphone yang menggunakan layar sentuh.
Anton sendiri sempat mengenyam pendidikan di berbagai negara, seperti Singapura, Cina dan Jepang. Dengan latar belakang pendidikan bukan dari ilmu komputer, awalnya Anton sedikit kesulitan dalam mengembangkan game pertamanya. Namun setelah ditekuni dan diseriusi, akhirnya Sushi Chain pada tahun 2009 lalu. Game pertama ini pun langsung meledak di iOS dimana sempat menduduki peringkat #25 Top Overall Free Apps di App Store US dan juga peringkat #1 di berbagai kategori seperti RPG dan Adventure.
Selain game, passion Anton lainnya adalah belajar bahasa. Sebagai CEO, Anton juga bertanggung jawab atas seluruh proses marketing game-game buatan Touchten. Sampai saat ini, Anton dan timnya sudah membuat lebih dari 20 judul game mobile, dan banyak dari judul tersebut yang pernah menduduki top rank di app store.
Baca Juga: Menurut Mario Teguh, dengan Menjadi Gamer Kalian Bakal Susah Lulus Kuliah!