#MainSehatBarengCoda Edukasi Kesehatan Fisik & Mental Pemain Esports
Jangan hanya main game saja, kesehatan pemain harus dijaga
Kalau membahas tentang game dan esports di Indonesia, maka antusiasnya sangat besar dan para pemain bisa menghabiskan waktu berjam-jam saat bermain.
Dengan meningkatknya esports di Indonesia, maka membutuhkan juga dukungan layanan kesehatan seperti layaknya olahraga konvensional lainnya.
1. Kondisi kesehatan fisik dan mental yang tak bisa dipisahkan dari pemain esport
Para pemain game, mulai dari yang amatir, sekedar hobi, dan tentu yang profesional itu menghabiskan waktu berjam-jam memainkan game mereka.
Banyak pemain esports yang mengalami cedera dan kemudian harus pensiun cepat
karena kurang menerapkan gaya hidup aktif dalam kesehariannya.
Selain itu, kegiatan main game ini masih banyak dianggap sebagai kegiatan yang tidak produktif dan mengarah kepada gaya hidup kurang gerak secara fisik.
2. Coda Indonesia hadirkan program #MainSehatBarengCoda
Melihat hal ini, Coda Indonesia sebagai salah satu bagian dari ekosistem industri game,
turut memberikan perhatian dengan meluncurkan program #MainSehatBarengCoda.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya aspek well-being dalam bermain game, baik untuk kepentingan pemulihan dan peningkatan performa atlet maupun game untuk tujuan rekreasi.
Menggandeng dokter spesialis kedokteran olahraga yang berpraktik di Sport Medicine Injury and Recovery Center (SMIRC) RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr. Antonius Andi
Kurniawan, Sp.KO, program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat serta
mensosialisasikan cara bermain game yang sehat, seimbang, aman, dan produktif.
Selain itu, masyarakat dan para atlet juga diajak memahami pentingnya kesehatan fisik dan mental dalam esports, termasuk pemulihan serta peningkatan performa para atlet esports, terutama yang mengalami cedera fisik/mata/mental melalui pendekatan holistic/multidisipliner di klinik kesehatan olahraga.
3. Program ini juga berkaitan dengan penelitian ilmiah kesehatan gamers Indonesia
Program ini juga akan menginisiasi penelitian ilmiah esports medicine & science mengenai lanskap kesehatan para gamers di Indonesia yang diharapkan dapat menjadi dasar studi ilmiah pertama di Indonesia dalam bidang esport.
“Kami berharap melalui penelitian dan program yang kami lakukan, kami dapat memberikan rekomendasi serta mengedukasi publik mengenai bagaimana bermain game secara sehat, aman, seimbang, dan produktif”, ujar Rurie Wuryandari, Direktur Hubungan Eksternal Coda Indonesia.
Data dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO mencatat 10 besar keluhan cedera terbanyak
yang dialami oleh pemain esports antara lain keluhan di jari, tangan, pundak, leher.
Peningkatan keluhan sakit di antara pemain esports dikarenakan kesalahan postur dan
intensitas permainan. Dalam program #MainSehatBarengCoda”, dr. Andi telah menyusun
serangkaian rekomendasi kegiatan agar pemain game dan esports dapat meminimalisir
cedera dan potensi kerusakan saraf di masa mendatang.
Coda Indonesia juga menggandeng Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya khususnya
Sport Medicine, Injury, and Recovery Center (SMIRC) yang akan menjadi tempat pelatihan/
pemulihan pengujian untuk 5 atlet esports yang mengalami cedera serta menjadi rujukan
untuk cedera yang berhubungan dengan esports.
Baca Juga: Ga Cuma Sekali! Promo Cashback dari GO-PAY di Codashop Bisa Berkali-kali!