Triawan Munaf: Kita Akan Datangkan Development Kit PlayStation 4 ke Indonesia!
Melihat pesatnya pertumbuhan industri game, ia pun berjanji akan memberi akses kepada developer Indonesia mendapatkan developer kit console ternama!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Triawan Munaf bersama Robi Baskoro di booth Critical Forge.[/caption]
Triawan Munaf selaku Kepala BEKRAF pada hari Sabtu, 29 Juli 2017, menyempatkan diri hadir di BEKRAF Game Prime 2017. Melihat pesatnya pertumbuhan industri game, ia pun berjanji akan memberi akses kepada developer Indonesia mendapatkan developer kit console ternama!
[duniaku_baca_juga]
Sebagai sebuah acara yang didukung oleh BEKRAF, tak lengkap rasanya jika Triawan Munaf selaku kepalanya tak hadir di BEKRAF Game Prime 2017. Setelah membuka acara BEKRAF Game Prime 2017, Triawan pun berkeliling mengunjungi berbagai booth yang ada di sana.
Berbagai booth seperti Critical Forge, Agate Studio, Toge Productions, Mintsphere, Own Games, termasuk Virtual Reality dijajal olehnya. Para developer pun menjelaskan masing-masing game yang mereka kembangkan, dan tak lupa juga untuk menyampaikan unek-unek.
Setelah selesai berkeliling, Triawan pun menyampaikan kepada media bahwa ia melihat developer game Indonesia memiliki bakat yang tidak kalah dengan negara lain. "Saya punya keyakinan talenta Indonesia tidak kalah kreativitasnya, kehalian mengembangkan programnya, yang kita masih lemah adalah dari segi regulasi," ujarnya.
Triawan Munaf memainkan Fallen Legion dari Mintsphere.[/caption]
Ia pun membuka kesempatan bagi komunitas game developer dan AGI (Asosiasi Game Indonesia) untuk memberikan masukan-masukan kepada BEKRAF agar bisa memperjuangkan gamer lokal untuk bisa bersaing dan memasarkan produknya dalam skala internasional.
Salah satu caranya, menurut Triawan, adalah memberikan akses development kit dari console-console ternama seperti PlayStation 4, Xbox One, dan Nintendo Switch.
Seperti yang Triawan sampaikan, "Salah satu contoh kita tidak mendapatkan development kit oleh pemain besar di luar negeri terutama di Jepang. Saya ingin mendapatkan informasi yang detail mengenai hal ini untuk kami perjuangkan."
Triawan Munaf bersama Kris Antoni, CEO Toge Productions[/caption]
"Kalau kita bisa terobos, ini luar biasa, jadi justru tugas kami selain membantu eksposisi seperti ini tapi juga dari segi regulasi BEKRAF harus banyak perannya. Tapi kita tidak bisa tahu kalau kita tidak diberi masukan," imbuhnya.
Memang betul bahwa developer Indonesia tidak bisa mendapatkan development kit dari berbagai console yang ada. Jika developer Indonesia ingin mengembangkan game dari PS4 misalnya, harus melalui proses yang cukup rumit, seperti harus memiliki penerbit dari luar negeri.
Salah satu developer yang pernah terhalang regulasi ini adalah Digital Happiness yang mendapat kesulitan ketika ingin melakukan porting game mereka, DreadOut, ke PS4.
Mintsphere, sebagai developer Indonesia pertama yang merilis game di PS4 dengan game Fallen Legion, menyampaikan kesulitan ini kepada Triawan Munaf dan langsung diamini untuk segera dibantu. Triawan pun berjanji bahwa akan memperjuangkan development kit untuk developer Indonesia.
Triawan Munaf mencoba Virtual Reality dari Agate Studio.[/caption]
"Regulasi orang lain yang kita pengaruhi. Regulasinya kita diblok kan sekarang. Jadi anak-anak indonesia tidak bisa mengembangkan sesuai requirement mereka," ujarnya.
"Kalau bisa tahun ini atau minimal sebelum pameran tahun depan akan ada perkembangan lebih lanjut (development kit)," tutur Triawan.
BEKRAF Game Prime 2017 sendiri, menurut data Duniaku.net, selama dua hari dihadiri oleh lebih dari 12.000 pengunjung, hampir tiga kali lipat dari jumlah pengunjung BEKRAF Game Prime 2016 yang berjumlah 4600 peserta.
Dengan dijanjikannya development kit untuk pengembangan game di console, semoga saja di tahun-tahun berikutnya semakin banyak yang mengikuti jejak Mintsphere yang mampu merilis game di PS4 dan console-console lainnya! Nintendo Switch mungkin?
[read_more id="322788"]