Strategi Baru Publisher Konsol, Perbanyak Versi Digital dan Game Mobile Atau Sosial
Salah satu poin yang diangkat dalam artikel perkembangan mobile gaming adalah bagaimana penjualan game konsol, khususnya retail, mengalami penurunan. Namun sebagai gantinya, game yang dijual secara digital mengalami peningkatan. Berikut beberapa publisher dunia yang mengakuinya.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu poin yang kami angkat dalam artikel perkembangan mobile gaming adalah bagaimana penjualan game konsol, khususnya retail, mengalami penurunan. Namun sebagai gantinya, game yang dijual secara digital mengalami peningkatan. Salah satu yang merasakannya adalah Take-Two Interactive.
Tahun fiskal 2013 yang berakhir Maret 2013 lalu cukup membuat Take-Two puas. Mereka mengkonfirmasikan melalui laporan keuangannya, berhasil mencapai penjualan hingga US $1.214 milyar tahun lalu, atau naik dari US $825.8 juta pada periode sebelumnya. Menurut Take-Two, game yang berperan mengdongkrak pendapatan mereka adalah BioShock Infinite, yang berhasil mencapai angka penjualan lebih tinggi dibandingkan game BioShock mereka sebelumnya, dan saat ini sudah didistribusikan hingga 3.7 juta unit. Take-Two juga melaporkan kerugian bersih selama tahun fiskal 2012 senilai $31.2 juta, namun mereka memproyeksikan keuntungan $1.75 hingga $1.85 milyar tahun fiskal 2014 ini (berakhir Maret 2014), karena merasa yakin dengan perilisan game seperti Grand Theft Auto V dan WWE 2K14, yang mereka dapatkan dari THQ Januari 2013 lalu. Take-Two juga mencatat jika pertumbuhan game digital mereka meningkat 192 persen setahun kemarin, menunjukkan jika kini gamer mulai menyukai mendapatkan versi download daripada retail.
Sumber: Take-Two
Apa yang dicapai Take-Two berbeda dengan Square Enix dan Nintendo. Nintendo terang-terangan mengatakan jika iPhone menggerus penjualan mereka. Dan Square Enix pun menyetujui pernyataan tersebut. Dalam laporan keuangan mereka, Square Enix mengakui menderita kerugian hingga $134 juta, yang disebabkan lesunya penjualan game di Barat (ya, termasuk Lara Croft pun tidak membantu Square Enix). Di sisi lain, game-game mobile seperti Final Fantasy Airborne Brigade dan Kaku-San-Sei Million Arthur justru memberikan keuntungan yang oleh mereka disebutkan cukup besar. Namun untuk setahun ke depan, developer tersebut menarget keuntungan bersih antara ¥3.5 milyar dan ¥6 milyar, atau US $34.4 juta hingga $59 juta dengan strategi baru mereka di tengah industri game. Peningkatannya cukup besar, strategi apa yang akan dijalankan Square Enix? Ternyata tidak lain strategi tersebut melibatkan smartphone dan tablet. Mereka berharap dalam tahun fiskal yang baru ini memperbanyak pilihan game untuk mobile dan mendatangkan sumber pemasukan baru selain konsol yang mereka sebutkan lesu.
Sumber: Square Enix (1), (2)
Beralih pada Sega Sammy, laporan tahunan mereka memang membukukan keuntungan bersis ¥33.5 milyar, atau sekitar US $331 juta, namun dengan laba bersih operasi berkurang 67.3%. Dalam pernyataannya mereka juga menyebutkan jika harus beradaptasi dengan perubahan pasar, dan mulai mengembangkan game yang terfokus pada jejaring sosial dan smartphone. Apalagi setelah melihat pengapalan software mereka yang menurun menjadi 10.8 juta saja. Beberapa yang paling laku seperti Aliens: Colonial Marines (pengapalannya mencapai 1.31 juta unit), Sonic & All Stars Racing Transformed (mencapai 1.36 juta unit) dan Football Manager 2013 (dengan 940,000 unit). Sedangkan Yakuza 5 yang dirilis di Jepang Desember tahun kemarin baru didistribusikan 590,000 unit saja.
Sumber: Sega Sammy (1), (1)
Konami juga sependapat dengan publisher lainnya, mereka berpendapat sukses diraih dari banyak game sosial dan online. Seperti Metal Gear Solid Social Ops, serta Dragon Collection, yang mereka operasikan bersama portal jejaring sosial Jepang, GREE. Dan pelanggan game sosial Konami kini mencapai 35 juta user di seluruh dunia. Jika di lini game sosialnya mengalami keuntungan, Konami menderita kemunduran di divisi digital entertainment dan pachinko. Keseluruhan Komnami membukukan keuntungan ¥226 milyar (US $2.4 milyar) dari keseluruhan penjualan produk dan layanannya. Dan Pro Evolution Soccer 2013 serta Metal Gear Rising: Revengeance menjadi dua game yang cukup memberi kontribusi.
Sumber: Konami
Kemudian Electronic Arts menjadi publisher yang paling banyak mengalami peningkatan untuk penjualan digital software mereka. Menurut EA, penjualan digital meningkat 22% dengan pendapatan mencapai $108 juta, meningkat dibandingkan US $88 pada periode sebelumnya. Bahkan EA juga mengklaim sebagai publisher teratas di App store iOS di sepanjang tahun fiskal 2013. Kemudian SimCity yang terhyak hingga 1.6 juta kopi, separuh diantaranya dipesan melalui pembelian digital download secara online.
Sumber: EA
Dan mengyinggung kata mobile, kurang lengkap tanpa measukkan Rovio. Developer Angry Birds tersebut melaporkan keuntungan bersih $71.3 juta sepanjang tahun fiskal 2013, atau naik $25 juta dari tahun lalu, dan selama periode ini keuntungannya juga berlipat ganda. Salah satu penyumbang meningkatnya pendapatan mereka adallah franchise baru seperti Bad Piggies dan Amazing Alex, serta produk konsumen, seperti pernak-pernik bernuansa Angry Birds, yang menyumbang hingga 45% pendapatan mereka tahun lalu. Saat ini Rovio tengah menyiapkan film layar lebar Angry Birds, dan menggandeng produser Despicable Me, John Cohen serta produser Iron Man, David Maisel untuk mendukung aksi pertama burung-burung marah tersebut di layar bioskop pada 2016 mendatang.
Sumber: Rovio
Membaca dari rencana beberapa publisher game konsol setahun ke depan, mereka memang berencana merubah strategi. Yang terlihat jelas, perlahan fokus penjualan akan meninggalkan retail, dan menggenjot online melalui pemesanan pre-order yang diberikan pada gamer secara digital. Kemudian yang juga sejalan dengan pandangan kami mengenai perkembangan mobile gaming, kembali para publisher mengiyakan, jika memang mobile gaming mempengaruhi mereka. Mulai mengaku kerepotan dengan iPhone, hingga akan lebih banyak membuat game-game untuk tablet dan smartphone untuk menambah pemasukan. Sepertinya memang benar, era game sudah berubah ya... ke depannya kita tidak akan menemukan format fisik lagi, semuanya secara digital, streaming, dan juga memainkan game dimana saja melalui dukungan perangkat mobile.