Game MOBA Baru The Witcher Battle Arena Dikembangkan Fokus Mobile Untuk Android dan iOS
Usaha pertama CD Projekt RED masuk ke genre multiplayer online ternyata bukan langsung menarget dunia yang besar melalui MMORPG, melainkan mereka memilih MOBA melalui The Witcher Battle Arena.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usaha pertama CD Projekt RED masuk ke genre multiplayer online ternyata bukan langsung menarget dunia yang besar melalui MMORPG, melainkan mereka memilih Multiplayer Online Battle Arena, atau jamak disebut MOBA melalui The Witcher Battle Arena. Salah satu genre yanga banyak dipilih sebagai cabang eSport tersebut bukan sekadar MOBA saja, melainkan sebuah mobile game MOBA gratisan karena memang ditujukan untuk Android, iOS, serta tablet Windows dengan rencana rilis kuartal keempat 2014 mendatang.
The Witcher Battle Arena masuk ke ranah yang saat ini dikuasai DotA dan League of Legends, CD Projekt RED cukup percaya diri, mengingat serial game RPG mereka di PC/konsol juga memiliki universe yang cukup luas, dan juga penggemar tersendiri. Game mobile ini sendiri sempat didemokan selama E3 2014 awal Juni lalu, dan sudah banyak awak media yang mencobanya menyukai konsep yang ditawarkan developer asal Polandia tersebut. Developer tersebut memang dikenal dengan proyek game The Witcher mereka yang dikenal ambisius dan hardcore, dan sepertinya sudah puas dengan apa yang dicapai. Namun ketika mencoba keluar dari zona nyamannya, MOBA seperti inilah yang mereka hasilkan.
CD Projekt Red sendiri tidak mengembangkannya sendiri, karena ada Fuero Games yang menangani prosesnya. Dan karena fokusnya adalah mobile, khususnya untuk tablet, maka The Witcher Battle Arena didesain sebagai MOBA yang cepat, pertarungan arena 3v3 yang bisa diselesaikan kurang dari 10 menit saja, ritme yang pendek dibandingkan tipikal MOBA lainnya. Waktu tersebut juga biasa dihabiskan mereka yang masuk ke dalam toilet sambil membawa gadget-nya.
Dalam setiap pertarungan, enam hero masuk arena dan bersaing memperebutkan tiga conquest point, berharap mampu menangkap dan menahannya lebih lama dari pihak lawan. Ritme pertempuran dibuat cepat, dan ditujukan agar bisa diselesaikan tak kurang dari 10 menit. Juga tidak seperti tipikal MOBA, Battle Arena terpusat pada kehilangan poin. Setiap kubu memulai dengan 500 point, yang akan terus berkurang seiring conquest point direbut atau diambil alih lawan. Tim pertama yang poinnya nol, dialah yang kalah.
Kita mendapat opsi bermain 3 vs 3, koperatip melawan bot, atau sendirian secara offline ketika koneksi internet tidak mendukung. Delapan hero tersedia di awal perilisan game (diantaranya Saskia, Eithne, Zoltan, Iorveth, Philippa, Letho of Gulet, dll), dengan kemungkinan kita untuk mengembangkan mereka dan mengkustomisasinya seperti dalam tipikal action RPG.
Mode pertama conquest point didemokan selama E3 2014. Selain itu, developer juga menyiapkan mode lainnya, seperti campaign, mode berburu monster, mode boss untuk melawan para boss (murni player vs enemy), hingga pengalaman MOBA klasik yang melibatkan penghancuran menawa lawan.
Seperti tipikal game freemium, meskipun developer sangat fair bahwa keseluruhan gameplay-nya adil, namun tetap saja mereka yang menghabiskan lebih banyak uang membeli in-app purchase bisa lebih mudah menang dalam pertarungan. Kamu bisa membuka semua konten dalam game tanpa mengeluarkan sepeser uang pun, tentu saja jika kuat grinding dan bertarung berulang kali. Meu lebih cepat? Beli saja IAP-nya! Kemudian diantara karakter default-nya tidak ada yang dibuat lebih istimewa dari yang lain, sehingga kita akan merasakan proses yang sama ketika mengembangkannya dari awal tanpa mengeluarkan sepeser uang pun. In-app purchase kosmetik seperti item dan kostume juga disediakan nantinya, namun tidak ada efek tambahan selama permainan.
Membawa MOBA ke ranah mobile memang susah. Karena itulah, developer mengaku mereka tidak ingin melawan League of Legends atau DotA. The Witcher Battle Arena didesain khusus dalam pola pemikiran mobile gaming, dan CD Project RED merasa bahwa saat ini kekuatan hardware mobile sudah cukup untuk membuat mereka melakukan semua hal di layar yang kecil. Oh ya, game ini dikembangkan berbasis engine Unity, dan besar kemungkinan akan ada port-nya juga untuk PC.
The Witcher Battle Arena || Teaser Trailer
[youtube id="eCAIOxBS3b4"]
Sumber: Official Site