Fatal Frame V Dikonfirmasikan Eksklusif Wii U, Memberi Alasan Agar Kita Takut Pada Air
Nintendo tidak menghentikan maraton video game eksklusif Wii U. Setelah memberi petunjuk mereka tengah menyiapkan Fatal Frame baru khusus Wii U, kini mereka resmi mengkonfirmasikannya.
Nintendo tidak menghentikan maraton video game eksklusif Wii U. Setelah memberi petunjuk akhir April 2014 lalu bahwa mereka tengah menyiapkan Fatal Frame baru khusus Wii U, kini mereka resmi mengkonfirmasikannya. Dan Fatal Frame satu ini bukan diumumkan ketika masih jauh dalam proses pengembangan saja, melainkan sudah dipastikan tanggal rilisnya di Jepang pada 27 September 2014 mendatang.
Meskipun tidak lama lagi penggemar game horor dan khususnya Fatal Frame bakal mendapatkan sekuelnya, namun tetap saja seri barunya ini baru dihadirkan enam tahun sejak seri terakhirnya. Nintendo dan developer Koei Tecmo juga langsung menunjukkan kengerian Fatal Frame Wii U ini melalui screenshot dan trailer pertamanya. Dari sana kami juga mendapati judul Jepangnya, Zero: Nuregarasu no Miku (atau Project Zero V untuk versi PAL), atau jika diterjemahkan, berhubungan dengan wanita berambut hitam, yang bisa jadi akan menjadi salah satu buruanmu memotret dalam sekuel terbaru ini. Nintendo tidak menyebutkan apakah game ini juga keluar Jepang. Namun mengingat Fatal Frame 4 tidak mendapatkan tiket ke Barat, besar asumsi yang satu ini juga hanya eksis di Jepang saja.
Seperti kebanyakan cerita horor dari Jepang, air menjadi tema yang terlihat paling menonjol di dalam Zero: Nuregarasu no Miku. Gunung yang menjadi settingnya, Hikamiyama (atau disebut juga sebagai gunung kematian), diceritakan memiliki banyak lokasi yang basah, dan menurut kepercayaan rakya Jepang, tempat-tempat yang basah tersebut menjadi lokasi yang pas bersemayamnya para hantu. Bahkan Hikamiyama ini menjadi lokasi dalam game yang dituju oleh manusia yang memilih untuk mati, dan bisa menyeberang ke dunia roh dengan mudah melalui Hikamiyama.
Tokoh utamamu adalah Yuuri Kozukata, dan dialah perwujudan "raven-haired shrine maiden" yang memiliki kemampuan melihat arwah yang sudah dibawa ke dunia roh, dsan bahkan dia mampu membawa mereka kembali ke dunia manusia. Setelah menerima permintaan untuk menemukan sesosok arwah yang hilang, Kozukata pun tidak berpikir panjang menuju gunung tersebut untuk mencarinya, dan berharap tugasnya bisa diselesaikan dengan mudah. Namun ternyata tidak berjalan sesuai harapan.
Untunglah dia membawa kameranya, atau kalian sebagai pemain game ini, GamePad-nya Wii U. Melalui kontroler tersebut, sekali lagi Nintendo menunjukkan pada kita bahwa GamePad bukan sekadar kontroler saja. Kita bisa menggunakannya untuk menampilkan sesuatu yang seharusnya tidak terlihat oleh mata kepala manusia. Dengan kata lain, Nintendo menerapkan fitur augmented reality melalui GamePad sehingga kita bisa melihat, tentu saja, arwah-arwah penasaran...
Dan seperti tipikla Fatal Frame dimana kamera berperan sebagai senjata utama, GamePad juga bisa digunakan untuk bertarung melawan musuh, namun sayangnya belum diungkapkan bagaimana caranya. Jika mensimulasikan kamera sebenarnya untuk memotret, padahal GamePad hanya memiliki satu kamera di depan. Tidak mungkin rasanya, dengan memadukannya dengan augmented reality, kita dipaksa membalik GamePad untuk memotret menggunakan kamera depannya.
Namun developer menyebutkan, dalam game GamePad akan berfungsi sebagai Projection Machine, kamera yang berperan untuk menyegel arwah-arwah jahat, dan penggunaannya akan seperti ketika kita menggunakan kamera digital. Melalui GamePad, kita bisa mencari lokasi arwah dan juga pergerakan mereka. Bahkan juga bisa digunakan untuk mengecek berapa panjang dan lebar sekeliling karakter, atau merekam apa yang sedang terjadi saat itu dalam game.
Sepertinya makin menarik saja Fatal Frame 5 ini, terutama dari segi settingnya yang makin terbuka, mengingat seri-seri sebelumnya lebih banyak mengambil setting di dalam suatu rumah / bangunan Jepang. Apalagi serial ini juga sempat menjadi satu standar game horor, dan bahkan menginspirasi developer asal Indonesia, Digital Happines dalam mengembangkan game horor asli Indonesia, DreadOut.
Semoga saja Tecmo Koei tidak melewatkan versi Jepangnya, meskipun remake Fatal Frame 2 yang dirilis pertengahan 2012 lalu juga terjual sekitar 100 ribuan kopi saja di Australia dan Eropa. Selain itu, salah satu game terakhir serial Zero (judul asli game ini di Jepang), Spirit Camera: The Cursed Memoir untuk 3DS juga ditranslasikan tahun 2012 lalu.
[youtube id="R1rv4GAZoho"]
Sumber: Nintendo