Ayane Tetap Tampil Seksi Meskipun Masuk ke Dunia Arwah Fatal Frame!
Tidak perlu sampai pangkas kostum seperti karakter utamanya...
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden, atau Zero: Nuregarasu no Miku baru dirilis di Jepang akhir September kemarin. Dan game tersebut sudah memberi impresi yang berbeda dari sebuah serial yang selama ini identik dengan aspek survival horror-nya, berkat disisipkannya banyak adegan seksi dari karakter utamanya (baca: Fatal Frame Makin Seksi. Inikah Potret Masa Depan Industri Game Jepang?).
Tidak heran, karena Nintendo sendiri sebagai publisher yang berhasil menjadikan Fatal Frame terbaru ini kembali eksklusif platform mereka, juga rela game ini mendapatkan rating yang sangat tinggi dari badan rating Jepang CERO, yaitu D (untuk 17 tahun ke atas), sekaligus membuatnya sebagai seri dengan tertinggi (sebelunya sebatas C, atau usia mulai 15 tahun ke atas).
Bisa jadi adanya banyak adegan seksi tersebut adalah karena keterlibatan Team Ninja (yang memang sudah pengalaman membuat game yang tergolong seksi) dalam proses pengembangan. Selain sebagian besar team yang terlibat dalam proses pengembangannya baru, game ini juga disebutkan mengginakan teknologi (yang tidak dijelaskan teknologi apa) dari Dead or Alive 5, seperti disebutkan singkat melalui Tweet Team Ninja Juli 2014 lalu. Mungkinkan itu teknologi yang bisa membuat bagian tubuh tertentu karakter kalian dalam game ini bisa jelas terlihat bergerak dengan seksinya?
https://twitter.com/TeamNINJAStudio/status/489928644328828928
Kemudian satu fitur baru yang belum kami tuliskan sebelumnya untuk game yang oleh sutradaranya disebutkan memilih tema warna hitam ini adalah masuknya satu karakter dari game garapan Team Ninja lainnya, tepatnya dari serial Dead or Alive dan Ninja Gaiden, yaitu Ayane. Dia bisa kalian mainkan sebagai salah satu karakter unlockable, dan masuk di dalam game atas permintaan Yosuke Hayashi (dari Team Ninja).
Serangan dari entitas dunia lain membuat Ayane terluka parah...[/caption]
Sebagai bonus (sekaligus jelas, fan service), Ayane muncul setelah kalian menyelesaikan game. Seperti banyak karakter lainnya yang memiliki motivasi khusus untuk masuk ke Gunung Hikami (baca: #TGS2014 Ternyata Berhantu! Berikut Sebagian Arwah Gentayangan yang Kami Jepret), Ayane juga demikian. Dia mencari gadis yang hilang, bernama Tsumugi Katashina (disuarakan oleh Natsumi Takamori). Tsumugi, seperti hubungan Ayane dengan Kasumi, juga mendapatkan perlakuan sama, dimana orang lain lebih memperhatikan saudara perempuannya. Rasa iri memicu usaha bunuh diri, namun gagal, dan akhirnya Tsumugi pergi ke Hikami Mountain, dan menghilang.
Tsumugi Katashina yang juga hilang di Hikami, memberi pelajaran, jangan pilih kasih pada anak-anak kita...[/caption]
Gameplay dalam chapter (game ini dibagi dalam chapter dan tiap chapter ada misi tertentu) Ayane ini sangat berbeda dari permainan utamanya. Ayane diceritakan terluka parah karena diserang makhluk halus selama berada di dalam sebuah bangunan hotel yang ditinggalkan (ketika pertama masuk ke dalam hutan), dan dia pun tidak bisa melakukan gerakan bela diri kunoichi yang biasa kita lihat ketika berlaga di dua game Team Ninja lainnya.
Karena serangan di hotel tersebut, Ayane jadi terikat dengan dunia orang mati, dan ditambah lagi dia juga tidak tahu bagaimana menghadapi para arwah penasaran, yang memaksanya bergantung pada aksi stealth saja, yang memang dikuasai oleh semua ninja elut kunoichi. Jika dia makin dekat dengan hantu, atau dia berlari, maka para hantu tersebut bakal menyadari kehadirannya. Ada stealth meter di sebelah kanan yang menunjukkan jika keadaan Ayane terancam.
Untuk mendukung usaha stealth-nya, Ayane bisa mengaktifkan rapalan sihir untuk menyembunyikan diri, dan itu berhubungan dengan tato di punggungnya. Dengan rapalan sihir tersebut, Ayane bisa mengelabui pandangan para hantu. Dan ketika ada hantu yang menangkapnya (dan pasti hantu lainnya bakal mendekat), dia juga bisa menggunakan item yang disebut dengan Spirit Stone Torch untuk men-stun sementara musuh, dan memukul mundur hantu-hantu tersebut, yang kemudian memberinya waktu untuk kabur dan mencari lokasi yang aman.
Dan untuk membantu menemukan Tsugumi, dia menggunakan semacam benang warna ungu, yang sebelumnya dia ikatkan pada pergelangan tangan Tsumugi (di dalam hutan, sebelumnya Ayane sudah bertemu dengannya, namun kemudian Tsumugi menghilang).
Seperti Yuuri Kozukata yang juga memiliki banyak adegan seksi di sepanjang permainan, Ayane pun juga demikian, karena memang dari awal desain ninja wanita ini sudah dilekatkan image yang seksi. Kalian bisa melihat melalui screenshot resmi yang dirilis Nintendo untuk Ayane ini, dan bisa melihai seperti apa kostumnya dibandingkan eksploitasi tubuh karakter utamanya, Yuuri (baca: Fatal Frame Makin Seksi. Inikah Potret Masa Depan Industri Game Jepang?).
Dan seandainya tim pengembang baru dari Tecmo Koei melakukan hal ini dengan tujuan untuk membuat penjualan Fatal Frame V ini bisa laku keras, sepertinya mereka sedikit salah. Game first-party Nintendo ini memulai debutnya dengan penjualan hanya 27,505 kopi saja, atau masih di bawah game yang juga identik kata seksi dan juga fan service lainnya, Bayonetta 2, yang laku 39,000 unit.
Sejauh ini seperti prekuelnya, Fatal Frame V masih belum dikonfirmasikan apakah bakal ditranslasikan ke Amerika Utara atau Eropa atau tidak. Namun di hari perilisannya di Jepang, sebuah streaming resmi di NicoNico memperlihatkan satu jam pertama game ini dimainkan, dan juga ada judul resmi game ini dalam bahasa Inggris di website-nya, yaitu Fatal Frame: Oracle of the Sodden Raven. Bisa jadi itu menjadi petunjuk jika Yuuri dan Ayane siap membagikan pose-pose seksinya ke luar Jepang.
[gallery link="file" ids="165814,165815,165816,165817,165818,165819,165795"]