Game PlayStation 3 Terbaik 2014
Kalian yakin game PlayStation 3 terbaik pilihanmu ada di dalam?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun 2014 akan segera berakhir. Selama satu tahun ini, para pemilik PS3 dimanjakan dengan berbagai game berkualitas, baik game-game yang benar-benar baru maupun game yang sekadar remake dari versi yang sebelumnya hadir di konsol sebelumnya. Beberapa judul RPG yang dirilis eksklusif untuk konsol generasi ketujuh Sony ini juga mengukuhkannya sebagai mesin pilihan bagi kalian penggemar RPG Jepang. Selain itu, kita tidak bisa melupakan game yang juga diklaim menggunakan sepenuhnya kemampuan prosesor Cell-nya Sony, seperti The Last of Us. Diantara sekian banyak game berkualitas yang hadir di PS3, kali ini Duniaku memberikan daftar sepuluh game yang layak menyandang gelar Game of The Year di tahun 2014 ini versi kami. Oiya, kami tidak membuat daftar ini berdasarkan ranking yang terbaik. Jadi bukan berarti game yang bernomor kecil lebih baik dibandingkan game yang bernomor lebih besar. Apa saja Game PS3 Terbaik selama setahun terakhir? Yuk langsung kita simak!
[page_break no="1" title="The Last of Us: Left Behind (Naughty Dog/SCEA)"]
Salah satu game eksklusif PlayStation yang digadang-gadang menjadi salah satu alasan gamer membeli PlayStation 3, adalah The Last of Us. Game ini memang semacam survival horror lainnya, dengan tema kiamat zombie. Namun apa yang membuatnya sangat berbeda adalah bagaimana cerita disampaikan. Bisa membuatmu takut, tertawa, marah dan bahkan mungkin menangis... ya, skenarionya memang sangat emosional (tidak heran jika Sony juga berniat membuat versi film layar lebarnya: Naughty Dog dan Screen Gems Siapkan Film The Last of Us). Left Behind sebagai DLC prekuel juga dipandang sebagai wujud terbaik sebuah DLC yang terfokus cerita, dan mampu menjelaskan dengan baik apa yang terjadi pada Ellie sebelum event yang berlangsung selama The Last of Us.
[page_break no="2" title="Dark Souls II (From Software/Namco Bandai Games)"]
Beruntung konsol last-gen seperti PS3 masih mendapatkan permata seperti ini. Dan serial Dark Souls ini juga bisa menjadi pelajaran berharga bagi developer Jepang, agar mereka jangan terpaku pada pakem yang ada, bahkan sampai membuat developer Barat merujuk padanya ketika mau membuat game (baca: Lords of the Fallen, Game Tiruan Dark Souls Berkarakter Mirip Kratos, Masuk Android dan iOS). Berpikir di luar kotak, tidak mengikuti tren, justru membuat serial Souls mendapat tempat. Memang sekuelnya ini lebih pengertian, dengan banyak memberi panduan selama permainan. Namun tetap saja, tingkat kesulitannya lebih tinggi dari sebelumnya. Setidaknya ketika kalian memainkannya, harus siap untuk tewas lagi... dan lagi! Jika tidak, taruh saja kontroler itu, dan main Angry Birds saja!
[page_break no="3" title="Final Fantasy X / X-2 HD Remaster (Virtuos/Square Enix)"]
Ya, kami tahu kalian lebih berharap sebuah fantasi baru. Namun inilah Square Enix. Developer yang dulunya begitu dipuja karena selalu menghadirkan seri fantasi baru, tidak pernah terpikir kata port dan remake, sepertinya mereka sudah berubah. Stempel developer spesialis remake pun pantas diberikan untuknya. Namun di sisi lain, versi remaster seperti ini adalah kesempatan kedua, atau pertama, main salah satu Final Fantasy terbaiknya dengan kualitas yang lebih nyaman di mata, serta kepuasaan dapatkan konten yang sebelumnya eksklusif Jepang. Kami rasa tetap ada kepuasan tersendiri, meskipun ada sedikit rasa dongkol karena harus membeli lagi game tersebut. Apalagi port lainnya untuk PS4 yang sepertinya juga cuma sekadar aji mumpung saja (baca: Final Fantasy X/X-2 HD Remaster Resmi Untuk PS4, Final Fantasy VII Dijual 200 Ribuan).
[page_break no="4" title="Ultra Street Fighter IV (Capcom)"]
Sama seperti di atas, ketika memandangnya sebagai sebuah game remake, kalian pasti juga merasa jengah menempatkannya di jajaran 10 game terbaik ini. Namun harus diakui, Capcom memiliki tim marketing yang hebat. Coba kalian bayangkan, kenapa yang sekadar upgrade minor, dijual dengan harga nyaris sama seperti game sebelumnya, tetap saja laku? Kalau gak laku, tidak mungkin ada Ultra Street Fighter IV, bahkan sampai edisi Omega (baca: Ternyata Ryu dan Ken Itu Aslinya Berwujud Serigala dan Elang Dalam Ultra Street Fighter IV), serta di-port untuk konsol now-gen. Overall, Ultra menawarkan sistem yang paling solid dari semua Street Fighter IV, dengan semua balancing, revisi mekanis, dan juga kostum yang membuat karakter terlohat beda (baca: Kreatifnya Capcom, Kini Seluruh Isi Kebun Binatang Dimasukkan Dalam Ultra Street Fighter IV).
[page_break no="5" title="Persona 4 Arena Ultimax (Arc System Works/Atlus)"]
Kami yakin mayoritas Citizen gamer pembaca Duniaku mengenal Shin Megami Tensei, atau Persona. Apalagi Persona 4, yang dipandang sebagai Persona tersukses dalam sejara serial tersebut. Untuk sebuah game yang sebelumnya selalu berkubang di pasar yang niche, Persona 4 juga menjadi contoh jika developer Jepang tidak harus bertahan di genre yang sudah dikuasainya, dan Atlus juga sukses menawarkan game fighting Persona 4 Arena. Untuk sekuelnya, meskipun di sisi mekanis pertarungan (ditangani Arc System Works) Ultimax tidak meningkat jauh dari prekuelnya, namun skenario ceritanya yang lebih terasa sebagai spin off bisa menjadi hiburan tersendiri, ditangani dengan serius, dan sama sekali tidak terasa game ini sekadar ada untuk menambah pemasukan Atlus.
[page_break no="6" title="Kingdom Hearts HD 2.5 ReMIX (Square Enix)"]
Ups, kita ketemu dengan Square Enix lagi, dan ini juga game remake lagi. Lebih tepatnya, paket lengkap untuk kolektor Kingdom Hearts, atau yang sekadar suka dengan karakter-kareakter Disney dalam wujud yang lain. Keunggulan paket ReMIX ini adalah dimasukkannya Kingdom Hearts II Final Mix dan Kingdom Hearts Birth by Sleep Final Mix dalam format high definition. Dan bicara dua konten yang sebelumnya eksklusif Jepang tersebut, sebenarnya kami punya pikiran jelek. Bisa jadi tim marketing developer ini sudah berencana sejak awal, konten Final Mix ditahan saja untuk Jepang, tunggu beberapa tahun lagi, agar bisa dijadikan cash in (buat tambahan biaya mengembangkan Kingdom Hearts III?) melalui paket seperti ini. Overall Kingdom Hearts HD 2.5 ReMIX sangat pas untuk kalian bernostalgia, dalam tampilan visual yang lebih memanjakan mata.
[page_break no="7" title="Atelier Escha & Logy: Alchemists of the Dusk Sky (Gust)"]
Salah satu keunggulan PS3 adalah cadangan RPG Jepangnya yang seakan tidak habis, meskipun generasi konsol sudah mulai beralih. Seperti Atelier Escha & Logy: Alchemists of the Dusk Sky ini, yang menurut kami juga menjadi yang terbaik dari keseluruhan seri Atelier. Dari judulnya langsung terbaca, ada dua tokoh sentral. Dan itulah yang menjadi keunggulannya, untuk pertama kalinya di tengah seri Atelier, kalian bisa memilih mau memainkan Escha atau Logy. Dan yang kami sukai dari dua opsi tersebut, dua karakter mewakili style yang berbeda. Cerita Escha untuk tipikal cerita seri Atelier yang menyenangkan, penuh warna, dan aktivitas meracik resep alkimia. Untuk pemain RPG generik yang baru mengenal Atelier, mainkan saja Logy, dengan sisi lain cerita yang lebih gelap, dan fokus unsur RPG tradisional seperti penjelajahan dunia.
[page_break no="8" title="Assassin's Creed Rogue (Ubisoft)"]
Bersyukur kalian pemain mesin last-gen, justru tidak mendapatkan Assassin's Creed Unity yang banyak masalah, Assassin's Creed Rogue yang dianggap sebagai anak tiri ini justru tampil lebih baik pada beberapa sisi (baca: Review Assassin’s Creed Rogue: Pembuktian dari Si “Anak Tiri” Ubisoft). Memang secara gameplay kalian akan tetap menemukan sebuah Assassin's Creed yang sama, hanya saja dengan cerita yang melanjutkan langsung Black Flag (sekaligus ciri khas perang kapan di atas laut), serta karakter dari sisi Templar, ada kenikmatan tersendiri, karena memang Rogue hadir untuk mengisi celah antara AC III dengan AC IV: Black Flag, sekaligus juga ada sedikit sub-plot yang menghubungkannya Unity.
[page_break no="9" title="JoJo's Bizarre Adventure All-Star Battle (CyberConnect2/Bandai Namco Games)"]
Untuk kategori game fighting, jelas ada yang lebih baik dari game ini. Namun bagi kalian penggemar JoJo's Bizarre Adventure, All Star Battle menjadi satu-satunya pilihan terbaik untuk menggambarkan keseluruhan manga karangan Hirohiko Araki karena menampilkan lebih dari 40 karakter yang diambil dari delapan story arc-nya (14 terbuka dari awal, sisanya melalui DLC), dan itu yang terlengkap hingga saat ini. Patut diapresiasi adalah Namco Bandai Games, yang berhasil membawa versi manganya menjadi hidup, dan mau membawa game dengan sarat referensi material aslinya (ya, lengkap dengan pose-pose para karakternya yang agak nyeleneh, kostum yang juga aneh, dialognya pun juga seperti versi manga), serta tidak merubahnya dalam format game, ke pasar luar Jepang.
[page_break no="10" title="Tales of Xillia 2 (Bandai Namco Games)"]
Bicara PS3 tidak lepas dari image RPG Jepang. Dan salah satu RPG Jepang yang legendaris adalah serial Tales, yang tahun ini diwakili oleh Tales of Xillia 2 -- yah, sedikit agak terlambat dari perilisan versi Jepangnya sih! Menjadi sekuel yang hanya terpaut setahun secara setting dalam game dari Xillia pertama, Xillia 2 ini banyak diragukan mampu sebaik game sebelumnya. Apalagi sejarah sudah membuktikan, jika game Tales dengan kontinuitas cerita biasanya tidak sebaik pendahulunya, seperti Tales of Destiny 2. Ya, memang tidak sebaik yang pertama, namun Bandai Namco menggunakan sekuel ini untuk banyak pembenahan, memperbaiki apa yang baik dari prekuelnya, meningkatkan sistem pertarungannya, memperbanyak aktivitas karakter serta cerita yang lebih dalam dan emosional.
Kalau menurut citizen, apa sih game PS3 terbaik selama 2014 ini? Tuangkan di kolom komentar ya!
NEXT -> 10 Game Wii U Terbaik 2014!