Tidak Hanya Visceral, Ini Dia Studio Lainnya yang Dimatikan EA!
Visceral Games bukanlah satu-satunya studio pengembang yang tutup, lalu studio apa saja yang dimatikan oleh EA?
Sudah tidak perlu kaget lagi, Visceral Games sebagai studio yang dimatikan EA bukanlah satu-satunya studio yang menjadi korban. Studio-studio ini juga berakhir sebagai korban ketamakan EA!
[duniaku_baca_juga]
Kesal dengan EA yang mematikan Visceral Games? Tenang, itu hanyalah satu diantara banyak studio yang berhasil dimatikan EA. Memang, keputusan yang diambil oleh EA sangatlah mengesalkan, pasalnya Visceral tengah mengerjakan game Star Wars, dan EA dengan seenaknya menghentikan pengembangan game tersebut.
Namun ternyata, Visceral Games merupakan satu diantara banyak studio yang telah EA tutup. Studio yang didirikan pada tahun 1983, Origin Systems merupakan satu studio tertua yang dimatikan oleh EA pada tahun 2004. Origin pada masanya dikenal dengan Ultima Online yang berhasil menjadi salah satu MMORPG paling fenomenal.
[read_more id="360753"]
Gagalnya Ultima IX membuat EA berpikir dua kali, yang pada akhirnya membatalkan hampir seluruh game milik Origin, seperti Ultima Online 2, Privateer Online dan Harry Potter Online. Pada tahun 2000 saja, anggota inti dari Origin pergi untuk bergabung dengan Destination Games yang berisikan tim pengembangan Ultima Online.
Perusahaan pengembang game Facebook, Playfish Studio juga merupakan salah satu studio yang akhirnya harus gulung tikar namun bukan atas alasan yang kita duga. Playfish dibeli oleh EA pada tahun 2009 karena studio ini merupakan studio yang berhasil menarik playerbase yang sangat besar pada media sosial.
Perusahaan ini akhirnya terpaksa ditutup karena 4 penemu dari studio Playfish pergi untuk fokus pada bidang mereka masing-masing. 2013, Playfish ditutup dan seluruh game yang dikembangkan oleh Playfish akhirnya dimatikan, seperti Madden NFL 2013 Social.
Ingat dengan MMO Balap keren ini? Pengembang dibalik game ini, Black Box, tutup pada tahun 2013 meninggalkan Need for Speed World yang akhirnya tutup pada 2015 lalu.[/caption]
Lalu, bagaimana dengan studio-studio besar lainnya? Black Box Games misalnya. Para penggemar seri Need for Speed maupun Skate tentunya sudah tidak asing dengan studio ini. Ya, Black Box juga dimatikan oleh EA, yang pada akhirnya pengembangan untuk seri Need for Speed dilemparkan menuju pengembang lain, Ghost Games.
Amat disayangkan, Black Box berhasil menciptakan game seperti Need for Speed Underground 2, Need for Speed Carbon dan bahkan game balap online Need for Speed World. Ditutupnya Black Box pada 2013 akhirnya membuat Need for Speed World ikut mati. Game MMO-Racing ini juga akhirnya ditutup pada tahun 2015.
Ada juga Maxis, studio yang mengembangkan game simulasi kota SimCity dan simulasi kehidupan The Sims. Kontroversi-kontroversi yang berhasil digali oleh Maxis beberapa tahun semenjak mereka bergabung dengan EA memberikan alasan yang cukup bagi mereka untuk menutup studio dan membawa IP The Sims dan SimCity.
Masalah terbesar pada Maxis jatuh pada sistem DRM yang mereka terapkan pada Spore. Hal ini semakin diperparah dengan SimCity 2013, yang selalu membutuhkan koneksi menuju server mereka untuk dimainkan. Hingga saat ini, Maxis masih tetap dijadikan kambing hitam atas The Sims 4 sekalipun studio ini tidak mengembangkan TS4.
Bahkan, ada juga studio yang dimatikan bahkan sebelum game mereka dirilis. Victory Games, studio pengembangan terbaru, diluncurkan pada 2010 untuk melanjutkan game RTS Command & Conquer. Closed Alpha Test untuk game C&C terbaru ini menerima respon sangat buruk yang akhirnya membuat EA harus menutup studio ini pada 2013.
Masih banyak studio yang pada akhirnya ditutup, seperti Westwood Games yang mengembangkan seri Command & Conquer, Bullfrog Productions dengan Theme Park mereka, maupun DreamWorks Interactive dengan Medal of Honor. Visceral Games menambah panjang studio yang dimatikan EA, dan akan ada studio lainnya yang berakhir menjadi korban.
Diedit oleh Fachrul Razi