Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Penuh aksi dengan gameplay superseru, Fallen Legion menjadi game buatan developer Indonesia pertama yang rilis di PlayStation! Seperti apakah game ini? Simak review-nya di dalam artikel!

Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Penuh aksi dengan gameplay superseru, Fallen Legion menjadi game buatan developer Indonesia pertama yang rilis di PlayStation! Seperti apakah game ini? Simak review Fallen Legion di artikel ini!

Fallen Legion adalah game buatan developer Indonesia yang pertama kali rilis untuk PlayStation. Game yang dikembangkan oleh Mintsphere dan YummyYummyTummy Inc ini dirilis pada bulan Juli lalu dan menarik perhatian banyak orang. Tak hanya sampai di situ, Fallen Legion juga bahkan sampai menyabet gelar Game of the Year dalam event game terbesar Game Prime 2017 pada bulan Juli lalu, lho! Nah, kira-kira seperti apa sih game-nya? Berikut ini adalah review Fallen Legion:

[duniaku_baca_juga]

Beda Platform Beda Story Disajikan Layaknya Game of Thrones

Sebelumnya, bagi kamu yang belum tahu, Fallen Legion memiliki dua versi untuk dua platform yang berbeda: PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Untuk versi PlayStation 4, game ini memiliki judul Fallen Legion: Sins of an Empire sementara untuk versi PlayStation Vita berjudul Fallen Legion: Flames of Rebellion.

Dalam Sins of an Empire, kamu akan bermain sebagai Princess Cecille dari Fenumian Empire, yang baru saja mewarisi peran sebagai kaisar dan harus bertarung melawan pemberontakan yang dipimpin oleh Jendral Legatus Laendur.

Uniknya, versi PlayStation Vita Flames of Rebellion bukanlah prekuel ataupun sekuel dari Sins of Empire, melainkan adalah cerita dari Fallen Legion yang diceritakan melalui sudut pandang Jendral Legatus Laendur—musuh dalam Sins of Empire.

Pendekatan cerita yang dilakukan oleh tim developer pada kedua game Fallen Legion ini bisa terbilang unik karena, dalam perang, selalu ada dua sisi yang berlawanan dan dari dua sisi tersebut, tidak ada yang benar maupun salah—hanya masalah sudut pandang saja.

Meskipun saya bilang pendekatan story cukup bagus, bukan berarti Fallen Legion memiliki story yang sempurna. Sayangnya, game ini tidak mampu menyajikan story-nya dengan cukup baik. Sulit untuk merasa peduli dengan cerita-cerita dan karakter yang ada. Hal ini merupakan nilai minus tersendiri bagi game buatan Mintsphere ini dan cukup disayangkan, mengingat story game ini memiliki potensi yang tinggi untuk disajikan dengan lebih baik lagi.

[duniaku_adsense]

Visual yang Menarik

Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Meskipun story memiliki nilai minus pada penyajian, tetapi game ini memiliki visual yang indah dan menarik. Mulai dari karakter utama, musuh, lingkungan, hingga desain user interface-nya memiliki visual yang sedap dipandang mata.

Oh, selain visual, Fallen Legion juga memiliki voice acting yang cukup bagus. Soundtrack yang diperdengarkan saat battle ataupun di luar battle juga terasa nyaman di telinga.

Lalu, bagaimana dengan gameplay dari game ini? Lanjut ke halaman 2 untuk review Fallen Legion selengkapnya!

Gameplay yang Terlalu Seru: Dalam Artian Baik dan Buruk

Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Gameplay dari Fallen Legion bisa sangatlah menyenangkan dan seru serta merupakan poin terkuat dari game ini. Akan tetapi, di sisi lain gameplay-nya juga memiliki kekurangan tersendiri. Mari kita bahas mulai dari kelebihan gameplay-nya.

Dalam game ini, kamu akan memainkan maksimal empat karakter yang berbeda. Karakter utama dalam game, baik Cecille atau Laendur, akan berperan sebagai support sekaligus pemimpin dalam pertarungan. Dengan menggunakan tombol segitiga, kamu bisa menggunakan kedua karakter ini untuk menyerang musuh, menyembuhkan teman, atau menghidupkan kembali teman.

[duniaku_baca_juga]

Ketiga karakter lainnya adalah temanmu dalam pertarungan, dan mereka disebut sebagai Exemplars. Mereka adalah penyerang utama dalam timmu dan bisa kamu gerakkan dengan tombol kotak, silang, atau lingkaran sesuai yang terlihat pada bagian atas mereka.

Dalam pertarungan, mungkin mekanik combo adalah yang paling seru. Dibagian bawah layar, terdapat lingkaran yang menunjukkan urutan serangan Exemplars. Urutan ini disesuaikan dengan bagaimana kamu menekan tombol untuk menyerang. Nah, setiap lingkaran terkadang memiliki bonus tersendiri, mulai dari bonus damage hingga critical. Selain urutan ini, setiap Exemplars juga memiliki keunikan tersendiri, ada yang bisa digunakan sebagai chaining dan ada pula yang bisa digunakan sebagai finisher.

Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Kekurangan dari gameplay game ini adalah, sistem parry yang diterapkan. Parry ini digunakan untuk menangkis dan mendapatkan bonus ketika bertarung. Dalam game sendiri, mekanik ini terasa seperti sistem parry atau evade game Final Fantasy XV. Akan tetapi, sistem parry ini bisa dibilang rumit dan sulit untuk dikuasai. Kamu bahkan bisa kehilangan momentum untuk melakukan combo jika gagal melakukan parry. Bukan sebuah kekurangan yang berarti, tetapi hal ini memberikan nilai minus dalam game.

Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Oh, selain itu, kamu juga bisa mendapatkan boost di antara pertarungan. Ada tiga pilihan kartu yang ditampilkan dalam satu waktu setiap kali bertarung melawan musuh. Pilihan kartu ini melambangkan bagaimana keputusanmu sebagai seorang pemimpin di peperangan. Akan tetapi, meski beberapa pilihan terasa “jahat”, tetapi terkadang kamu membutuhkan boost yang dibutuhkan. Dan pilihan ini sayangnya tidak berpengaruh banyak pada cerita.

Secara keseluruhan, gameplay dari game ini terasa sangat seru tetapi membawa dampak yang kurang baik bagi story karena kemungkinan besar kamu malah tidak akan menganggap story dalam game ini ada dan lebih mementingkan pertarungan.

Versi PlayStation 4 Lebih Baik daripada Versi PlayStation Vita

Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Fallen Legion memiliki dua buah versi: PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Saya sudah mencoba kedua versi game ini dan, sejatinya, kedua versi ini bisa dibilang sangat baik. Meskipun begitu, versi PlayStation 4 dirasa lebih bagus daripada PlayStation Vita. Animasi pertarungan dalam PlayStation Vita terasa lebih berat dan terdapat beberapa lag kecil—berbeda dengan PlayStation 4 yang lebih halus. Oleh karena itu, Feel dan experience yang didapatkan lebih baik jika kamu mainkan di PlayStation 4.

Kesimpulan Review Fallen Legion

Review Fallen Legion: Game of the Year Indonesia!

Fallen Legion memiliki pendekatan story yang cukup menarik—baik untuk PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Sayangnya, penyajian story ini kurang maksimal dan terasa overlap dengan gameplay-nya. Bisa dibilang, karena gameplay-nya yang terlalu seru, pemain akan tidak sabar dan lebih memilih untuk men-skip cerita supaya bisa segera melakukan pertarungan. Meskipun begitu, secara keseluruhan, game ini sangatlah recommended!

Itulah tadi review Fallen Legion. Sudahkah kamu memainkan game ini? Bagaimana pendapatmu mengenai game ini? Suarakan pendapatmu di kolom komentar ya!

Fallen Legion: Sins of an Empire bisa kamu mainkan di platform PlayStation 4, sementara Flame of Rebellion bisa kamu mainkan melalui platform PlayStation Vita. Kamu bisa mencari informasi lebih lanjut mengenai game ini melalui website resmi mereka ini: Fallen Legion.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU