Streaming Game 22 Jam Non-stop, Ayah 3 Anak Ini Meninggal Dunia

Lagi, terjadi kasus kematian gamer di depan layar! Kali ini streamer Twitch Brian "Poshybrid" Vigneault tewas karena main selama 22 jam non-stop!

Streaming Game 22 Jam Non-stop, Ayah 3 Anak Ini Meninggal Dunia

Streaming Game 22 Jam Non-stop, Ayah 3 Anak Ini Meninggal Dunia

Kejadian mengenaskan kembali menimpa kehidupan gamer. Brian "Poshybrid" Vigneault, pemain World of Tanks dan streamer Twitch meninggal dunia setelah bermain maraton selama 22 jam.

[read_more id="232174"]

Tanggal 19 Februari 2017 kemarin, berita duka datang dari komunitas streamer Twitch dan pemain game online World of Tanks. Figur streamer populer asal Amerika Serikat, Brian "Poshybrid" Vigneault meninggal dunia setelah menayangkan permainannya secara langsung selama 22 jam non-stop sebagai bagian dari acara gaming maraton.

Menurut moderator kegiatan maraton tersebut, Vigneault meninggalkan permainannya untuk merokok pada jam 3:30 pagi waktu setempat dan tidak kembali bermain. Awalnya para penonton mengira dia hanya ketiduran, namun keesokan harinya saat temannya mengirim pesan melalui Discord, seorang detektif dari Kepolisian Virgina Beach menjawab kalau mereka sedang menyelidiki kematian mendadak bintang Twitch tersebut.

Kepolisian Virginia Beach mengonfirmasikan kepada Polygon bahwa Vigneault dinyatakan tewas ditempat setelah mereka mendatangi kediamannya untuk membantu "individu yang tidak memberikan tanggapan".

Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab tewasnya Vigneault dan pihak representatif divisi pembunuhan Kepolisian Virginia Beach yang menangani kasus ini mengatakan bahwa "tidak ada alasan untuk mencurigai niat buruk [orang lain]".

Streaming Game 22 Jam Non-stop, Ayah 3 Anak Ini Meninggal Dunia

Brian Vigneault yang tinggal di Virginia Beach, Virgina, Amerika Serikat tewas pada usia 35 tahun dan meninggalkan tiga orang anak. Beberapa minggu belakangan, dia bermain tanpa henti dan menayangkannya melalui Twitch dengan tujuan mengumpulkan dana untuk Yayasan Make-A-Wish, organisasi non-profit yang didirikan demi mengabulkan keinginan anak-anak di seluruh dunia yang hidup dengan penyakit fatal.

Dalam tayangan Twitch-nya, Vigneault dikenal karena suka bermain sambil merokok terus-menerus dan minum minuman keras.

Klan gaming-nya, FAME, menyampaikan pesan dukanya melalui halaman Facebook mereka:

"Berita duka dari Virginia Beach, salah satu streamer [Amerika Utara] dan anggota klan kami Poshybrid telah berpulang di usia 35 tahun, kami tidak bisa menemukan kata-kata untuk menggambarkan bagaimana sedihnya momen ini bagi kami semua dan pastinya game ini tidak akan sama lagi tanpa kehadiran sang legenda. Mungkin kalimat paling menyedihkan tidak bisa ditulis, dan pikiran paling menyedihkan tidak bisa diucapkan, mari berharap sekarang dia berada di tempat yang lebih baik dan jiwanya beristirahat dengan tenang, dia tidak akan terlupakan.. Orang yang tinggal di hati kita tidak akan pernah mati...”

Pihak Wargaming.net, penerbit World of Tanks, juga mengeluarkan pernyataan belasungkawa kepada keluarga Vigneault:

"Wargaming ikut berduka mendengar kehilangan seorang streamer dan tanker Brian Vigneault, alias 'PoShYbRiD', pemain World of Tanks berbakti dan kontributor yayasan Make-A-Wish. Kami mengungkapkan belasungkawa setulusnya untuk keluarga dan teman-temannya selama menghadapi masa sulit ini."

Saluran Twitch milik Vigneault kini dianggap sebagai "saluran peringatan" oleh para moderator acara, dan penggemar setianya telah meninggalkan pesan-pesan belansungkawa dan saling berbagi kenangan di bagian chat-nya.

Streaming Game 22 Jam Non-stop, Ayah 3 Anak Ini Meninggal Dunia Sumber: Kotaku[/caption]

[duniaku_adsense]

Kasus orang-orang yang meninggal karena bermain game terlalu lama bukanlah berita baru. Di Korea Selatan dan Taiwan, sudah bermunculan kasus-kasus kematian di warnet karena main game tanpa henti. Ada pula yang terjadi di Indonesia.

Bahkan dua tahun lalu, kejadian persis serupa menimpa remaja 17 tahun asal Rusia, yang bermain Dota 2 non-stop selama 22 jam.

Namun cerita kali ini sedikit berbeda dari kisah pemain game sehari-hari yang "sekedar" bermain melewati batas waktu normal. Para streamer Twitch ini memiliki tekanan lain selama bermain.

Orang-orang yang memutuskan untuk mencari naskah melalui streaming tidak hanya tertekan dari bermain game maupun duduk berjam-jam di satu tempat saja -- mereka juga mendapat tekanan besar untuk terus bermain dalam jangka waktu lama demi mempertahankan jumlah kunjungan dan penonton setia mereka, yang kemudian diubah menjadi pendapatan berdasarkan iklan dan tambahan dari para penonton yang berlangganan pada salurannya dengan biaya $5 (sekitar 65 ribu Rupiah) per bulannya.

[duniaku_baca_juga]

"Saya terus menambahkan jam [main]," bilang streamer dengan panggilan BurkeBlack di salah satu artikel Kotaku yang membahas fenomena streaming ini. "Saya mulai bermain dari jam 10 malam sampai 8 pagi [...] seperti membuka toko, seorang streamer tidak tahu apakah [kegiatan streaming-nya] bisa berhenti keesokan harinya."

Sumber: PC Gamer / Kotaku / Polygon. Diedit oleh Febrianto Nur Anwari

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU