Combat Rigs: Teknologi Nyata di Balik Call of Duty Infinite Warfare
Armor alias Combat Rigs Call of Duty Infinite Warfare terinspirasi oleh berbagai teknologi nyata. Yuk lihat, apa sajakah mereka?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat kamu memainkan mode multiplayer Call of Duty: Infinite Warfare, karaktermu akan dibagi menjadi beberapa class yang disebut sebagai "Combat Rigs." Tiap Combat Rigs akan memberimu kemampuan khusus, seperti:
- Merc: Class kelas berat, yang membuat gerakanmu tidak terpengaruh senjata besar dan selalu membawa amunisi maksimal.
- FTL: Meningkatkan kemampuan boost.
- dan Phantom: Yang memiliki kemampuan untuk menghilang.
Dari beberapa Combat Rigs Call of Duty tersebut, terlihat kalau Rig -- atau "perlengkapan" -- mereka memberikan kemampuan khusus bagi para prajurit luar angkasa itu. Dan hal tersebut bukanlah sekedar imajinasi dari developernya saja, melainkan berbasis dari teknologi sungguhan yang ada di dunia nyata!
Tentunya teknologi dunia nyata belum mampu memberikan prajurit-prajurit kekuatan sekeren yang bisa kamu lakukan dalam game. Namun exoskeleton tetap memiliki peran penting untuk masa depan dunia militer -- terutama dari sisi keselamatan seorang prajurit.
Oleh karena itu, mari kita coba tilik teknologi sekelas Combat Rigs Call of Duty masa depan seperti apa yang akan hadir dalam waktu dekat di dunia nyata.
[read_more id="278530"]
[page_break no="" title="TALOS Special Forces Suit"]
TALOS di sini bukan dewa dunia Elder Scrolls, ya. Melainkan singkatan dari Tactical Assault Light Operator Suit. Exoskeleton ini dirancang untuk meningkatkan performa pasukan khusus sekelas Navy SEAL.
Untuk memberikan pertahanan dengan mobilitas tinggi, armor dibuat dari lembek bisa mengeras hanya dalam hitungan detik, seperti saat menerima kontak senjata. Saat mengeras maka armor dapat menangkis dan menyebarkan energi yang dihasilkan dari peluru atau pecahan yang mengenai armor. Secara teori sama saja dengan rompi anti-peluru, tapi efek perlindungannya akan jauh lebih efektif karena bisa mengeras.
Teknologi canggih tersebut saat ini sedang dikembangkan oleh Massachusetts Institute of Technology dan diperkirakan armor TALOS akan siap tempur pada tahun 2018.
[page_break no="" title="XOS 2"]
Prajurit mencoba XOS 2. Entah kenapa gambar sebelah kiri tampak seperti di-Photoshop.[/caption]
Bentuknya mirip dengan exoskeleton yang dipakai Tom Cruise di film Edge of Tomorrow, betul nggak? Meski nggak se-battle ready itu, armor XOS 2buatan Raytheon ini sempat dinobatkan sebagai penemuan terbaik tahun 2010 oleh Majalah TIME.
Walau tidak memberikan pertahanan tubuh dari serangan lawan, XOS 2 berusaha menangani masalah lain yang sering juga dihadapi oleh para prajurit: tekanan pada tubuh. Helm yang mereka pakai saja sudah seberat satu kilogram, ditambah pelat besi pelindung tubuh yang totalnya sekitar 13 kilogram. Tas yang mereka bawa bisa mencapai 9-13 kilogram. Belum senjata mereka. Bukan pekerjaan yang enteng.
Oleh karena itu, XOS 2 dibuat memiliki kemampuan untuk meringankan beban yang mereka bawa dengan perbandingan berat sesungguhnya mencapai 17:1. Jadi bila membawa barang seberat 80 kilogram, mereka hanya merasakan 1/17-nya -- sekitar 4,7 kilo saja. Mungkin di masa depan, prajurit bisa bawa-bawa senjata raksasa seperti Combat Rigs Call of Duty versi Merc.
[page_break no="" title="Human Universal Load Carrier"]
Prajurit mencoba HULC, mengangkat berbagai macam beban. Sumber: trendhunter.com[/caption]
Dikembangkan oleh Berkeley Bionics (sekarang Ekso Bionics), desain Human Universal Load Carrier (alias HULC) kemudian dibeli manufaktur pesawat tempur Lockheed Martin dan diumumkan saat Simposium Musim Dingin Asosiasi Tentara Amerika Serikat di Florida pada Februari 2009. Tahun berikutnya mereka berhasil mendapatkan pendanaan $1,1 miliar dari Tentara AS.
HULC ditenagai hidraulik, yang memungkinkan prajurit untuk bisa mengangkut berat sampai 91 kilogram dengan mudah bahkan sambil berlari. Sama seperti XOS, sistem ini dirancang untuk mengurangi kemungkinan cidera otot dan tulang yang bisa terjadi akibat mengangkat beban-beban yang sangat berat.
[page_break no="" title="Warrior Web"]
Bisa dibilang Warrior Web yang dikembangkan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) adalah sistem exoskeleton gabungan dari sistem-sistem sebelumnya. Sistem yang wujudnya sudah mirip dengan Combat Rigs Call of Duty ini dirancang untuk mengurangi stres dan tekanan yang diterima prajurit dari aktivitasnya, namun bukan dengan mengenakan kulit besi di luar baju, tetapi perlengkapan tipis di dalam baju.
Utamanya dibuat ringan dan mampu beradaptasi dengan situasi (fleksibel saat santai dan mengeras jika diperlukan) untuk menghemat energi, DARPA juga ingin membuat Warrior Web mampu meningkatkan kekuatan tubuh manusia agar daya tahan lebih tinggi, lebih gesit, dan lebih kuat. Ke depannya, melihat prajurit lompat-lompat dan sliding seperti di COD bisa jadi bukan jadi pemandangan dari dunia game saja.
[read_more id="279469"]
Hingga saat ini memang exoskeleton baru dirancang untuk melindungi diri dan memperkuat tubuh saja. Belum ada yang mampu membuatnya agar pengguna bisa menghilang layaknya Combat Rigs Call of Duty Phantom. Nantikan pembahasan menarik dari Duniaku.net lainnya, ya!
Sumber: Army Technology / Exoskeleton Report / Futurism
Diedit oleh Arya W. Wibowo