Bincang-Bincang dengan Tim Juara PBNC dan Tim Juara PBLC
Pada kesempatan ini duniaku melakukan bincang bincang dengan juara PBNC, tim Guardian Force, dan juara PBLC tim Female Fighters. Tim Guardian Force bercerita tentang rahasia kekompakkan mereka, sementara Female Fighters ingin para gamers cewe jangan mau kalah dari para gamers cowo!? Lebih lanjut simak di sini!
Tim Guardian Force dan Female Fighters, juara PBNC dan PBLC 2016[/caption]
Pada sore hari tanggal 13 September 2016 kemarin, tim editorial duniaku menghadiri acara gathering bersama tim pemenang PBNC, Guardian Force, juga tim pemenang PBLC, Female Fighters, di restoran Saung Sambal, Kemanggisan. Selain sebagai sarana berkumpul dan bertukar pikiran, acara tersebut juga dilakukan untuk merayakan kemenangan dari kedua tim tersebut.
Dalam kesempatan tersebut tim Guardian Force dan tim Female Fighters juga sedikit bercerita tentang berbagai hal. Mulai dari persiapan PB International Comeptition (PBIC) dari tim Guardian Force, sampai cerita semangat competitive gaming dari cewe-cewe Female Fighters.
[read_more id="246107"]
Tim Guardian Force sejauh ini sedang mempersiapkan diri untuk PBIC 2016 yang diadakan pada 23 - 25 Spetember 2016 mendatang. Tommy Switanto atau Tom sang manajer tim Guardian Force, mengatakan bahwa tim mereka sudah rapih dan terstruktur untuk persiapan PBIC 2016.
Tom bercerita bahwa ia mengumpulkan semua pemain ke dalam satu bootcamp untuk berlatih bersama selama kurang lebih 12 jam sehari. Michael "Severine" Winata juga bercerita bagaimana tim mereka bisa kompak, bahkan comeback saat PBNC 2016 kemarin. Severine berkata:
“Kebersamaan ini adalah kunci untuk sebuah tim agar kompak, berantem itu wajar saat latihan, tapi justru itu akan makin mempersolid team kita”
Memang tak bisa bohong, bahwa kemenangan tim Guardian Force pada PBNC kemarin salah satunya berkat kerja sama tim antar mereka yang sangat solid. Saling bantu membantu, saling mengerti gaya main sesama anggota tim, membuat celah untuk mengalahkan tim Guardain Force jadi sangat kecil.
Tak cuma latihan di dalam bootcamp, Tim Guardian Force mengaku mereka juga sedang mencoba melakukan analisis terhadap gaya permainan dari calon-calon lawan mereka. Bagaimanapun selain kemampuan yang hebat, mengenal musuh-musuh juga penting dilakukan. Tak lupa mereka pun turut melakukan sparring dengan tim lain sebagai sarana latihan.
Sementara di sisi lain, tim Female Fighters sedikit curhat tentang suka duka menjadi organisasi ladies eSport di Indonesia. Salah satunya ketika Audrey sang manajer tim Female Fighters ditanyakan tentang harapan untuk kancah kompetitif gaming untuk para perempuan di Indonesia.
Audrey berharap ke depannya hadiah kompetisi game untuk perempuan bisa sama besarnya dengan hadiah kompetisi game untuk para lelaki. Harapan tersebut wajar adanya, mengingat hadiah PBLC yang cenderung lebih kecil dibanding hadiah dari kompetisi PBNC.
Tim Female Fighters juga sedikit memberi nasihat untuk para gamer girls di Indonesia.
“Jangan menyerah untuk berkompetitif terutama sama cowok, kalo mereka bisa, kita juga bisa !!”
Ujar Audrey saat diwawancara. Memang eSport harusnya bisa jadi karir bagi siapa saja, baik laki-laki atau pun perempuan, namun nyatanya beberapa gamer girl di Indonesia seakan masih "malu-malu" untuk serius menjadi seorang profesional gamers.
Semangat tersebut juga bisa dibilang jadi nafas utama dari tim Female Fighters, yaitu untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa perempuan juga bisa jadi seorang eSport athlete.
Di akhir acara, kedua tim tersebut juga berterima kasih kepada UniPin, selaku sponsor kedua tim tersebut, juga sebagai pihak yang menyelenggarakan gathering tersebut. Mereka merasa senang karena UniPin sudah setia menemani kedua tim tersebut sampai saat ini, baik di saat senang maupun susah.