Inilah Para Pemenang Steam Awards 2019!
Sekiro: Shadows Die Twice kembali menjadi GOTY
Di penghujung bulan Desember 2019, para gamer di Steam bisa berpartisipasi di Steam Awards 2019 dengan melakukan voting untuk game-game PC favorit mereka.
Kini di tahun 2020, Steam pun mengumumkan siapa saja pemenang Steam Awards 2019. Beberapa di antaranya merupakan pemenang Game Awards 2019 lalu, dan sebagian lainnya merupakan pilihan tak terduga. Siapa saja pemenangnya?
1. Outstanding Visual Style - Gris
Game tercantik di Steam Awards jatuh kepada Gris. Meskipun hanya berupa game platformer 2D, grafik Gris sangat cantik dan indah. Memainkan Gris terasa seperti memainkan wallpaper desktop-mu sendiri. Berinteraksi dengan lingkungan di tiap level-nya pun sangat menyenangkan. Coba deh, mainkan Gris untuk merasakan pengalaman bermain game yang unik dan beda.
2. Best Game You Suck At - Mortal Kombat 11
Banyak game fighting dengan tingkat kesulitan cukup tinggi dimana kamu harus mengulang game berkali-kali untuk berlatih dan menemukan gaya tarung yang cocok. Mortal Kombat 11 pun punya sifat yang demikian. Meski begitu, MK11 akan menghukummu dengan berat apabila kamu gagal. Lengah sedikit dan kamu akan melihat karaktermu menerima Fatality super sadis!
3. Outstanding Story-Rich Game - A Plague Tale: Innocence
Game stealth horror ini menghasurkan kamu mengendalikan kakak-beradik Amicia dan Hugo untuk menyelesaikan level tanpa tertangkap lawan. Hal terkeran dari game ini adalah ceritanya yang sangat menarik. Berlatar di tahun 1348 saat tanah Eropa dilanda wabah pes, Amicia harus mencari cara untuk menyembuhkan penyakit sang adik yang nampaknya memiliki hubungan dengan kekuatan supranatural dan bahkan wabah pes itu sendiri.
4. Most Innovative Gameplay - My Friend Pedro
Banyak cara agar sebuah game action memiliki gameplay yang sangat stylish. My Friend Pedro mampu melakukannya dengan cara yang cukup unik. Sebagai game platformer, My Friend Pedro memberikan kamu kebebasan untuk mengalahkan lawan. Manfaatkan dua submachine gun untuk menembak ke segala arah. Tembak lawan sambil melompat, tembah dua lawan sekaligus dengan tangan direntangkan atau menyilang, atau pantulkan peluru ke permukaan logam untuk menembak dari sudut yang sulit.
Baca Juga: Memang Mantap, Resident Evil 2 Menangkan Golden Joystick Awards 2019!
5. Better With Friends - DayZ
Kemenangan DayZ sendiri cukup mengejutkan mengingat ada banyak kesulitan yang didapatkan game ini. Mulai dari pengembangannya yang tersendat hingga konsep game-nya yang saat ini kurang relevan. Meski demikian, DayZ masih menyenangkan untuk dimainkan bersama teman. Kamu akan butuh segala bantuan untuk berburu zombie di hutan.
6. Labor of Love - Grand Theft Auto V
Rockstar membuktikan bahwa game berusia uzur pun masih tetap diminati gamer. Kuncinya adalah memberikan support terus-menerus selama gamer masih menginginkannya. Dengan puluhan update besar yang menambahkan fitur baru, GTA V atau GTA Online jadi bukti bahwa konten gratis tidak selamanya merugikan.
7. VR Game of the Year - Beat Saber
Game musik/rhythm sangat membutuhkan gimmick agar tetap relevan di masa kini. Beat Saber berhasil memanfaatkan momentum VR untuk menciptakan game musik yang tidak dimainkan dengan tombol, namun dengan gerakan tangan dan tubuh. Dengan dua lightsaber di tangan, tebas balok-balok dengan iringan lagu berirama dan hindari rintangan.
8. Game of the Year - Sekiro: Shadows Die Twice
Setelah memenangkan The Game Awards 2019, Sekiro kembali mendapatkan penghargaan Game of the Year di Steam Awards 2019. Hal ini memang membuktikan bahwa game tersebut sangat pantas atas segala jerih payah yang telah ditunjukkan. Sulit, namun menantang dan bikin nagih.
Apakah game jagoan kamu berhasil memenangkan Steam Awards 2019?
Baca Juga: The Game Awards 2019: Sekiro Jadi GOTY, Disco Elysium Sapu Bersih