Disney Sempat Larang EA Gunakan Nama "Jedi" di Game Star Wars Jedi
Alasannya berhubungan dengan timeline cerita Star Wars
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Star Wars Jedi: Fallen Order menjadi game EA yang sangat sukses setelah sekian lama. Terjual sebanyak 8 juta kopi, Star Wars Jedi dipuji karena mampu mematahkan stigma game single player sudah tidak menjual di era game berbasis multiplayer dan microtransaction.
Stig Asmussen, game director Respawn Entertainment membagikan pengalamannya memproduksi Star Wars Jedi: Fallen Order di acara D.I.C.E. Summit 2020 di Las Vegas bulan Februari ini. Asmussen menceritakan berbagai macam kesulitan memproduksi Star Wars Jedi, termasuk menghindari penggunaan kata Jedi!
1. Konsep awal Star Wars Jedi: Fallen Order
Setelah sukses mengembangkan seri God of War, Asmussen bergabung dengan Respawn di tahun 2014, dan saat itu juga langsung membentuk tim kecil untuk menciptakan prototype game action adventure dari sudut pandang 3rd person. EA kemudian mengontak Respawn untuk memproduksi game Star Wars. Gayung pun bersambut, karena tim Asmussen punya prototype yang cocok dengan konsep game Star Wars tersebut.
Sebenarnya Asmussen dan EA sudah memikirkan konsep-konsep game yang lebih menarik ketimbang prototype yang mereka kembangkan, namun terhalang kapasitas tim yang ia pimpin. "Kami sudah membicarakan tentang game podracing atau pesawat tempur, yang sebenarnya kurang sesuai dengan struktur tim kami saat itu. Akhirnya kami kembali ke prototype game sebelumnya yang kini menjadi pilar dari Star Wars Jedi," ungkap Asmussen.
Baca Juga: Review Star Wars: The Rise of Skywalker, Babak Terakhir Perang Bintang
2. Dampak dari Order 66
Selain kendala dari dalam Respawn dan EA, ada juga faktor luar yang membuat proses produksi Star Wars Jedi makin rumit: Disney dan Lucasfilm. Menurut Asmussen, Lucasfilm enggan mengangkat Jedi sebagai fokus utama game itu, apalagi karena settingnya terjadi setelah Episode III di mana akibat Order 66, para Jedi diburu dan dimusnahkan oleh Empire yang dikendalikan Sith.
Setelah bernegosiasi antara EA dan Disney, ditambah hasutan untuk mengubah game ini menjadi game FPS ala Star Wars Battlefront, akhirnya Respawn dibolehkan membuat Star Wars Jedi, namun mereka tidak boleh menggunakan nama Jedi. Versi awal dari game Star Wars Jedi menyebut mereka sebagai "pemakai Force," namun akhirnya istilah janggal itu dibuang karena Respawn dibolehkan untuk menggunakan nama Jedi.
3. Seimbangkan tingkat kesulitan game
Kesulitan lain yang harus dihadapi Respawn adalah mengatur tingkat kesulitan game. Karakter utama Cal Kestis merupakan seorang Padawan yang tidak punya guru dan tersesat di era dimana para Jedi diburu. Cal masih belum berpengalaman, meski demikian bagaimana caranya membuat Star Wars Jedi tidak begitu sulit dimainkan di bagian awal game?
Asmussen menceritakan bahwa dalam focus testing untuk Star Wars Jedi, mereka menggunakan sesuatu yang disebut "combat gauntlet" di mana musuh datang silih berganti. "Lewat serangkaian focus testing dengan sampel percobaan lebih banyak, ternyata mereka berpendapat game ini terlalu sulit. Karena itu kami harus mengatur ulang tingkat kesulitan dan menambah story mode," jelas Asmussen.
Apakah kamu memainkan game Star Wars Jedi: Fallen Order? Apakah game tersebut sulit untuk dimainkan?
Baca Juga: Review Star Wars Jedi Fallen Order: Akhirnya, Game Star Wars yang Oke!