4 Unsur yang Indonesia Banget di Game Just Cause 2
Setting game di Panau terinspirasi Asia Tenggara dan Melayu
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seri game Just Cause sudah memasuki seri keempat. Namun buat saya, Just Cause 2 masih menjadi game Just Cause paling menarik yang pernah saya mainkan. Game ini menampilkan penyempurnaan dari game Just Cause pertama, serta memiliki dunia yang luas dengan banyak aktivitas yang bisa dilakukan.
Bicara soal dunia, latar game Just Cause 2 pun tak kalah menarik. Malah, jadi favorit saya. Soalnya, game ini memiliki suasana dan referensi yang Indonesia banget!
1. Lokasi game dibangun sebagai gabungan Indonesia, Malaysia, dan Singapura
Just Cause 2 bersetting di Panau, sebuah negara kepualauan di Asia Tenggara. Jika ditilik dari sisi geografis dan kebudayaannya, Panau merupakan gabungan dari negara Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Ketiga negara tersebut memiliki beragam jenis kebudayaan yang saling bercampur, dan hal yang sama juga bisa ditemukan di dalam negara Panau. Negara yang sangat heterogen ini menganut Bahasa Indonesia/Melayu dan Tagalog sebagai bahasa nasional. Panau juga dihuni oleh masyarakat kalangan Melayu, India, Tiongkok, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Gajah Mada di Civilization?! Ini 10 Unsur Indonesia di Gim Internasional!
2. Nama karakter
Beberapa karakter di Just Cause 2 memiliki nama yang sangat Indonesia atau Melayu. Pertama-tama adalah ketiga pemimpin geng kriminal di Panau: Sri Irawan pemimpin Ular Boys, Bolo Santosi pemimpin Reapers, dan Razak Razman pemimpin Roaches.
Selain itu, beberapa kolonel di militer Panau juga memiliki nama yang Indonesia/Melayu banget. Ada Abdul Rahman, Bachtiar Saleh, Muhammad Yatim, Tom Gunawan, dan lain-lain.
3. Nama kota dan daerah
Beberapa nama lokasi di Panau juga memiliki nama yang terkesan Indonesia dan Melayu. Biasanya desa yang namanya ke-Indonesiaan diawali dengan kata Kampung atau Tanjung, misalnya Kampung Danau Lengkong, Kampung Pantai Berangin, Tanjung Intan, dan lain-lain. Sementara itu desa yang namanya lebih Melayu diawali dengan kata Bandar, Pekan, atau Tasik. Contohnya Bandar Baru Cina, Pekan Kuala Kering, dan Tasik Kasuari.
Selain itu nama daerah dan objek alami seperti sungai dan gunung juga memiliki nama yang Indonesia dan Melayu banget. Ada Gunung Kudus, Sungai Rajang, Pulau Hantu, dan masih banyak lagi.
4. Dialog dan pembicaraan
Namun yang lebih penting adalah, beberapa karakter Just Cause 2 berbicara dalam bahasa Indonesia. Ambil contoh Sri Irawan, yang memanggil Rico Rodriguez dengan sebutan Serdadu, atau karakter pendukung Jade Tan yang memberi salam pada Rico dalam bahasa Indonesia.
Itulah beberapa unsur Indonesia dan Melayu dalam game Just Cause 2. Adakah unsur-unsur Indonesia lain yang kami lewatkan?
Baca Juga: Review Just Cause 4: Hanya Menjual Aksi dan Ledakan