Deus Ex, Ketika Batas Antara Manusia Dan Mesin Mulai Sirna
Pertama kali melihat Deus Ex saya sedikit kecewa dengan grafisnya. Memang efek pencahayaan yang digunakan cukup bagus, tapi sayang model karakternya terasa kurang detail dan tidak realistis.
Pertama kali melihat Deus Ex saya sedikit kecewa dengan grafisnya. Memang efek pencahayaan yang digunakan cukup bagus, tapi sayang model karakternya terasa kurang detail dan tidak realistis. Untungnya kekecewaan saya berhenti sampai disitu saja. Baik dari segi gameplay maupun jalan cerita, Deus Ex bisa dibilang cukup sempurna. Saya terutama sangat menyukai kebebasan yang diberikan dalam menyelesaikan suatu misi. Kamu bisa saja membunuh semua musuh yang ada dan menerjang dari pintu depan, atau kamu juga bisa mengendap-endap, mencari jalan alternatif dan menetralisir musuh tanpa harus membunuhnya. Bahkan jika mau, kamu bisa tidak membunuh satu orang musuh pun selama memainkan game ini (kecuali bos tentunya).
Selain itu berbagai misi dan event yang ada akan dipengaruhi oleh bagaimana kamu menyelesaikan suatu misi. Misalnya saja, berlama-lama dalam mencari rute masuk rahasia bisa berakibat sandera yang ditahan mati. Tapi di lain pihak menerjang masuk akan mengaktifkan bom waktu.
Pilihan-pilihan yang harus kamu lakukan tidak terbatas pada bagaimana caramu menyelesaikan misi saja. Seperti yang sudah biasa diterapkan di game-game barat lainnya, pilihan dalam percakapan juga mengambil peranan penting dalam game ini. Pilihanmu akan mempengaruhi berbagai hal mulai dari yang sederhana seperti mendapatkan informasi tertentu, atau bisa juga berakibat event, quest, bahkan ending yang sama sekali berbeda. Intinya pilihanmu benar-benar akan mencerminkan pengalaman bermain mu.
httpv://www.youtube.com/watch?v=3i7dKF6-Ctc