Juara LGS Spring 2017, Fortius Gaming: "Target Kami Top 4 2017 GPL Spring"
Setelah berhasil menjadi juara LGS Spring 2017, Fortius Gaming akan bersiap mewakili Indonesia di ajang 2017 GPL Spring. Berikut hasil wawancara jurnalis Duniaku.net dengan mereka!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fortius Gaming[/caption]
Fortius Gaming membukukan prestasi baru dengan berhasil menjadi juara dalam LGS Spring 2017. Dalam gelaran Playoff LGS Spring 2017 pada tanggal 1 April 2017 kemarin di Hall KPPI Kantor Pusat PT. Indosat Ooredoo, Fortius Gaming berhasil meraih gelar juara setelah menang 3-1 atas Headhunters.
[duniaku_baca_juga]
Kemenangan ini sekaligus menandakan kedigdayaan Fortius Gaming dalam dunia kompetitif League of Legends (LoL) Indonesia yang sudah ditunjukkan sejak tahun lalu. Meski tahun lalu tidak menjuarai dua seri LGS, namun Fortius Gaming berhasil menunjukkan taringnya sejak akhir tahun lalu dengan meraih gelar juara LIC (LoL Indonesia Championship) 2016.
Sebelum menjadi juara LGS Spring 2017 dan LIC 2016, Fortius Gaming sendiri bukanlah tim "kemarin sore". Mereka sudah terbentuk sejak tahun 2014, dengan bernama Jakarta Juggernauts. Sejak terbentuk, tim ini memang selalu bermain di level tertinggi kompetisi LoL Indonesia. Pada April 2016, barulah Jakarta Juggernauts berganti nama menjadi Fortius Gaming.
Fortius Gaming saat mengunci gelar juara LGS Spring 2017[/caption]
Sejak mengikuti LIC 2016, Fortius Gaming sudah menggunakan roster yang cukup unik dimana terdapat dua pemain luar Indonesia. Kedua pemain tersebut berasal dari Vietnam, yaitu Thanh "Meocon" Lâm Trần yang mengisi posisi Jungler dan Vĩnh "Beyond" Thanh Trương sebagai Midlaner. Keduanya tercatat merupakan pemain kelas atas di Vietnam, bahkan di region SEA.
Tiga pemain Fortius Gaming merupakan pemain Indonesia, yang juga tercatat sebagai pemain kelas atas di Indonesia maupun region SEA. Tiga pemain tersebut adalah Surya "Square" Wana Bakti (Toplaner), Keny "Chupper" Marcelino (ADC), dan Kyle "Rofens" Williams (Support). Bersama dua pemain Vietnam tersebut, Fortius Gaming mampu menunjukkan performa yang sangat baik, bahkan cenderung mendominasi LGS Spring 2017.
[duniaku_adsense]
Setelah menjuarai LGS Spring 2017, Fortius Gaming akan menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang 2017 Garena Premier League (GPL) Spring. Masih di bulan April, 2017 GPL Spring akan diselenggarakan di Filipina dengan mempertemukan 6 tim juara dari 6 negara di region SEA. Selain Indonesia, 2017 GPL Spring akan diikuti juga oleh Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Dengan menjadi perwakilan Indonesia di 2017 GPL Spring, Fortius Gaming punya kesempatan untuk maju ke ajang dunia - 2017 Mid-Season Invitational apabila berhasil menjadi jawara di turnamen region SEA tersebut. Namun bagaimana target mereka sendiri dalam menghadapi ajang demi ajang? Tim Duniaku.net merangkum wawancara pasca LGS Spring 2017 dengan Fortius Gaming di bawah ini!
[read_more id="304104"]
Q: Fortius Gaming mendominasi LGS Spring 2017 sejak minggu pertama diadakan sampai pada akhirnya di The Finals. Apa rahasia kalian untuk bisa mendominasi persaingan?
A: Sebenarnya apabila dibilang mendominasi, agak sedikit salah. Kami (Fortius Gaming) memang selalu menang sejak minggu pertama sampai minggu kelima, namun sejak minggu keenam sampai The Finals ini kami mengalami sedikit kesusahan. Namun kami senang bisa menang (di LGS Spring 2017)
Q : Kalian akan mewakili Indonesia dalam Garena Premier League 2017 (2017 GPL Spring) nanti. Apa yang akan kalian persiapkan untuk menghadapi para tim-tim juara juga dari region SEA?
A : Yang kami persiapkan akan sama saja seperti biasanya, kami latihan yang fokus dan serius. Kami tahu kami ingin menang dan juara mewakili Indonesia, jadi kami akan fokus latihan mengkompakkan tim.
Q : Kesulitan selama The Finals?
A : Kami mengalami beberapa masalah tentunya dari awal sampai sekarang. Pertama adalah masalah komunikasi, dimana kami memiliki dua pemain Vietnam sehingga mengharuskan kami berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Kedua, dalam berbagai game banyak Champions yang bagus untuk dipilih, dan kami harus bisa memilihnya. Sedangkan kami juga memiliki keterbatasan, sehingga kami memiliki kesusahan dalam artian ada sesuatu yang kami bisa pilih tapi tidak bisa kami pilih."
Q : Apakah ada kejenuhin atau kesulitan ketika harus bermain 4 game?
A : Pastinya melelahkan, namun kami sudah terbiasa dengan intesitas bermain seperti itu berkat latihan.
Q : Keny (Chupper), bagaimana perasaannya setelah berhasil meraih gelar LGS kelima anda (Chupper sebelumnya telah menjuarai 4 seri LGS bersama tim Duck In The Box yang sekarang menjadi Team NXL>)? Dan apa rencananya setelah ini, masih lanjut bermain atau istirahat?
A : Tentunya saya (Chupper) sangat senang dengan pencapaian ini baik untuk pribadi dan bersama tim, namun saya selalu menggunakan ajang final sebagai ukuran diri saya sebagai pemain - apakah sudah meningkat atau belum. Jujur, saya masih belum puas dengan performa saya sendiri saat ini sehingga saya berharap bisa bermain lebih baik lagi untuk tim. Namun tentunya saya senang karena berhasil menang bersama tim. Sedangkan untuk rencana kedepan, saya masih belum bisa memberitahukan sekarang. Kalau boleh jujur, akan ada hal besar kedepannya untuk saya. Ditunggu saja pengumuman resminya (mengenai hal ini)
Q : Menghadapi 2017 GPL Spring dengan roster kalian, apa target realistik kalian?
A : Idealnya tentu kami akan berusaha sebisa mungkin untuk dapat menang dan menjadi juara (di 2017 GPL Spring). Namun untuk realistiknya, target yang ingin kami capai adalah (posisi) Top 4. Tentunya kami ingin melebihi posisi Indonesia di GPL sebelumnya, dimana Indonesia selalu berada di urutan terakhir.
Q : Untuk menghadapi LGS Summer 2017, apakah Fortius Gaming (mempertahankan roster) seperti ini, atau akan melakukan perombakan?
A : Untuk Fortius Gaming sendiri, kedepannya mohon ditunggu saja. Mungkin kami akan memberikan kejutan-kejutan untuk nanti, namun kami tidak bisa bilang banyak hal untuk saat ini.
Semoga sukses untuk Fortius Gaming!
Diedit oleh Febrianto Nur Anwari