40+ Game yang Kena Sensor Habis-habisan di 2016
Apa saja game yang kena sensor di 2016?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak game kena sensor di 2016. Kenapa ya?
Ketika sebuah video game rilis, biasanya disertai masalah. Apalagi di masa kini ketika game bisa dirilis cepat lalu ditemukan kesalahan seperti bug, konten dewasa, dan lain lainnya, lalu diperbaiki pada update yang mendatang. Namun masalah game kena sensor di 2016 ternyata tidak sedikit.
Tentunya yang dimaksud dengan game kena sensor di 2016 ini tidak hanya game yang dilarang rilis di region tertentu, atau konten dewasa, tapi ada juga yang menyesuaikan dengan budaya dan kebiasaan setempat. Keberadaan sensor ini bisa menjadi hal menarik di dunia video game.
Berikut adalah game kena sensor di 2016.
Tales of Berseria
Alasan sensor: konten kekerasan berubah di luar Jepang
Yakuza 6
Alasan sensor: tidak rilis di Korea dengan alasan "The nature of the content"
Dragon Ball Fusions
Alasan sensor: konten kekerasan berubah di luar Jepang
Final Fantasy XV
Alasan sensor: keberadaan grim reaper diubah dalam pengambangan, konten seksual berubah di Tiongkok
Dead Rising 4
Alasan sensor: tidak rilis di Jerman karena konten kekerasan
Genital Jousting
Alasan sensor: tidak rilis di Australia karena konten seksual
Watch Dogs 2
Alasan sensor: konten telanjang dihilangkan via update
Shadowverse
Alasan sensor: konten kekerasan/agama berubah di luar Jepang
Shadow Art Online: Hollow Realization
Alasan sensor: konten seksual berubah di Jepang via update
Fate/ Extella: The Umbral Star
Alasan sensor: konten NAZI berubah saat pengembangan
Destiny Child
Alasan sensor: konten seksual berubah di iOS
Gears of War 4
Alasan sensor: tidak rilis di Jepang karena konten kekerasan
Valkyrie Drive: Bhikkuni
Alasan sensor: tidak rilis di Jerman dan Austalia karena konten seksual, informasi umur dihapus di luar Jepang
Criminal Girls 2 Party Favors
Alan sensor: berbagai alasan, di antaranya konten seksual
The Last Sniper VR
Alasan sensor: konten NAZI dihilangkan di Jerman
Apa lagi game kena sensor di 2016? Lanjut ke halaman 2!
Dead Rising Series Remastared
Alasan sensor: tidak rilis di Jerman karena konten kekerasan, konten kekerasan berubah di Jepang
Call of Duty: Modern Warfare Remastered
Alasan sensor: konten kekerasan diganti/diubah di Jerman
The Bug Butcher
Alasan sensor: konten narkoba dihilangkan via update
Meiq: Labyrinth of Death
Alasan sensor: tidak rilis di Australia karena konten seksual
Blade and Soul
Alasan sensor: konten seksual berubah di luar Jepang
The Walking Dead Season 2
Alasan sensor: konten kekerasan berubah di Jepang
Street Fighter V
Alasan sensor: berbagai alasan, di antaranya konten seksual
Uncharted 4
Alasan sensor: konten ofensif dihilangkan saat pengembangan
Star Ocean: Integrity and Faithlesness
Alasan sensor: konten seksual berubah saat pengembangan
Jojo's Bizarre Adventure: Eyes of Heaven
Alasan sensor: konten NAZI dihapus di luar Jepang
God Eater Resurrection
Alasan sensor: konten kekerasan berubah di luar Jepang
Shin Megami Tensei IV: Apocalypse
Alasan sensor: konten kekerasan berubah di Jepang
Dragon Heroes
Alasan sensor: konten seksual berubah via update
Fire Emblem Fates
Alasan sensor: berbagai alasan
NiOH
Alasan sensor: konten kekerasan berubah di Jepang
Overwatch
Alasan sensor: konten seksual berubah saat pengembangan
Alekhine's Gun
Alasan sensor: tidak rilis di Jerman karena konten NAZI
League of Legend
Alasan sensor: berbagai alasan
Hearts of Iron IV
Alasan sensor: konten NAZI berubah di Jerman
Far Cry Primal
Alasan sensor: konten kekerasan/ seksual berubah di Jepang
Soccer Spirits
Alasan sensor: konten seksual berubah via update
Bravely Second: End Layer
Alasan sensor: berbagai alasan
The Binding of Isaac: Rebirth
Alasan sensor: tidak rilis di iOS karena konten kekerasan
Gemini: Heroes Reborn
Alasan sensor: konten kekerasan berubah di Jerman
Paranautical Activity
Alasan sensor: konten narkoba dihilangkan via update
Tokyo Mirage Sessions #FE
Alasan sensor: berbagai alasan
sumber: Censored"> Gaming, Diedit oleh Febrianto Nur Anwari