25 Tahun Mortal Kombat, Ini Dia Warisan yang Mengubah Dunia Game Tarung Sedunia!
Gara-gara Mortal Kombat, dunia video game pun berubah!
Mortal Kombat kini berusia 25 tahun. Sepak terjangnya di dunia game tarung tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan Mortal Kombat ikut andil dalam mengubah dunia game keseluruhan! Apa saja peran 25 tahun Mortal Kombat di dunia game tarung?
Tahu gak kalau Mortal Kombat telah berusia 25 tahun? Mortal Kombat dulu rilis di arcade pada 8 Oktober 1992. Saat itu Mortal Kombat dikembangkan oleh Midway. Game ini digarap oleh Ed Boon dan John Tobias dan menekankan para pertarungan penuh darah. Siapa sangka, keberadaan game penuh kekerasan ini mengubah dunia game secara keseluruhan berkat inovasi-inovasi yang mereka kembangkan saat itu. Dan setelah 25 tahun Mortal Kombat rilis, banyak hal yang diwariskan pada generasi video game terkini. [duniaku_baca_juga] Apa saja ya hal-hal yang menjadikan Mortal Kombat memberikan pengaruh pada dunia video game di seluruh dunia? Berikut adalah inovasi yang muncul dari selama 25 tahun Mortal Kombat.
Sprite Realistis Sprite adalah gambar atau animasi dua dimensi yang terintegrasi dengan latar yang lebar. Gambar ini tercipta dari kode 1 atau 0 yang biasanya digunakan pada mesin konsol video game atau arcade. Orang-orang juga biasa menyebutnya sebagai karakter model. Sprite 8 atau 16 bit yang kotak-kotak seperti model Mario Bros di era 80-90 an biasa ditemukan di video game pada masa itu. Namun yang dilakukan oleh Mortal Kombat melebihi visi pada masanya. Pada game Mortal Kombat, sprite yang digunakan menggunakan gambar dan animasi realistis yang dikonversi menjadi gambar sprite 2 dimensi. Pada masa orang-orang menggunakan animator untuk membuat model sprite, Mortal Kombat merekam adegan aksi para modelnya untuk dijadikan gambar sprite di dalam game. Hal ini membuat grafis pada game Mortal Kombat terasa nyata -pada masa itu tentunya. Kesan kartun yang biasa muncul pada video game lainnya jadi realistis karena model sprite nya membentuk sosok manusia nyata. Dengan sprite yang realistis ini, kesan game yang lebih realistis bisa muncul di game Mortal Kombat, di mana memang dasarnya game ini bertujuan memberikan kesan lebih real dibandingkan game lainnya.
Contoh sprite Sub Zero dan Scorpion. Sebenarnya orangnya ya dia dia juga. Bahkan modelnya menggunakan pakaian yang sama hanya diubah warna bajunya secara digital.
Mortal Kombat juga memaksimalkan teknik palette swap, atau mengganti warna tertentu pada model karakter mereka, untuk dijadikan karakter baru yang berbeda. Maka dari itu muncul lah ninja-ninja "kembar" seperti Sub-Zero, Reptile, Scorpion, hingga Kitana dan Mileena. Teknik ini juga efektif memberikan kesan karakter yang berbeda walaupun menggunakan model yang sama. Beberapa game pun mulai menyontek teknik sprite realistis ala Mortal Kombat ini. Sebut saja misalnya Primal Rage, atau Street Fighter the Movie. Namun kesan yang paling mengena memang terdapat pada Mortal Kombat dan bisa dikatakan sprite realistis ini menjadi trade mark dari seri Mortal Kombat. Mortal Kombat menggunakan sprite realistis ini hingga game Mortal Kombat 3 -atau hingga Mortal Kombat Trilogy. Semenjak Mortal Kombat 4 dan seterusnya, Mortal Kombat juga ikutan menggunakan model karakter 3 dimensi. Walaupun begitu sprite realistis tetap identik dengan game Mortal Kombat. Finish Him! Ini sebenarnya kata-kata yang umum. Namun patut diakui, kata-kata "Finish Him!" kini telah melekat pada game Mortal Kombat. Hal ini dikarenakan kebiasaan dari permainan Mortal Kombat, di mana lawan yang kalah akan mendapat kesempatan untuk dihabisi. Pemenang memiliki beberapa detik untuk mengeksekusi penghabisan pada lawannya.
Finish Him/Her menjadi ciri khas Mortal Kombat berupa suara yang muncul saat ada pemain yang kalah. Pada Mortal Kombat II, hal ini diiringi tulisan merah FINISH HIM/HER bernuansa darah. Konon yang menyerukan kata-kata ini adalah Shao Khan. Tentunya ini merupakan fitur unik yang baru, di mana masih ada aksi setelah pertandingan berakhir. Pada awalnya, eksekusi akhir pertarungan hanya ada Fatality saja -baik berupa Fatality setiap karakter, maupun stage fatality di arena The Pit. Namun pada perkembangannya terdapat finisher lainnya seperti Babality -mengubah lawan menjadi bayi, Animality -Fatality yang mengubah pemenang menjadi binatang dan mengeksekusi lawannya, Brutality -rangkaian serangan yang menyebabkan lawannya hancur berantakan, juga Friendship -finisher yang bertema lebih ramah dan jenaka. Tak heran kata-kata Finish Him/Her ini pun menjadi keunikan eksklusif bagi Mortal Kombat. Beberapa game pun mulai meniru budaya ini seperti kata "Executions" pada Gears of War. Fatality Salah satu ciri khas yang melekat pada Mortal Kombat adalah istilah "Fatality". Pada dasarnya Fatality adalah istilah umum. Namun karena game Mortal Kombat mempopulerkannya, maka istilah ini melekat pada dunia Mortal Kombat.
Hal ini dikarenakan Fatality adalah salah satu serangan terakhir -atau bahkan pilihan utama- yang bisa dilakukan pada akhir pertarungan di Mortal Kombat. Fatality menjadi aksi eksekusi paling sadis dan berdarah bagi seorang pemain dalam menyelesaikan sebuah pertarungan Mortal Kombat, dan diyakini petarung yang terkena Fatality mengalami kematian. Seperti yang telah disebutkan, terdapat beberapa pilihan serangan terakhir pada akhir sebuah babak pertarungan Mortal Kombat, antara lain adalah Babality , Animality, Brutality, juga Friendship. Namun karena kesan sadis dan brutal yang mengena, menjadikan Fatality sebagai hal yang ditunggu-tunggu dalam game Mortal Kombat. Terlalu sadis hingga muncul ESRB rating. Saat kamu beli sebuah game, biasanya ada rating usia yang pantas untuk penggunanya. Apakah kamu penasaran, kenapa ada rating segala di video game ya? Sistem rating ESRB yang banyak digunakan di dunia[/caption] Asal kamu tahu saja, salah satu biang kerok adanya rating pada video game justru karena game Mortal Kombat. Hal ini dikarenakan kemunculan Mortal Kombat menimbulkan kontroversi. Kesadisan yang ditampilkan dalam game ini menimbulkan protes di Amerika Serikat. Selain karena kesadisannya, unsur kekerasan dalam game ini masih mudah diakses anak-anak pada masa itu. Pemerintah AS bahkan menggelar kongres dengar pendapat dalam membahas fenomena ini. Dan salah satu akibatnya adalah kemunculan rating pada video game. Rating yang muncul saat itu merupakan ESRB (Entertainment Software Rating Board) menyebabkan permainan video game lebih diawasi kontennya. Bahkan Mortal Kombat pun menjadi kena larangan rilis di berbagai negara. ESRB rating ini tercantum pada cover packaging game, Di bagian depan, simbol digunakan untuk menginformasikan rating secara sederhana agar umur pemain yang diperbolehkan bisa langsung diidentifikasi. Simbol yang digunakan adalah huruf yang mewakili deskripsi umur misalnya "E" untuk Everyone atau semua umur; dan "M" untuk Mature atau umur diatas 17 tahun.