Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
cuplikan Clair Obscur: Expedition 33 (dok. Kepler Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)
cuplikan Clair Obscur: Expedition 33 (dok. Kepler Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)

Intinya sih...

  • Dispatch: Game superhero unik dengan cerita episodik mingguan, pengisi suara terkenal, dan kualitas cerita yang berkesan.

  • Split Fiction: Game co-op multiplayer dengan narasi fiksi ilmiah dan fantasi, penuh mekanik unik, cocok untuk streamer dan kreator konten.

  • Hades II: Meskipun kurang dari segi cerita, Hades II tetap menjadi game tak terlupakan di tahun 2025 dari sisi gameplay.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Desember akhirnya tiba!

Tahun 2025 menjadi salah satu tahun yang penuh kejutan untuk industri game. Meski GTA 6 resmi mundur ke 2026, deretan game yang dirilis sepanjang tahun ini tetap berhasil mencuri perhatian, baik lewat kualitas gameplay, narasi yang kuat, maupun ambisi teknisnya.

Dari judul AAA yang ditunggu-tunggu hingga game yang mungkin tak disangka akan mencuri spotlight, 2025 membuktikan bahwa gamer tidak kekurangan pengalaman bermain yang berkesan.

Lalu, game apa saja yang pantas menyandang predikat terbaik 2025 versi Duniaku.com?

Berikut daftarnya!

7. Dispatch

gameplay Dispatch (dok. AdHoc Studios/Dispatch)

Dispatch adalah game superhero yang unik. Kamu jadi Robert Robertson III / Mecha Man. Setelah kehancuran armor-nya, dia yang tak bisa jadi hero lagi harus pensiun.

Ia kemudian jadi dispatcher, orang di balik layar yang mengatur para superhero di lapangan.. Masalahnya dia jadi dispatch untuk Z-Team yang penuh dengan orang-orang bermasalah...

Daya tarik terbesar Dispatch jelas terletak pada kekuatan karakter dan ceritanya. Namun yang membuat pengalaman ini terasa sangat berbeda adalah cara penyajiannya: kisah Dispatch dirilis secara episodik, mingguan. Pola ini menciptakan dinamika unik di media sosial, pemain berdiskusi, bereaksi, dan berspekulasi setiap minggu, lalu sama-sama merasakan kehampaan saat cerita akhirnya usai.

Sensasinya lebih menyerupai menonton serial TV ketimbang memainkan game. Dan anehnya, itu justru berhasil.

Aspek lain yang patut diacungi jempol adalah kualitas pengisi suaranya. Nama-nama seperti Aaron Paul dan Laura Bailey tampil solid, sementara figur internet seperti MoistCr1TiKaL (sebagai Sonar) dan jacksepticeye (sebagai Punch Up) benar-benar menghidupkan karakter mereka. Ini bukan sekadar stunt casting, mereka terasa benar-benar memahami peran yang dimainkan.

Datang tanpa banyak gembar-gembor di Oktober 2025 dan berjalan hingga November 2025, Dispatch menjelma menjadi salah satu game dengan cerita paling berkesan tahun ini.

6. Split Fiction

Split Fiction (dok. Hazelight Studios)

Redaksi Duniaku.com menyukai A Way Out. Kami juga jatuh cinta pada It Takes Two.

Dan lewat Split Fiction, Hazelight Studios kembali membuktikan bahwa mereka masih memiliki “sihir” co-op multiplayer yang membuat dua judul sebelumnya begitu istimewa.

Game ini memadukan narasi fiksi ilmiah dan fantasi dalam satu pengalaman yang terus berubah. Setiap segmen terasa seperti ide baru yang siap mengejutkan pemain, dan semuanya dirancang secara eksplisit untuk dimainkan berdua. Beragam mekanik co-op unik kembali menjadi kekuatan utama Hazelight Studios: tidak repetitif, penuh kreativitas, dan menuntut komunikasi serta kerja sama yang nyata.

Split Fiction adalah game yang benar-benar berkesan jika kamu memiliki partner untuk memainkannya dari awal hingga akhir! (Karena saya tahu ini kadang bisa susah).

Tak heran jika Split Fiction juga menjadi salah satu game terbaik tahun ini untuk para streamer dan kreator konten yang membutuhkan game kolaborasi dua orang: penuh momen tak terduga, interaksi alami, dan reaksi spontan.

5. Hades II

Hades II (epicgames.com)

Dari segi cerita, bagi saya Hades II sejauh ini masih kurang dibanding Hades pertama. Hades pertama itu ceritanya terasa begitu pas untuk menjelaskan loop roguelite-nya, BAHKAN setelah kamu dapat run yang sukses selesai, sementara ini setelah gambaran utuh plotnya terungkap saya lebih merasa... "Eh, gimana?"

Namun, terlepas dari catatan tersebut, ini tetaplah Hades.

Dan bahkan game-nya sudah memperoleh beragam peningkatan besar-besaran, dan Melinoe sendiri bagi saya berhasil disajikan sebagai sosok baru yang unik.

Tak heran jika Hades II kemudian menjadi salah satu game paling tak terlupakan di tahun 2025, setidaknya dari sisi gameplay.

4. Hollow Knight: Silksong

Hollow Knight: Silksong (dok. Team Cherry)

“Wah, game ini akhirnya rilis juga,” itu reaksi pertama saya ketika Hollow Knight: Silksong resmi meluncur pada 4 September 2025.

Penantian panjang sejak Hollow Knight ternyata benar-benar terbayar. Silksong terasa sebagai peningkatan signifikan di hampir semua aspek. Ini sebuah pencapaian luar biasa, mengingat Hollow Knight sendiri adalah game yang nyaris timeless, bahkan di 2025, judul pertamanya masih terasa sangat enak dimainkan.

Namun, ada satu perasaan yang sulit diabaikan: kesan “ini terasa banget tadinya disiapin jadi DLC Hollow Knight”.

Bukan dalam arti negatif. Silksong memang berdiri kokoh sebagai game penuh, tetapi pengalaman terbaiknya jelas ditujukan bagi pemain yang sudah memahami ritme, filosofi desain, dan tuntutan mekanik game pertama. Mereka yang datang sepenuhnya baru, mungkin termakan hype, kemungkinan akan merasa kewalahan.

Di sinilah sumber kesulitannya terasa. Silksong bukan sekadar lebih sulit, judul ini saya rasa dirancang dengan asumsi pemain sudah “lulus” dari Hollow Knight. Rasanya mirip seperti Shadow of the Erdtree untuk Elden Ring: konten yang bukan untuk pemula, melainkan untuk mereka yang menginginkan tantangan ekstra setelah benar-benar menguasai game utamanya. Hanya saja

3. Silent Hill f

Silent Hill f (dok. KONAMI)

Ketika Silent Hill f pertama kali diumumkan, fans Silent Hill sempat bingung.

Setting Jepang? Bahkan bukan di benua yang sama dengan kota Silent Hill yang kita kenal. Ditulis oleh Ryukishi07? Ini akan menjadi Silent Hill… atau justru Higurashi no Naku Koro ni?

Keraguan itu semakin menguat ketika materi promosi memperlihatkan sistem pertarungan yang terasa Soulslike. Kekhawatiran pun muncul: jangan-jangan arahnya mendekati Silent Hill Homecoming, judul yang hingga kini masih kontroversial.

Ternyata, anggapan itu meleset.

Game ini justru menawarkan sesuatu yang benar-benar baru namun tetap terasa mencekam. Seri ini sukses melanjutkan momentum kebangkitan seri Silent Hill, setelah sebelumnya Silent Hill 2 Remake menuai pujian luas. Audio design dan soundtrack, dua elemen yang selalu menjadi kekuatan seri ini bahkan di era terburuknya, kembali hadir dengan menceka.

Narasinya pun tampil begitu kuat hingga mendapat pengakuan dari ajang-ajang penghargaan bergengsi. Golden Joystick Awards sempat memberikan nominasi Best Storytelling, meski harus mengakui keunggulan Clair Obscur: Expedition 33, lawan yang memang sangat tangguh. Sementara itu, The Game Awards juga memasukkannya ke kategori Best Narrative. Sebuah bukti kuat bahwa Ryukishi07 tetap menjadi jaminan mutu, bahkan ketika karyanya hadir dengan format yang tidak biasanya.

Ada satu aspek lain yang layak mendapat sorotan khusus: performa akting. Konatsu Kato berhasil menghadirkan sosok Hanako dengan sempurna, membuat karakternya membekas di batin pemainnya.

2. Death Stranding 2: On the Beach

Death Stranding 2: On The Beach (dok. Kojima Productions)

Ada satu kisah menarik produksi Death Stranding 2: On the Beach yang pertama diungkap oleh Rolling Stone.

Pengungkapan ini datang dari Yoann "Woodkid" Lemoine, yang bekerja sama erat dengan Kojima dalam pembuatan soundtrack game tersebut. Berbicara kepada Rolling Stone, Lemoine menyampaikan situasi unik Kojima tentang "masalah" pemain yang "terlalu menyukai Death Stranding 2." "Itu berarti ada yang salah," kata Kojima kepadanya. "Kita harus mengubah sesuatu."

Kojima lalu mengubah beberapa hal dalam naskah dan cara beberapa hal krusial terjadi dalam game karena dia pikir karyanya tidak cukup divisif dan tidak cukup membangkitkan emosi.

Saya jadi penasaran apakah itu keputusan tepat.

Namun setelah memainkan Death Stranding 2: On the Beach, jawabannya terasa jelas.

Game ini menjadi AAA budget game favorit redaksi Duniaku.com untuk tahun 2025. Hampir di setiap aspek, Death Stranding 2 terasa sebagai peningkatan signifikan dibanding pendahulunya. Skala dunia lebih ambisius, presentasi lebih matang, dan keberanian kreatifnya terasa semakin tanpa kompromi.

Secara visual, game ini berada di level yang benar-benar gila. Detail karakter semakin realistis, ekspresi wajah lebih hidup, dan dunia yang ditampilkan terasa suram sekaligus memikat. Bahkan saat main dengan PS5 reguler pun visualnya tetap terasa memikat.

Dan mungkin yang paling penting: sebagai gamer, kita pun kini tampaknya sudah lebih siap menerima “kegilaan” Kojima Productions termasuk momen-momen absurd nan ajaib seperti kameo Mamoru Oshii yang mencuri perhatian itu.

1. Clair Obscur: Expedition 33

cuplikan Clair Obscur: Expedition 33 (dok. Kepler Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)

Mari kita sedikit flashback ke bulan April 2025. Saat itu, setelah menamatkan Clair Obscur: Expedition 33, saya menulis artikel berjudul “5 Alasan Clair Obscur: Expedition 33 Calon Game of the Year!”.

Lima alasan tersebut menyoroti betapa lengkapnya pengalaman yang ditawarkan game ini. Visualnya (untuk ukuran game dari studio yang secara teknis masih masuk kategori indie) terasa memikat dengan gaya artistik yang unik. Musiknya bukan sekadar pelengkap, tapi benar-benar melekat dan memperkuat emosi. Desain levelnya solid. Dan yang paling menonjol: penyajian karakter serta cerita yang tidak ragu mengaduk emosi pemain, kuat dan menghantui bahkan setelah kredit berakhir.

Clair Obscur memang tidak menawarkan sesuatu yang sepenuhnya baru. Akar inspirasinya dari JRPG klasik terasa sangat kental. Namun, alih-alih sekadar meniru, game ini menyaring aspek-aspek terbaik dari genre tersebut lalu menyajikannya dengan rasa, tempo, dan emosi yang begitu istimewa. Hasilnya adalah pengalaman yang sulit dilupakan.

Dan kini, di Desember 2025, pilihan saya (dan juga redaksi Duniaku.com) masih tetap sama.

Clair Obscur: Expedition 33, karya Sandfall Interactive yang secara skala masih bisa disebut indie, resmi menjadi Game of the Year 2025 versi Duniaku.com.

Nah itu tujuh game terbaik 2025 versi Duniaku.com.

Kalau menurutmu gimana?

Sampaikan di kolom komentar!

Editorial Team