Yuk Kerja! Inilah Harapan Industri Game Kepada Kabinet Kerja Presiden Jokowi
Semoga bisa membawa industri game Indonesia ke arah yang lebih baik!
Setelah ditunggu selama beberapa hari, akhirnya pada hari Minggu 26 Oktober 2014 kemarin Presiden Jokowi mengumumkan susunan kabinet yang akan membantunya bekerja selama lima tahun mendatang. Dengan mengusung nama Kabinet Kerja, susunan kabinet Presiden Jokowi kali ini berisi 34 menteri yang diklaim bebas dari kartu merah KPK.
Seperti kabar yang pernah kami tuliskan sebelumnya, tidak ada nama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam susunan kabinet kali ini. Kementerian yang selama ini menaungi industri kreatif (termasuk game) tersebut dipecah menjadi dua, yaitu Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif. Mungkin ini menjadi sinyal bahwa Presiden Jokowi siap memberikan perhatian yang lebih besar kepada industri kreatif, seperti salah satu janji yang disuarakannya saat kampanye lalu.
Namun sebelum mengetahui lebih banyak mengenai Badan Ekonomi Kreatif ini, yuk kita sama-sama mengenal profil beberapa menteri yang nantinya akan berhubungan langsung dengan industri game yang kita geluti ini dan juga apa harapan kita kepada menteri tersebut guna memajukan industri game di Indonesia selama lima tahun mendatang.
[page_break no="1" title="Menteri Komunikasi dan Informatika"]
Pos ini mungkin menjadi salah satu pos yang menjadi bahan pembicaraan oleh netizen pasca pengumuman susunan kabinet. Ya, internet yang cepat dan stabil plus terjangkau sudah menjadi kebutuhan utama industri game, entah itu bagi para developer game yang membutuhkan literatur-literatur dari dunia maya, bagi publisher game online untuk membantu operasional game yang mereka bawa, ataupun bagi gamer yang menginginkan koneksi yang cepat dan stabil agar bisa bermain dengan nyaman. Apalagi dengan kehadiran konsol generasi baru, yang hampir selalu membutuhkan koneksi internet untuk bermain.
Nah, di tangan Menkominfo yang baru, Rudiantara, harapannya tentu bisa merealisasikan internet yang cepat, stabil dan terjangkau, tanpa mengesampingkan internet sehat yang menjadi fokus Menkominfo sebelumnya. Sebagai sosok Menkominfo, Rudiantara bisa dianggap sosok yang pas mengingat berbagai pengalamannya di industri telekomunikasi dan informasi. Selama hidupnya, Rudiantara pernah berkarir di hampir semua perusahaan provider seperti XL Axiata dan Telkomsel, serta saat ini tercatat masih menjabat salah satu komisaris Indosat.
Dan satu lagi, semoga tidak ada lagi kalimat "internet cepat, buat apa?" :D
[page_break no="2" title="Menteri Ristek dan Dikti"]
Meskipun sudah banyak dibuka jurusan pengembangan game di berbagai universitas di Indonesia seperti di Binus (baca: Universitas Binus Buka Jurusan Pengembangan Game dalam Program Studi Game Application and Technology) ataupun PENS (baca: Politeknik Negeri Nomor 1 di Indonesia juga Membuka Program Diploma Teknologi Game), namun ke depan diharapkan akan lebih banyak lagi universitas yang menyediakan jurusan tersebut. Alasannya tidak lain adalah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul untuk berkecimpung di industri game, dan membantu studio-studio game di Indonesia dalam menyiapkan talenta berbakat yang sesuai dengan kebutuhan.
Bukan hanya dalam hal pendidikan, melainkan dalam hal riset teknologi baru untuk digunakan dalam industri game di masa yang akan datang juga menjadi harapan untuk menteri Ristek dan Dikti yang baru, M. Nasir. Dengan latar belakangnya sebagai Rektor Universitas Diponegoro, tentu kita berharap di masa yang akan datang program pendidikan untuk menyiapkan developer-developer game berbakat akan semakin menjamur di Indonesia.
[page_break no="3" title="Menteri Pemuda dan Olahraga"]
Dengan resmi dibentuknya IeSPA atau Asosiasi Olahraga Elektronik Indonesia di bawah naungan FORMI (baca: FORMI Resmikan IeSPA Sebagai Wadah Para Gamer untuk Berprestasi), harapan bagi para penggiat olahraga elektronik atau e-Sport Indonesia untuk berprestasi sampai ke tingkat internasional pun semakin tinggi. Ya, dengan diresmikannya asosiasi ini, para penggiat e-Sports pun juga disebut dengan atlet dan berada di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Harapannya untuk Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Imam Nahrawi tentunya jelas, yaitu untuk lebih memajukan e-Sports di Indonesia. Tentunya dengan dukungan pemerintah melalui Kemenpora ini, atlet-atlet e-Sports Indonesia bisa lebih berprestasi di kancah internasional, tidak kalah dengan atlet-atlet olahraga konvensional. Komite Olahraga Indonesia (KOI) sendiri sudah memberikan sinyal bahwa kesejahteraan atlet harus menjadi perhatian utama Kemenpora yang baru. Semoga termasuk juga kesejahteraan untuk para atlet e-Sport ya!
[page_break no="4" title="Menteri Perdagangan"]
Masalah pembajakan karya masih menjadi momok nomor satu di industri kreatif di Indonesia. Hal ini tentunya cukup meresahkan para kreator dalam membuat karya, karena seolah-olah kerja keras mereka tidak dihargai dengan sepantasnya. Harapan untuk Menteri Perdagangan di Kabinet Kerja ini semoga nantinya bisa memberikan banyak bukti nyata untuk memerangi pembajakan ini, terutama pembajakan bagi karya-karya lokal serta lebih memperhatikan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Selain itu, regulasi untuk menjual game buatan dalam negeri mungkin bisa lebih ringkas lagi, sehingga memudahkan developer yang ingin menjual hasil karyanya.
Harapan-harapan tersebut kini ada di pundak Rachmat Gobel selaku Menteri Perdagangan dari Kabinet Kerja. Rachmat Gobel sendiri adalah satu sosok yang berpengalaman di bidang industri elektronik, dengan statusnya sebagai Presiden Direktur PT. Panasonic Gobel Group.
[page_break no="5" title="Menteri Ketenagakerjaan"]
Sebagai salah satu penggiat di industri game di Indonesia, tentu kita berharap kesejahteraan kita saat berkecimpung di industri ini bisa terjamin. Salah satunya adalah adanya penetapan upah minimum yang pantas bagi pelaku industri game di Indonesia. Dengan upah minimum yang pantas, tentu akan semakin banyak lagi orang yang tertarik untuk berkecimpung di industri ini, dan mendorong kemajuan industri di masa yang akan datang. Tentunya, penetapan upah minimum ini harus juga disertai dengan peningkatan di sektor lain, seperti kemudahan regulasi dalam memasarkan produk sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan tidak memberatkan pengusaha.
Semoga Menteri Ketenagakerjaan yang baru, Hanif Dhakiri memberikan perhatian khusus dalam masalah ini. Hanif Dhakiri sendiri merupakan sosok yang sudah malang melintang sebagai aktivis di berbagai organisasi, serta sempat mengisi salah satu kursi di Komisi X DPR RI yang menaungi masalah Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan.
Di luar kelima menteri di atas, tentunya perkembangan industri kreatif dan game juga dipengaruhi oleh kebijakan menteri-menteri lain secara tidak langsung. Ada harapan lain yang ingin kamu sampaikan kepada Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla? Sampaikan di kolom komentar ya!
[Sumber Gambar: [1][2][3][4][5]]