Year on Local Games, Kaleidoskop Developer Game Indonesia Sepanjang 2012

Bisa dibilang tahun 2012 juga menjadi salah satu terbaik bagi industri game dalam negeri. Bukan hanya banyak judul-judul berkualitas yang semakin meramaikan berbagai macam platform, namun juga banyaknya peristiwa yang menemani geliat industri game dalam negeri dalam setahun terakhir, baik yang berskala nasional, maupun yang sudah menjelajah dunia internasional seperti Tokyo Game Show dan Game Connection.

Kali ini, saya akan mengajak kamu kembali untuk menengok, bagaimana aktivitas para developer game Indonesia sepanjang tahun 2012 lalu, mulai dari game-game yang mereka rilis, event-event berskala nasional dan Internasional, hingga kiprah mereka di perhelatan game Internasional berdasarkan bulan. Selamat mengikuti!

Januari

Developer Indonesia mulai unjuk gigi dengan merilis game-game andalannya, dimana empat diantaranya berhasil merebut perhatian banyak gamer, sebut saja Sky Express dari Elventales Games (sekarang Elven Studio), Waroeng Express hasil karya Aksara Games, Beyond the Well karya duo bersaudara Own Games, hingga Panic UFO Panic yang dikembangkan oleh satu komunitas pengembangan game di Yogyakarta bernama H-Project. Bahkan, dua diantaranya berhasil merajai klasemen sementara Mobile Game Developer War, dimana Sky Express menempati puncak klasemen, mengungguli Virtual Pet dari Creacle Studio dan Beyond the Well. Mobile Game Developer War sendiri sebuah acara yang dihelat oleh Agate Studio yang bekerjasama dengan Nokia dan Kompas untuk memacu kreatifitas para developer game mobile di Indonesia. Peserta kompetisi ini wajib membuat sebuah game, lantas men-submit-nya ke Nokia Ovi Store dan bisa diunduh dari seluruh penjuru dunia. Yang unik adalah, sistem penjurian game ini bukan melalui bagus tidaknya sebuah game dimata beberapa juri, melainkan bagus atau tidaknya game tersebut di mata gamer seluruh dunia.

Sky Express[/caption]

Kabar gembira bukan hanya datang dari kompetisi dalam negeri. Di ajang Internasional Flash Gaming Summit (FGS) 2012, Toge Productions dan Vini Ramadhani membawa kabar gembira dengan masuknya kedua game mereka ke dalam nominasi FGS 2012. Toge Productions dengan Necronator II-nya masuk dalam nominasi Best Game Art dan Community Choice, serta Vini Ramadhani dengan Marching Zombies-nya berhasil menembus nominasi dalam kategori Best Puzzle Game.

Virtual Pet[/caption]

Februari

Setelah menjalani penjurian selama satu bulan dari pertengahan Januari hingga pertengahan Februari, akhirnya Mobile Game Developer War mendapatkan pemenangnya. Sky Express yang merajai klasemen sementara akhirnya harus menyerah kepada Virtual Pet yang menjadi juara dengan total download lebih dari 150 ribu kali. Selain itu, kabar baik lainnya datang dari Enthrean Guardian yang kembali meneruskan pengembangan Vandaria Grace, game ber-setting dunia Vandaria yang sebelumnya pernah dikonfirmasikan pada 2011, lantas terhenti sementara karena suatu hal.

Kabar lain di bulan Februari adalah perilisan Monster League dari Agate Studio, sebuah game casual untuk platform chatting Mig33 yang memiliki genre ala tamagotchi serta Trigger Knight dari Mintsphere yang di-porting untuk iOS dan Android. Selain itu, Necronator II yang sudah sekian lama di Armor Games, akhirnya di-publish juga di portal lainnya, Kongregate. Komunitas game developer di berbagai kota pun mulai terlihat geliatnya, ditandai dengan dilaksanakannya beberapa acara gathering. Salah satu gathering dilaksanakan oleh Game Developer Arek Suroboyo yang menutup bulan Februari dengan melakasanakan gathering-nya.

Maret

Ini nih pialanya.. :D[/caption]

Awal Maret, kabar bahagia datang dari Toge Productions. Setelah menjadi nominasi di dua kategori, akhirnya Necronator II berhasil menyabet satu gelar di Flash Gaming Summit 2012 untuk kategori Best Game Art, dengan menyisihkan dua game pesaing mereka, Castaway 2 dari Likwid Games dan Mike Shadow: I Paid For It dari Tanoku. Sayang langkahnya tidak bisa diikuti oleh Marching Zombies, yang harus mengakui keunggulan Glissaria dari Arkeus yang akhirnya menjadi juara di kategori Best Puzzle Game. Toge Productions kembali membawa berita di bulan Maret ini dengan konfirmasi akan segera dirilisnya Reich of Darkness (sebelum akhirnya berganti judul menjadi Relic of War karena mendapatkan protes dari beberapa pihak tertentu).

Satu event besar Game Developer Indonesia menutup Maret dengan berlangsungnya Gedebuk Coy (Game Developer Buka-bukaan Coy!) pada 30 Maret 2012 di Bandung. Acara yang dihelat oleh Agate Studio ini mengajak para developer game Indonesia dan media untuk saling berdiskusi mengenai bagaimana memajukan perkembangan industri game di Indonesia. Selain itu, Agate Studio juga meluncurkan Gedebuk.org yang merupakan wadah bagi masyarakat yang tertarik dengan dunia pengembangan game.

April

Di bulan April, Artlogic Games merilis kelanjutan dari franchise Epic War-nya dengan Epic War Saga. Awalnya dikembangkan untuk flash, akhirnya di akhir tahun 2012 mereka melakukan porting game ini untuk iOS dan menurut rencana segera menyusul versi Androidnya tahun ini. Selain Epic War Saga, April juga diwarnai dengan Infectonator 2 dari Toge Productions, yang mengisi waktu setelah Reich of Darkness harus ditarik untuk sementara waktu akibat protes dari beberapa kalangan.

Di bulan ini, Agate Studio juga tidak mau kalah produktif dengan merilis Blob-Blob Battle yang dirilis di portal Viwawa. Selain itu, bulan April juga diwarnai dengan dimulainya kontes desain monster yang dihelat oleh Faunia Rancher, dimana pemenangnya memiliki kesempatan untuk ikut serta menyumbangkan desainnya sebagai salah satu monster yang ada di Faunia Rancher.

Mei

Bulan Mei dibuka dengan berita dari Agate Studio yang mencari para Legend (sebutan bagi para pemain Football Saga) untuk ikut serta dalam fase Closed Alpha dari sekuelnya, Football Saga 2. Fase Closed Alpha-nya sendiri akhirnya dimulai pada 15 Mei 2012, dimana tidak sembarang pemain yang bisa mengikuti fase Closed Alpha ini. Yang bisa mengikutinya hanya pemain Football Saga pertama yang memiliki level diatas 100 saja.

Screenshot halaman aplikasi sebelum dihapus oleh Google[/caption]

Kabar lain datang dari Toge Productions, yang dibelit masalah porting ilegal Infectonator 2 yang tiba-tiba muncul di Google Play Store. Sontak berita ini langsung cepat menyebar dan Toge Productions pun dengan sigap melacak siapa sebenarnya Hasan Akyurek yang melakukan aksi ilegal ini. Untungnya, masalah ini hanya bertahan beberapa hari saja, karena aksi cepat Toge Productions yang melaporkan hal ini kepada Google, dan juga bantuan dari beberapa member Gamedevid, komunitas Game Developer Indonesia.

Game pertama Titok yang mengangkat isu Pak Satpam vs Suster Ngesot[/caption]

Titok dan Kawan-kawan hasil kreasi dari Agate Jogja juga semakin produktif di bulan Mei, dengan merilis game ke-19 di portal mereka, Gejegames. Lucunya, masing-masing game dibuat untuk menyikapi isu-isu yang tengah hangat di masyarakat Indonesia, dimana dalam game-game tersebut Titok dikisahkan selalu menyikapi masalah tersebut dari sudut pandang dirinya, dengan gaya "geje" ala Titok. Berita lain di bulan Mei juga datang dari Enthrean Guardian, yang mencoba jalur crowd funding di Wujudkan untuk game Eternal Grace mereka. Sayang, sampai batas waktu yang ditentukan, mereka gagal memenuhi target funding yang dibutuhkan.

Bulan Mei juga diwarnai dengan ajang Casual Connect Asia di Singapura tanggal 21 hingga 23 Mei 2012, dimana beberapa developer Indonesia meliputi Altermyth, Lucidrine, Toge Productions, Merah Putih dan Artlogic Games juga ikut menjadi kontributor disana. Dari Singapura, acara berlanjut dengan dihelatnya gathering Developer Game Indonesia terbesar tahun 2012 lewat GDG (Game Developer Gathering)  2012 pada 26 Mei 2012. Jumlah peserta GDG tahun 2012 ini jauh lebih banyak daripada peserta tahun lalu ketika diselenggarakan di Universitas Bina Nusantara. Tercatat ada sekitar 600 peserta yang memadati hall Universitas Multimedia Nasional (UMN), yang terdiri dari mahasiswa, perwakilan dari game developer seluruh Indonesia, dan tentu saja media. Beberapa speaker internasional juga ikut mengisi acara ini, seperti dari Mobage, Gree, hingga Mochi Media.

Juni

Setelah melaksanakan fase Closed Alpha di bulan Mei, akhirnya Football Saga 2 memasuki fase Closed Beta pada bulan Juni hanya untuk 1000 pemain saja. Para pemain yang mengikuti fase Closed Beta ini selain bisa merasakan yang pertama untuk memainkan Football Saga 2, mereka juga diharapkan bisa membantu pengembangan game ini dengan melaporkan bug dan error yang mereka temukan.

Agate Studio juga kembali meramaikan bulan Juni ini dengan dimulainya gong Mobile Game Developer 4 Rookie. Yang membedakan antara MGDW 4 Rookie ini dengan MGDW sebelumnya adalah fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada party (sebutan untuk satu tim peserta) selama kegiatan ini berlangsung. Setiap party yang ikut akan dibimbing untuk melalui berbagai tahapan standar yang dibutuhkan untuk membuat sebuah game yang berkualitas tinggi. Mulai dari pembuatan Game Design Document, Art Design Document, dan Technical Design Document. Selain itu, party akan diarahkan untuk mengembangkannya menjadi sebuah prototype sebelum memasuki tahap Alpha version, Beta version, dan Release version yang akan masuk ke Nokia Store. Untuk mensosialisasikannya, Agate Studio bekerja sama dengan panitia Compfest 2012 pun mengadakan roadshow di beberapa kota, yang dimulai di Surabaya pada awal Juni.

Tidak sedikit pula game yang menyita perhatian di bulan Juni ini, dua diantaranya adalah Chase Burger yang dikembangkan Elven Games untuk platform Nokia, dan Faunia Rancher yang dirilis oleh Faunia Rancher Team untuk platform iOS. Selain itu, seminar bertaraf internasional juga diselenggarakan di beberapa kota, salah satunya seminar Unity yang dibawakan langsung oleh Product Evangelist-nya, Brett Bibby.

Juli

Foto bersama para finalis Increfest 2012[/caption]

Bulan Juli, geliat industri game dalam negeri tidak semeriah dua bulan sebelumnya, Mei dan Juni. Namun, di bulan ini terdapat satu event spesial, yaitu penjurian akhir untuk Industry Creative Festival (Increfest) 2012. Setelah melewati banyak penilaian, akhirnya kompetisi ini menghasilkan tiga game sebagai juaranya, yaitu Boma Naraka Sura karya Anantarupa Studios sebagai juara pertama, Marbel (Mari Belajar Sambil Bermain) karya Educa Studio, dan Pig Rider karya Tinker Games.

Kabar lain datang dari Digital Eight, yang merilis tiga game yang terdiri dari Bona & Friends, Mombi Goal dan Giga Slave untuk berbagai macam platform. Selain itu, Elven Games dengan Chase Burger-nya juga mengadakan kompetisi high score untuk para pemainnya yang berlangsung pada 1 Juli 2012 hingga 1 Agustus 2012 lalu. Little Giant World juga tidak mau kalah dengan merilis Shop Empire 2, sekuel dari Shop Empire yang mengajak kamu untuk membangun dinasti mall di seluruh dunia.

Kabar kontroversi lain juga meliput developer game Indonesia, kali ini menyangkut Touchten dengan Infinite Sky-nya yang berhasil masuk dalam salah satu game Top Ten di App Store. Memang pencapaiannya cukup menggembirakan, namun yang menjadi kontroversi adalah bagaimana Touchten dalam melakukan strategi marketing untuk game ini. Mencapai Top Ten, namun review dari para pemainnya tidak sebagus game-game yang selayaknya masuk Top Ten. Meskipun diliputi kontroversi, namun kita bisa memberikan apresiasi kepada Touchten dengan pencapaiannya ini.

Agustus

Agustus diramaikan dengan persiapan dua wakil game developer Indonesia, Agate Studio dan Altermyth untuk ikut serta dalam Tokyo Game Show 2012. Ini adalah kali pertama keikut sertaan game developer Indonesia dalam ajang game tahunan yang dihelat di Jepang tersebut. Selain tampil dalam satu stan bertajuk Indonesian Game Studios, Agate Studio juga menempatkan Chief Operating Officer mereka, Shieny Aprilia untuk mengikuti diskusi panel dalam Asia Game Business Summit pada 20 September, yang juga merupakan salah satu acara dari rangkaian TGS 2012.

Dari perilisan game, terdapat dua game yang cukup menarik perhatian di bulan Agustus. Pertama ada Rolling Babaa, game puzzle unik untuk iOS ini dikembangkan oleh salah satu developer asal Yogyakarta, Movin Studio. Yang kedua adalah Defender Chronicles II: Heroes of Athelia, game strategi RPG yang dikembangkan oleh Menara Games bekerja sama dengan Gimka Entertainment. Bahkan, Defender Chronicles II ini mendapat sambutan yang meriah dari gamer iOS, salah satunya adalah menjadi game RPG terbaik di beberapa negara seperti Australia, Italia dan Jepang.

September

Tokyo Game Show (TGS) 2012 menjadi headline utama di bulan September, termasuk bagaimana keikutsertaan game developer Indonesia dalam ajang tahunan ini. Baik Altermyth maupun Agate Studio mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik menuju Jepang, termasuk menyebarkan buklet Indonesian Game Studios. Oiya, Duniaku.net juga mendapatkan kesempatan untuk mendampingi mereka, dan memberikan liputan eksklusif selama TGS 2012 berlangsung langsung dari Makuhari Messe yang menjadi venue acara.

Selain hadir dalam satu stan Indonesian Game Studios, Agate Studio juga menempatkan satu wakilnya, Shieny Aprilia untuk mengikuti Asia Games Business Summit pada 20 September. Judul yang diangkat di konferensi ini adalah "A New Era of Boundary-less Social and Mobile Games?! What Game Businesses Will Survive in Asia?" Selain itu, TGS 2012 juga diramaikan dengan kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Ibu Mari Elka Pangestu.

Di luar TGS 2012, industri game Indonesia juga diramaikan dengan kabar dirilisnya porting Infectonator 2 di Google Play Store dan iTunes. Ya, setelah sempat dikagetkan dengan porting ilegal beberapa bulan sebelumnya, akhirnya porting resminya dirilis oleh Toge Productions (melalui Armor Games) dan mendapat sambutan yang sangat meriah dari para penggemarnya. Elago Tech juga meramaikan bulan September dengan game tower defense-nya Battle Box, yang mendapat sentuhan musik dari David J. Franco, komposer dari Scribblenauts.

Oktober

Lords of Vandaria dari Toge Productions akhirnya mulai meluncur pada awal Oktober. Sayangnya, perilisan game yang menggabungkan gameplay ala Necronator dengan setting dunia Vandaria ini hanya bertahan beberapa hari saja, karena Toge Productions kembali menariknya dari pasaran untuk diberikan tambahan tweak di sana-sini. Selain Toge Productions, Artlogic Games juga merilis game barunya di bulan ini, Monster Saga yang menggabungkan elemen strategi dengan monster breeding. Esabra Games juga tidak ketinggalan merilis game strategi Bots Strike di Kongregate pada bulan ini.

Oktober juga diwarnai dengan event game terbesar di Indonesia, Indonesia Game Show 2012 yang berlangsung di Jakarta. Puluhan game developer Indonesia pun ikut ambil bagian dan menempati beberapa stan yang disiapkan panitia. Hasilnya, banyak masyarakat yang penasaran dengan kiprah para developer Indonesia mampir untuk sekedar mencari tahu bahkan menjajal game yang didemokan. Selain itu, puluhan game developer ini juga mengikuti kompetisi Game Developer Award, yang mana salah satu jurinya adalah Shuji Utsumi, Founder dan CEO dari Q Entertainment.

Party Solite Studio - Juara Rookie Game of the Year 2012[/caption]

Terakhir, Oktober juga menjadi akhir penjurian dari Mobile Game Developer War (MGDW) 4 Rookie, serta dimulainya putaran baru dalam MGDW 4, Full Touch Open Championship. Dari penjurian MGDW 4 Rookie akhirnya didapatkan pemenangnya, Solite Studio dengan game-nya yang berjudul Sakera Math.

November

Setelah dari Tokyo Game Show (TGS) 2012, developer Indonesia kembali unjuk gigi di dunia Internasional. Kali ini, Agate Studio dan Nightspade yang mengikuti Game Connection Europe di Paris, Prancis dari 28 hingga 30 November. Game Connection ini adalah sebuah event yang mempertemukan para praktisi industri game dari seluruh dunia, mulai dari developer, publisher, investor hingga media. Acara ini sendiri lebih ke arah B2B (Business to Business), berbeda dari TGS yang selain B2B, juga menitikberatkan kepada B2C (Business to Consumer).

Selain itu, setelah mendapatkan banyak tambahan di sana-sini, akhirnya Lords of Vandaria kembali bisa dimainkan dengan tambahan beberapa update fitur baru, seperti elemen tower defense dan juga gameplay yang lebih solid. Bulan November juga dipilih oleh beberapa developer Indonesia untuk merilis game, antara lain Esabra Games yang merilis Legendary Thieves, Alegrium yang menggebrak lewat Rob n Roll di iTunes, Altermyth yang merilis Pancipon Fishing, Nightspade yang merilis Give a Dam! di iOS, serta Aruline Studio yang berhasil menjalin kerjasama dengan Square Enix untuk merilis Countastic di Google Play Store. Elven Games juga tidak ketinggalan dengan merilis komik interaktif Garuda Riders bekerja sama dengan Mechanimotion. Terakhir, Firebeast juga meramaikan bulan November dengan Evilgeddon Spooky Max yang berhasil menjadi salah satu nominasi dalam Armor Games Game of The Year untuk kategori Best Shooting Game.

Logo Elventales yang muncul[/caption]

Di bulan ini, kasus porting ilegal juga kembali terjadi. Setelah Infectonator 2, kali ini korbannya adalah Chase Burger buatan Elven Games yang di-porting secara ilegal oleh Zhang Huimei ke dalam iOS dan mengganti judulnya dengan Hungry Chase. Bicara masalah porting, di bulan ini Artlogic Games juga mengumumkan kabar baik, dimana mereka untuk pertama kalinya merilis teaser Epic War Saga yang di-porting untuk mobile.

Desember

Akhirnya, di bulan Desember menjelang Natal, Artlogic Games menepati janjinya dengan merilis porting Epic War Saga untuk iOS. Selain itu, di bulan ini mereka juga mengkonfirmasikan kerja sama mereka dengan Gamenauts, game developer yang berbasis di Silicon Valley, San Francisco Amerika Serikat untuk merilis game mobile baru di tahun ini. Gamenauts sendiri selain bekerja sama dengan Artlogic Games, sebelumnya juga pernah bekerja sama dengan Menara Games lewat Ninja Fishing, serta dengan Nightspade untuk mem-porting Nuclear Outrun ke mobile.

Touchten juga mewarnai bulan Desember ini dengan kabar akan dibawanya Infinite Sky ke pasar China dan Jepang. Ya, meskipun sempat diliputi kontroversi dalam hal marketing di App Store, hal tersebut tidak menyurutkan langkah Touchten yang menggandeng Yodo1 sebagai publisher-nya.

Kabar lain di bulan Desember adalah perilisan Flow The Cloud yang dikembangkan oleh Chocoarts. Selain itu, developer game asal Bandung, Tinker Games juga sempat memberikan sneak peek awal INheritage lewat wawancara eksklusifnya dengan Duniaku.net. Bulan Desember juga diwarnai dengan sebuah "achievement" untuk Alegrium lewat game IconPop Quiz-nya, dimana salah satu ikon yang mereka buat dipakai oleh PSY, pelantun Gangnam Style untuk digunakan dalam Twitter resmi-nya.

Selain itu, beberapa hari menjelang tutup tahun, kabar gembira juga datang dari Toge Productions, dimana Infectonator 2-nya berhasil meraih gelar Best Action Game, serta sampai saat ini masih berjuang dalam voting untuk memperebutkan Game of The Year 2012 versi Armor Games. Bagaimana hasil votingnya? Apakah Infectonator 2 bisa memenangkan gelar tersebut? Tunggu beritanya di Duniaku.net ya!

Maju terus game developer Indonesia! Semoga tahun ini karya-karyanya semakin kreatif dan bersinar baik di dalam negeri maupun di dunia Internasional. :D

[Terima kasih buat teman-teman dari Gamedevid yang sudah membantu melengkapi kaleidoskop ini.. :D]