Year on Local Games, Kaleidoskop Developer Game Indonesia Tahun 2013
Dalam artikel kali ini, kami memberikan kaleidoskop developer game Indonesia sepanjang tahun 2013. Game apa saja yang menyita perhatian? Event apa saja yang meramaikan tahun 2013? Simak selengkapnya di dalam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesian Game Studios dalam Tokyo Game Show 2013 lalu[/caption]
Tahun 2013 sudah berlalu. Banyak event menarik, baik berskala nasional dan internasional yang melibatkan para developer game Indonesia. Bagi mereka, tentu event-event tersebut sangat berguna untuk memperkenalkan game mereka di mata gamer Indonesia, bahwa game-game mereka tidak kalah berkualitas dibandingkan game buatan developer asing. Sedangkan di sisi lain, keikutsertaan mereka dalam berbagai ajang tersebut juga bisa membuktikan kepada dunia internasional, bahwa industri game Indonesia sudah semakin berkembang dibandingkan beberapa tahun lalu.
Di luar event-event tersebut, tahun 2013 banyak dimanfaatkan juga oleh para developer game Indonesia untuk merilis game ke pasaran. Game yang dirilis pun menarget beberapa platform berbeda, mulai dari mobile, web hingga PC. Nah, sesuai dengan tradisi Duniaku setiap tahun, kali ini kami merangkum berbagai event, aktivitas dan game dari developer game Indonesia selama setahun terakhir lewat Year on Local Games ini, plus kabar-kabar menarik lain yang datang dari mereka. Selamat mengikuti!
Januari
Bulan Januari dimulai dengan kabar gembira dari markas Toge Productions. Salah satu game yang mereka kembangkan, Infectonator 2 ditahbiskan sebagai Best Game of 2012 versi portal game Armor Games. Bukan hanya itu, mereka juga berhasil menyabet satu gelar lainnya, Best Action Game lewat game yang sama. Selain Infectonator 2, Indonesia juga menempatkan satu wakilnya, Firebeast dengan Evilgeddon Spooky Max yang menjadi nominasi di kategori Shooting Game. Sayang, Evilgeddon Spooky Max gagal mengikuti jejak Infectonator 2 dan kalah bersaing dengan Strike Force Heroes yang akhirnya menjadi Best Shooting Game.
Kabar gembira lainnya juga datang dari DreadOut yang dikembangkan oleh Digital Happiness. Game yang sering menjadi buah bibir gamer Indonesia maupun mancanegara ini pertama kali menunjukkan "taringnya" dengan menembus 100 besar di Steam Greenlight. Selain itu, untuk mengakomodasi anak muda Indonesia yang ingin terjun di dunia pengembangan game, salah satu universitas di Jakarta, Binus University pun membuka jurusan Game Application and Technology, yang memfokuskan pembelajaran kepada game art, game design dan game programming. Terakhir, ada komik interaktif Garuda Riders, yang mulai mengepakkan sayap ke dunia Internasional dengan menembus pasar iTunes Jepang.
Bulan Januari juga dipilih oleh beberapa developer game Indonesia untuk merilis game, mulai dari TouchTen Games yang merilis Cute Kill, dua bersaudara Own Games yang merilis Beneath the Well, serta Futuretro Studios, yang dibentuk oleh Ferdi Trihadi dengan salah satu mantan desainer game Lionhead Studios, Andrzej Zamoyski dengan Hungry Oni-nya.
Februari
Februari menjadi salah satu bulan yang mengesankan untuk TouchTen Games, karena salah satu game mereka, Infinite Sky berhasil merambah ke dunia internasional, tepatnya menembus pasar China dengan menggandeng salah satu publisher di negara tersebut, Yodo1. Dengan menembus pasar China ini, TouchTen pun mengubah namanya menjadi Sky Beauty serta menambahkan fasilitas sosial seperti integrasi dengan jejaring sosial terpopuler di China seperti Weibo dan QQ.
Kabar lain yang mewarnai bulan Februari juga datang dari DreadOut, yang mengkonfirmasikan bahwa mereka siap mengimplementasikan Voice Acting dalam dua bahsa sekaligus, Indonesia dan Inggris. Adalah Amber Lee Connors yang menjadi pilihan Digital Happiness untuk mengisi voice acting bahasa Inggris dalam game ini. Nama Amber Lee Connors sendiri bukan nama asing di dunia voice acting, karena dia sempat mengisi suara karakter di berbagai game, seperti mengisi suara Ginger, karakter utama wanita dalam Dust: An Elysian Tale dan juga pernah mengisi suara di salah satu game buatan Toge Productions, Planetary Conflict.
Mengikuti Binus University yang membuka jurusan pengembangan game, Politeknik terbesar di Indonesia, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) juga membuka program diploma 4 jurusan teknologi game. Februari juga menandai dimulainya rangkaian perhelatan INAICTA 2013 dengan tema baru, Teknokrasi: Nation of Possibilities.
Dari perhelatan Flash Gaming Summit 2013, tahun 2013 juga menjadi ajang pembuktian tiga game buatan developer Indonesia yang berhasil menjadi finalis penghargaan The Mochis dalam ajang tersebut. Tiga game tersebut adalah Infectonator 2 dan Relic of War dari Toge Productions, serta Pirateers! dari Labu Games. Masing-masing game tersebut menjadi finalis di tiga kategori berbeda, dimana Infectonator 2 masuk finalis dalam kategori Best Cross-Platform Game, Relic of War di kategori Best Sound Design dan Pirateers! menjadi salah satu finalis di kategori Best Shooter Game.
Terakhir, beberapa game buatan developer Indonesia juga meramaikan bulan Februari ini, antara lain Agate Jogja yang merilis episode baru Titok dan Kawan-kawan, serta Legend of Majumaru yang akhirnya dibawa oleh Altermyth untuk mencicipi platform Blackberry 10.
Maret
Dua event yang diselenggarakan di bulan Maret ini mengambil tema dengan tujuan yang sama, yaitu untuk memajukan industri game nasional, yaitu Gamechanics Talk dan Game Indonesia Bersinergi. Dalam pergelaran Gamechanics Talk, seluruh pihak terlibat sepakat bahwa serious game dan gamification mampu menjadi jawaban untuk arah industri game Indonesia ke depannya. Sedangkan Game Indonesia Bersinergi yang diselenggarakan oleh Duniaku Network dan Binus University mengajak seluruh stakeholder dalam industri game Indonesia mulai dari insan pendidikan, pemerintah, developer game, publisher, hingga media untuk bersinergi guna mewujudkan masa depan industri game Indonesia yang lebih baik.
Maret juga bulan yang membanggakan bagi dua developer Indonesia, Agate Studio dan ArtLogic Games yang merilis game bekerja sama dengan publisher internasional. Agate Studio menggandeng Chillingo yang merupakan anak perusahaan dari EA untuk merilis Up in Flames, sedangkan ArtLogic Games bekerja sama dengan Gamenauts untuk merilis Castle Champions. Selain itu, salah satu game mobile buatan Tinker Games yang saat itu ditunggu-tunggu, INheritage: Boundary of Existence pun menunjukkan "eksistensinya" dengan merilis trailer dan detail baru.
Beberapa developer juga menjadikan Maret sebagai bulan untuk merilis game, mulai dari komik interaktif The Adventures of Wanara: Garuda Riders yang merilis volume kedua berjudul The Chosen One, Alegrium yang semakin memperbesar dinasti Icon Pop-nya dengan Icon Pop Brand, Agate Jogja yang merilis seri baru Titok dan Kawan-kawan dalam Titok: Menerjang Meteor, serta Slab Games yang mulai unjuk gigi dengan kuis gokil Klompencapir-nya.
April
Di bulan April, Digital Happiness mulai menjawab rasa penasaran gamer yang menunggu DreadOut dengan merilis versi demo-nya. Bersamaan dengan perilisan demo ini, Digital Happiness juga mengkonfirmasikan kampanye DreadOut melalui situs crowdfunding IndieGogo. Digital Happiness menargetkan DreadOut bisa mendapatkan total US $25.000 yang dialokasikan sepenuhnya untuk pengembangan game ini.
Kabar gembira lain di bulan ini kembali datang dari Toge Productions, yang berhasil menyabet satu gelar The Mochis dalam perhelatan Flash Gaming Summit 5. Lewat Infectonator 2, Toge Productions berhasil menyabet satu gelar Best Cross Platform Game menyingkirkan dua nominator lainnya, Paladog dari Fazecat dan Bloons Tower Defense 5 dari Ninja Kiwi. Meskipun Indonesia meletakkan tiga wakilnya dalam nominasi, sayang hanya Infectonator 2 saja yang berhasil membawa pulang gelar. Dua game asal Indonesia lainnya, Relic of War yang juga dikembangkan oleh Toge Productions dan Pirateers! dari Labu Games gagal membawa pulang gelar di kategori masing-masing.
TouchTen Games yang selama ini fokus di bidang game development pun mengembangkan sayap untuk menjajal bisnis publishing. Dua game buatan Tinker Games, PAWS! Cat Attack dan Soccer Girl Adventure adalah dua game awal yang dipublikasikan oleh TouchTen sebagai publisher di iTunes. Selain itu, satu portal game WAP juga diperkenalkan di bulan ini, yaitu Gempon.net yang menyajikan berbagai macam game WAP yang bisa dimainkan secara gratis lewat handphone.
Beberapa game juga memilih bulan ini untuk mempublikasikan game mereka, seperti Chocoarts yang merilis Keto Fantasy untuk platform Nokia, Agate Studio yang merilis Perang Mistis untuk platform Gempon, hingga Own Games yang bekerja sama dengan Project Pop untuk merilis Power Pop.
Mei
Banyak event berskala internasional yang diikuti developer Indonesia terselenggara di bulan ini, mulai dari Casual Connect Asia 2013, Nikkei Game Networking Jakarta 2013 dan Game Developer Gathering 2013. Untuk Casual Connect 2013, terdapat beberapa pembicara dari Indonesia yang ikut mengisi sesi selama tiga hari penyelenggaraan konferensi ini. Di hari pertama diisi oleh Stefan Damasena-CEO dari Alegrium dan Ihsan Wahab-Director of Publishing dari Altermyth. Selanjutnya, di hari ketiga giliran Rachmad Imron-Game Producer dari DreadOut, Anton Soeharyo-CEO dari TouchTen, Wimindra Lee-Creative Director dari Agate Studio dan Jason Christian-Chairman dari UMN Game Development Club yang memberikan materi mereka.
Bukan hanya menjadi pembicara, beberapa developer game Indonesia juga ikut ambil bagian dalam Indie Showcase yang diselenggarakan panitia, antara lain Tanoshii Studio dengan Garata-nya, ArtLogic Games lewat Castle Champions, Toge Productions yang membawa Infectonator 2 dan juga Infectonator untuk mobile, Agate Studio dengan Valthirian Arc 2, Digital Happiness dengan DreadOut, Ant Pixel Studio dengan Duelers, UMN Game Development Club dengan game-game buatan anggotanya, Dragon Game Studio yang membawa game Balified-Word Game of The Gods, serta Menara Games yang membawa game Momomayhem.
Event kedua, Game Developer Gathering 2013 dikemas dengan format yang sedikit berbeda dibandingkan sebelumnya, dimana kini konferensi dibagi menjadi tiga kelas dengan tema yang berbeda-beda. Acara inti dari GDG 2013 sendiri bukan hanya materi yang diberikan dalam tiga kelas ini saja. Di koridor, pengunjung bisa melihat-lihat hasil karya para developer Indonesia, mulai dari game yang masih dalam bentuk prototype, game yang sudah jadi dan siap dipublikasikan, atau game yang sudah sukses dipublikasikan di pasaran. Tercatat, ada banyak developer Indonesia yang ambil bagian dalam showcase ini, mulai dari Toge Productions, TouchTen Games, Altermyth, Anantarupa Studios, Mintsphere, Digital Happiness, Agate Studio, Little Giant World, Ulin Gameworks, hingga para mahasiswa Binus University dengan beberapa prototype game-nya.
Sedangkan di Nikkei Game Networking Jakarta, beberapa developer game Jepang memperkenalkan strategi mereka untuk menggandeng dan memasuki pasar Asia. Salah satunya adalah Square Enix, yang mengkonfirmasikan studio baru mereka di Surabaya dengan nama Square Enix Smileworks. Mei dilanjutkan dengan kabar gembira dari Digital Happiness, yang berhasil mencapai pendanaan dalam IndieGogo sehingga bisa melanjutkan proses pengembangannya.
Beberapa game juga turut meramaikan bulan Mei, mulai dari TouchTen Games yang merilis Zico The Official Game, Alegrium yang merilis Icon Pop Song, serta Nightspade yang bekerja sama dengan Gamenauts dan developer Malaysia Nerdook Production untuk me-remake game flash terkenal milik Nerdook, Nuclear Outrun bagi platform iOS. Belum lagi Tinker Games, yang pada bulan ini akhirnya merilis game SHMUP mereka, INheritage: Boundary of Existence di iOS.
Juni
Setelah dikonfirmasikan pada perhelatan Nikkei Game Networking Jakarta 2013, akhirnya pada bulan ini Square Enix Smileworks resmi diluncurkan di Surabaya. Selain itu, Square Enix juga menggandeng salah satu developer asal Bandung, Agate Studio untuk membuka layanan game Sengoku Ixa di Indonesia. Altermyth Pandawa juga memeriahkan bulan Juni dengan meluncurkan portal game mobile dengan basis seperti Google Play dan Apple Store yang diberi nama Nampol: Mainan Jempol.
DreadOut yang pada bulan sebelumnya berhasil mencapai pendanaan di IndieGogo melanjutkan kisah suksesnya dengan berhasil menembus Steam Greenlight. Artinya, DreadOut sudah mendapatkan "lampu hijau" untuk dipasarkan melalui Steam, platform game PC terbesar di dunia. Selain itu, bulan Juni juga dimanfaatkan beberapa developer game seperti ArtLogic Games, yang menyiapkan The Bravest Hunter untuk platform Flash.
Juli
Rock Star Dev 2013 diselenggarakan untuk mengakomodasi para startup yang bergerak di bidang pengembangan game dan teknologi. Rock Star Dev 2013 sendiri terdiri dari serangkaian acara, dimana pada akhirnya terpilih 10 developer terbaik yang disebut dengan Rock Star Developers, baik yang sudah profesional maupun yang masih baru untuk dibimbing lebih lanjut dalam kesuksesan mereka nantinya.
Kabar menggembirakan di bulan ini juga datang dari Solite Studio, yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang Microsoft Imagine Cup di St. Petersburg, Rusia. Melalui game Save the Hamsters, Tim Solite Studio yang berasal dari Madura beranggotakan Asadullohil Ghalib Kubat (Team Leader), Miftah Alfian Syah (Programmer), Tony Wijaya (Graphic Designer) dan Mukhammad Bagus Muslim (Game Designer) berhasil membawa pulang juara kedua dalam ajang tersebut.
Juli juga menandai awal dari layanan Closed Beta dari Sengoku Ixa hasil kolaborasi Agate Studio dengan Square Enix. Selain itu, di bulan ini salah satu developer asal Bandung, Ekuator Games mencoba peruntungan melalui jalur crowdfunding di Kickstarter melalui game mereka, Celestian Tales: Old North. Tapi sayang, mereka gagal mendapatkan target pendanaan yang dicanangkan sehingga membuat pengembangan game ini sedikit tertunda.
Agustus
Di bulan Agustus, Indonesia kedatangan "tamu" salah satu developer dan publisher papan atas dari Jepang, Namco Bandai. Mereka diwakili oleh Kanako Okura, Daisuke Omori, Makoto Asanuma dan Shin Unozawa, serta ditemani dengan Shinri Endo dan Hitoshi Nakamura dari Nikkei serta Yoko Takebe selaku translator. Tujuan kedatangan Namco Bandai ke Indonesia adalah untuk mempelajari pasar game di Indonesia serta membuka peluang untuk bekerjasama dengan mitra-mitra developer dan publisher di Indonesia.
Selain itu, di bulan ini beberapa developer melepas game mereka ke pasaran, seperti Agate Studio yang meluncurkan secara resmi hasil kerja sama mereka dengan Square Enix lewat Sengoku Ixa, dan TouchTen Games yang merilis Ramen Chain lewat sebuah kompetisi makan ramen. Judul yang hadir di bulan ini bertambah banyak dengan hadirnya I Play All Day Studio, yang merilis satu game beat 'em up baru untuk gadget dengan Kung Fu Quest: The Jade Tower.
Di akhir Agustus, salah satu event bergengsi nasional INAICTA 2013 resmi dibuka. Event ini menghadirkan banyak susunan acara yang terselenggara selama dua hari di Assembly hall dan lower lobby Jakarta Convention Center, Senayan. Lebih dari seratus karya ICT terpilih dari para nominator dipamerkan kepada publik dan sederet nama pakar industri ICT mengisi conference serta workshop pada dua hari pagelaran acara ini. Selain itu, ajang ini juga menjadi arena bagi para developer game Indonesia untuk menampilkan game mereka di hadapan para pengunjung lewat Duniaku INAICTA Showcase dan Duniaku INAICTA Showoff. Beberapa developer yang tercatat mengikuti ajang ini antara lain Digital Happiness, Agate Studio, Creacle, TouchTen Games, dan Amagine Interactive.
September
Awal September masih diwarnai dengan suasana INAICTA 2013 yang memasuki hari kedua. Dalam dua hari penyelenggaraan INAICTA 2013, ada banyak konferensi menarik yang disajikan para pemateri, seperti salah satunya adalah konferensi bertema Memasuki Industri Game Di Indonesia yang dibawakan oleh Wong Lok Dien, CEO dari Altermyth. INAICTA 2013 sendiri akhirnya menghasilkan beberapa jawara untuk masing-masing kategori, dimana ketiganya adalah kategori tentang game. Untuk Advergames, gelar jatuh ke tangan Agate Studio lewat game Cerebrovit Academy, Edugames jatuh ke tangan Educa Studio lewat Marbel-nya, dan terakhir kategori Game sendiri akhirnya dimenangkan oleh Own Games lewat Own Pet Dragon.
Perhelatan selanjutnya yang cukup menyita banyak perhatian adalah diselenggarakannya event tahunan Indonesia Game Show 2013 di Jakarta. Selain menampilkan game-game dari publisher, ajang ini juga dimanfaatkan oleh para developer Indonesia untuk unjuk gigi game masing-masing lewat beberapa booth yang disediakan. Beberapa developer yang tercatat mengisi booth ini antara lain Agate Studio, Amagine Interactive, Mintsphere, TouchTen Games dan Altermyth. Ajang ini juga kembali menghadirkan Game Developer Award 2013 untuk memberikan apresiasi bagi para developer game tersebut.
Event lain yang terselenggara di bulan ini adalah JGJ48 atau Jogja Game Jam 48 Hours di Jogjakarta. Sesuai dengan judul acaranya, Game Jam ini menuntut para peserta untuk membuat sebuah game mulai dari 0 hingga bisa dimainkan hanya dalam waktu 48 jam saja. Selain itu, salah satu publisher game MMO besar di Indonesia, Kreon mengadakan sebuah kompetisi pengembangan game mobile untuk para developer game Indonesia bertitel Gemfest 2013.
Gong yang menjadi penutup bulan September 2013 ini adalah kembalinya developer Indonesia untuk ikut serta dalam perhelatan Tokyo Game Show (TGS) 2013. Selain mendirikan satu booth khusus, Indonesia Game Studio yang diisi oleh lima developer Indonesia, Altermyth, Agate Studio, Artoncode Indonesia, TouchTen Games dan Toge Productions, salah satu perwakilan Indonesia juga mengisi satu tempat di panel diskusi Asia Game Bussiness Summit. Adalah Wong Lok Dien, CEO dari Altermyth yang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bertema Sudden Rise of the Game Market in Asia ini.
Oktober
GAT Festival 2013 yang diadakan oleh jurusan Game Application and Technology Binus University membuka bulan Oktober 2013. Lantas, dilanjutkan dengan satu acara dari Duniaku Checkpoint berupa talkshow dengan beberapa developer game papan atas Indonesia yang mengusung tema Play in The Global Market. Talkshow ini menarik karena menghadirkan nama-nama yang sebelumnya ikut memeriahkan TGS 2013, antara lain Dien Wong (Altermyth), Indra Gunawan (Artoncode), Anton Soeharyo (Touchten), dan Arief Widhiyasa (Agate Studio).
Selanjutnya, ada Lyto Game Festival yang menjadi ajang diperkenalkannya Lyto Mobi sebagai platform mobile gaming baru untuk gamer Indonesia. Salah satu game yang dipersiapkan adalah Faunia Paw!, game buatan Artoncode Indonesia yang sebelumnya berhasil merajai Game Developer Award 2013 di IGS 2013. Pertengahan bulan, di Jogjakarta diselenggarakan Jogja Game Session Meetup yang bertujuan untuk mempertemukan seluruh developer dan Game Studio se-Jogja dan sekitarnya dalam sebuah forum.
Berita lain yang mewarnai bulan Oktober adalah dibukanya pendaftaran Mobile Games Developer War 5 yang diselenggarakan oleh Nokia, plus kabar munculnya versi palsu dari Ramen Chain, game buatan TouchTen Games di Google Play Store. Terakhir, juga ada beberapa developer yang merilis game di bulan ini, seperti Studio Selamat Pagi yang ingin memperkenalkan kuliner khas Surabaya lewat Berangkat! #Streetfood dan Toge Productions yang merilis Infectonator: Hot Chase di mobile. Oiya, sebagai tambahan, untuk merayakan hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2013 lalu, Duniaku sempat meminta pendapat kepada beberapa game developer muda di Indonesia mengenai makna Sumpah Pemuda bagi mereka, antara lain Mahdi Bashroni Rizal, Fandry Indrayadi, Arief Widhiyasa dan Eldwin Viriya.
November
Satu event yang memeriahkan bulan November adalah Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2013 yang diadakan di minggu terakhir November 2o13. Salah satu acara yang ditampilkan adalah talkshow mengenai Permainan Interaktif dengan tema "Connecting The Puzzle to Create A Better Game Industry". Beberapa pelaku industri kreatif Indonesia mengisi talkshow ini, antara lain Marlin Sugama (Main Studios), Arief Widhiyasa (CEO Agate Studio), Dien Wong (CEO Altermyth), Kris Antoni (CEO Toge Productions), Anton Soeharyo (CEO Touchten Games), dan Ami Raditya dari Duniaku.net.
Kabar lain di bulan November adalah perilisan Gemstore dari Kreon Mobile yang menjadi platform game mobile baru di Indonesia. Gemstore nantinya juga diproyeksikan akan menjadi salah satu tujuan developer game Indonesia yang ingin merilis game mobile-nya. Dua jawaran Gemfest 2013, Luminov dan Powerof2 pun siap meramaikan Gemstore dengan game mereka, Luminov dengan Wafer Factory, dan Powerof2 lewat GoGoGong. Luminov juga meramaikan bulan ini dengan merilis Tooth Invaders yang dikembangkan bekerja sama dengan salah satu merk sikat dan pasta gigi di Indonesia.
Berita menarik lain datang dari Tinker Games, yang berhasil membawa INheritage untuk menembus pasar Jepang. Versi Jepang ini sendiri pun sudah bisa mulai didapatkan tanggal 12 November 2013 di iTunes. Tidak ada perbedaan dari segi gameplay maupun cerita dari game yang berubah namanya menjadi Inheritēji atau Inheritēji Lite di Jepang ini. Tinker Games hanya melokalisasikan bahasanya menjadi bahasa Jepang agar mudah dimengerti oleh masyarakat negeri Sakura tersebut.
Selain itu, Toge Productions juga meramaikan bulan ini dengan merilis sebuah karya fenomenal bekerja sama dengan Iris Worldwide berjudul Taman Anggrek Monsters. Taman Anggrek Monsters ini adalah sebuah interaksi sosial di sebuah layar LED raksasa yang membentang di kompleks mall Taman Anggrek. Layar LED interaktif ini pun juga mendapatkan gelar dari Guinness World of Record sebagai The World’s Largest LED Illuminated Facade.
Menjelang akhir tahun juga dimanfaarkan beberapa developer untuk merilis game, seperti kolaborasi antara Enthrean Guardian dengan komunitas RPG Maker Indonesia untuk menghadirkan RPG crossover Eremidia: Dungeon!, Elago Tech yang merilis Cosmo Ship, Elven Games yang merilis versi game The Adventures of Wanara berjudul Astra Mantra, serta Anantarupa Studios yang merilis Majapahit Online Kshatriya Varna.
Desember
Beberapa event menarik mewarnai bulan akhir tahun ini, salah satunya adalah Altermyth yang mengadakan workshop pengembangan game. Yang membuat workshop ini menarik adalah pesertanya, karena peserta yang mengikuti rata-rata masih belia, yaitu berumur delapan hingga 14 tahun. Selain itu, terdapat pula event Surabaya Animation and Game Expo (SAGE) 2013 yang menghadirkan kompetisi pengembangan game tingkat SMP dan SMA/SMK. Selain kompetisi, event ini juga menghadirkan seminar mengenai pengembangan game yang dibawakan oleh Radik dari Elven Games, hingga ajang showcase dari para Game Developer Arek Suroboyo (GADAS), komunitas para pengembang game yang ada di Surabaya dan sekitarnya.
Kabar menggembirakan lainnya datang dari TouchTen Games, yang kembali mendapatkan pendanaan dari Jepang, tepatnya melalui CyberAgent Ventures. Kerja sama ini kelak akan membuat TouchTen Games bukan hanya sebagai developer game saja, melainkan juga mengembangkan sebuah platform game yang bisa dimainkan hingga di mancanegara. Selain itu, Mobile Games Developer War 5 juga mencapai finalnya di bulan ini, dimana Own Games dan Floo Games masing-masing menjuarai kategori Professional dan Rookie di ajang tersebut. Terakhir, kabar datang dari DreadOut, yang merilis trailer baru serta komik yang bekerja sama dengan CAB.
Beberapa game juga memeriahkan bulan ini, mulai dari Angkot The Game: Kudatang Lagi dari Oray Studios dan Inmotion Digital, Sugar Tales dari ArtLogic Games, Infectonator Survivors: Christmas dari Toge Productions, CERI (Cerita Anak Interaktif) dari Educa Studio, dan terakhir Agate Studio menutup tahun 2013 dengan merilis Valthirian Arc 2.
Maju terus game developer Indonesia! Semoga tahun ini karya-karyanya semakin kreatif dan bersinar baik di dalam negeri maupun di dunia Internasional.