Xbox One Resmi Dirilis di China, Akhiri Puasa Konsol 14 Tahun!
Semoga penjualannya tidak setragis di Jepang ya..
Sejak beberapa tahun terakhir, China seolah berambisi untuk menantang dominasi Korea Selatan dalam hal game PC dan MMO. Namun semuanya berubah saat tahun lalu China mendeklarasikan bahwa mereka kini telah menarik larangan untuk peredaran konsol secara bebas di negara tersebut. Mungkin ada beberapa dari kalian yang belum tahu, Hampir satu dekade, atau sejak awal 2000 lalu, konsol menjadi salah satu barang langka di China. Penyebabnya, pemerintah di China melarang peredaran konsol secara bebas di seluruh penjuru negeri Tirai Bambu tersebut karena takut konsol akan memberikan dampak negatif bagi remaja dan anak-anak yang memainkannya. Akibatnya, popularitas game PC dan juga game center yang menyediakan game online di China meningkat sangat pesat.
Dengan masuknya Xbox One, berakhirlah puasa konsol 14 tahun di China[/caption]
Meskipun sudah lebih dari satu dekade penjualan konsol di China dilarang, bukan berarti di China tidak ada satupun konsol yang beredar. Tetap ada beberapa pihak yang memilikinya, namun sebagian besar mendapatkannya dengan cara-cara yang ilegal. Di saat dahaga konsol tersebut, gamer di China lebih banyak menghabiskan waktu mereka memainkan game-game PC, MMO, dan juga Smartphone. Dengan ditariknya larangan ini, konsol pun mulai masuk kembali ke China setelah terakhir dilakukan Sony untuk PS2-nya lalu. Adalah Xbox One yang akhirnya konsol pertama yang mengakhiri puasa konsol di negeri tersebut selama 14 tahun tersebut.
Xbox One akhirnya mulai bisa didapatkan di lebih dari 4000 toko di 37 kota yang tersebar di seluruh daratan China sejak 29 September 2014 kemarin. Meskipun perilisannya satu minggu lebih lambat dibandingkan rencana semula 23 September 2014, namun gamer di China menyambut antusias perilisan Xbox One di negara mereka ini. Setidaknya dibandingkan dengan Jepang (baca: Microsoft Harus Kirimkan Gugatan ke MK, Penjualan Xbox One di Jepang Harus Diulang!), perilisan Xbox One di China lebih semarak dan terlihat antrian di beberapa toko yang menjual. Microsoft pun sangat serius dalam menyiapkan peluncuran ini. Hal ini terlihat dengan bagaimana mereka menggandeng BesTV untuk membantu proses launching dan distribusi konsol tersebut.
Meskipun antriannya tidak heboh, setidaknya lebih "mendingan" daripada perilisannya di Jepang yah[/caption]
"Pencapaian ini sangat signifikan baik untuk hubungan kita dengan China maupun untuk rencana ekspansi global kami. Setiap perilisan di pasar baru selalu unik dan kami bersyukur dengan kesabaran dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para fans," ungkap Phil Spencer, Head of Xbox Division dari Microsoft seperti dikutip dari pernyataan resminya. "Kami akan terus bekerja sama dengan BesTV untuk membawa banyak game yang menarik, hiburan dan aplikasi untuk memuaskan gamer di seluruh China," lanjutnya.
Perilisan Xbox One di China ini diikuti oleh sepuluh judul yang menjadi launch title-nya, antara lain:
- Forza 5
- PowerStar Golf
- Zoo Tycoon
- Max: The Curse of Brotherhood
- NeverWinter
- Rayman Legends
- Trials Fusion
- Naughty Kitties
- Fantasia: Music Evolved? or Dance Central: Spotlight
- Kinect Sports Rivals
Yang mejadi kejutan adalah hilangnya beberapa judul seperti Destiny dan juga Call of Duty: Advanced Warfare yang kabarnya tidak ikut dijual di China. Hal tersebut dikarenakan pemerintah China memberikan kriteria sensor yang sangat ketat terhadap game-game tersebut, yang membuat game dengan elemen kekerasan berlebih harus menerima nasib tidak bisa memasuki pasar China.
Xbox One memasuki pasar China dengan banderol harga sekitar 4.299 Yuan atau lebih dari Rp 8.5 juta untuk bundel Xbox One dengan Kinect. Untuk Xbox One tanpa Kinect, Microsoft membanderolnya dengan harga dua juta lebih murah atau sekitar Rp 6.5 juta. Jejak Microsoft ini nantinya juga akan diikuti oleh dua rivalnya di industri konsol, Sony dan Nintendo. Bahkan Sony kabarnya juga sudah menggandeng salah satu perusahaan lokal di China untuk mempersiapkan peluncurannya, persis dengan apa yang dilakukan oleh Microsoft.
[Sumber: Xbox/Forbes/Sina]