Preview: The Last of Us, Bertahan Hidup di Tengah Wabah Mematikan Pasca Kiamat

Dalam seminggu ke depan, bukan hanya E3 2013 saja yang menarik perhatian gamer. Sony juga siap merilis salah satu game eksklusifnya, yang digadang-gadang menjadi kandidat Game of The Year 2013, The Last of Us. Simak preview-nya di dalam!

Preview: The Last of Us, Bertahan Hidup di Tengah Wabah Mematikan Pasca Kiamat

Developer : Naughty Dog

Publisher : Sony Computer Entertainment

Release : 14 Juni 2013

Platform : PS3

Genre : Survival Horror / Action Adventure

Rating : M

Banyak orang mengimajinasikan kiamat dengan berbagai macam versi yang berbeda. Ada suku Maya yang meramalkan kiamat terjadi karena kalendernya sudah berakhir, ada juga yang mengimajinasikan kiamat adalah saat ada makhluk luar angkasa yang menginvasi bumi, namun banyak juga yang memperkirakan kiamat nanti terjadi karena invasi zombie atau mayat hidup. Nah, tim dari Naughty Dog yang sebelumnya terkenal dengan seri Uncharted-nya kali ini mengimajinasikan kiamat dengan cara yang berbeda, wabah jamur mematikan cordyceps yang mengubah manusia menjadi mirip zombie dan saling memakan satu dengan lainnya dalam The Last of Us.

Preview: The Last of Us, Bertahan Hidup di Tengah Wabah Mematikan Pasca Kiamat

The Last of Us sendiri sudah diperkenalkan pertama kali pada tahun 2011 lalu, dan banyak pihak sudah memprediksikan bahwa game ini akan menjadi killer application selanjutnya untuk PS3. Selain menawarkan kondisi pasca kiamat sebagai setting utamanya, Naughty Dog juga menawarkan kisah dan hubungan menyentuh ala ayah dan anak lewat penggambaran Joel dan Ellie, dua karakter utama di game ini. Di game ini, kamu akan memerankan Joel, sedangkan Ellie akan menjadi asistenmu yang dikendalikan oleh AI, mirip dengan Elizabeth yang membantu perjalanan Booker DeWitt dalam BioShock Infinite. Gameplay survival horror dengan bumbu stealth juga menjadi elemen penting, namun buru-buru Naughty Dog menyebutkan bahwa shooter bukanlah fokus utama mereka, meskipun di sini kamu juga akan menemukan baku tembak dan juga sistem cover. Mereka justru fokus kepada cerita dan eksplorasi lingkungan, yang sepertinya akan mirip dengan formula Quantic Dream dalam Heavy Rain dahulu.

Berbicara tentang cordyceps, jamur jenis ini bukanlah hanya khayalan tim dari Naughty Dog saja, melainkan juga ada di dunia nyata. Di dunia ini, ada sekitar 400 tipe jamur cordyceps yang hidup sebagai parasit bukan hanya di jamur lain melainkan di makhluk hidup seperti serangga. Di game ini, cordyceps bukan hanya hidup di serangga dan lingkungan, tetapi juga di jasad manusia dan bisa membuat manusia tersebut hidup kembali mirip zombie. Namun, jangan harap kamu akan menemukan game zombie seperti Resident Evil atau Left 4 Dead dalam game ini, karena sekali lagi Naughty Dog lebih ingin memfokuskan penceritaan kepada hubungan layaknya Ayah dan anak dalam diri Joel dan Ellie.

Preview: The Last of Us, Bertahan Hidup di Tengah Wabah Mematikan Pasca Kiamat

Bukan Game Tentang Zombie, Menonjolkan Hubungan antara Ayah dan Anak

Naughty Dog menolak anggapan bahwa game ini sama dengan game zombie kebanyakan, dan mengungkapkan bahwa mereka menonjolkan hubungan antara ayah dan anak dalam game ini. Game ini ber-setting dua dekade setelah wabah Cordyceps mulai menjangkiti Boston, dan sudah membunuh miliaran orang di dunia. Para orang yang selamat hidup di zona karantina, yang berada dibawah pengawasan penuh militer Amerika Serikat, dimana jika ada orang yang terinfeksi, maka mereka akan mengeksekusinya secara kejam. Joel, seorang pria berumur 40 tahun yang hidup di salah satu zona karantina mengalami sebuah kejadian yang membuat dirinya berjanji kepada seorang kawan lama bahwa dia akan mendapatkan seorang anak perempuan berumur 14 tahun bernama Ellie. Joel ingin membawa keluar Ellie dari rezim yang lalim menuju ke kelompok perlawanan yang disebut dengan Fireflies. Mereka berdua memulai petualangan mereka menjelajahi US dan bertahan hidup dari serangan makhluk-makhluk yang terinfeksi wabah jamur. Selain itu, Joel dan Ellie juga harus menyelamatkan diri dari pemakan bangkai yang berhasil lepas dari zona karantina, yang melihat mereka berdua sebagai buruan mereka. Masalah tidak berhenti di situ saja, pihak militer pun geram dengan aksi ini, dan berusaha untuk merebut Ellie dan meletakkannya kembali di bawah pengawasan mereka.

Preview: The Last of Us, Bertahan Hidup di Tengah Wabah Mematikan Pasca Kiamat

Kombinasi Elemen Stealth dan Survival Horror

Mungkin kalian setuju, bahwa banyak game horror dewasa ini jauh dari kata mengerikan. Kombinasi antara beberapa elemen yang ada seperti keputusan-keputusan yang sangat berpengaruh seperti kurang diramu dengan maksimal. Untungnya, Naughty Dog memahami hal ini, dan Sony pun memperbolehkan mereka untuk bereksperimen dengan semua elemen yang menghadirkan ketegangan maksimal dalam The Last of Us ini.

Dalam beberapa demo yang sudah ditunjukkan, nampaknya Naughty Dog sudah berhasil menemukan formulanya. Dunia yang hancur pasca kiamat, monster yang mulai menguasai jalanan, hingga tiga survivor yang harus bertahan hidup dan mencapai tujuannya adalah beberapa diantaranya. Salah satu dari survivor tersebut, Ellie adalah seorang anak berusia belasan tahun yang tidak tahu apa-apa tentang wabah tersebut, dan Naughty Dog menggambarkan rasa penasaran dalam diri Ellie yang selalu bertanya apa yang terjadi kepada dua survivor lainnya.

Preview: The Last of Us, Bertahan Hidup di Tengah Wabah Mematikan Pasca Kiamat

Sekilas, elemen gameplay yang ditunjukkan mirip dengan inti gameplay dalam Uncharted, mulai dari memanjat, jongkok hingga menembak musuh. Namun, sebagian besar waktu gameplay-mu di game ini akan kamu habiskan dengan menginvestigasi lingkungan. Element shooter bukan menjadi fokus, karena terlihat Naughty Dog sangat “pelit” memberikan ammo untuk senjata-senjata api yang ada di game ini.

Monster dalam The Last of Us sangat mematikan dan bisa bergerak dengan cepat, termasuk monster yang tidak bisa melihat sekalipun. Oleh karena itu, elemen stealth juga terlihat mendominasi game ini, dimana kamu harus bersembunyi dan mengendap-endap agar tidak terdeteksi musuh, lantas muncul secara mengejutkan. Beberapa musuh yang kamu temui sejatinya mirip dengan zombie, seorang manusia yang mati namun bermutasi dan “hidup” kembali karena infeksi jamur mematikan tersebut. Element QTE (Quick Time Event) juga disediakan pihak pengembang, dimana pengembang mencontohkannya saat Joel menghadapi Clicker dan kamu harus menekan tombol segitiga.

Hubungan Joel dan Ellie semakin terlihat dalam demo tersebut, dimana Joel menginstruksikan Ellie untuk berlindung di tempat yang aman, sedangkan dia terjun langsung untuk menghadapi musuh tersebut. Dia memiliki beberapa perlengkapan untuk menghajar musuh tersebut, mulai dari sebuah pistol dengan tujuh peluru, alat cukur terbuat dari gunting yang bisa digunakannya untuk menyerang musuh dari belakang, hingga botol dan bata yang bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian monster yang sensitif terhadap suara. Dengan amunisi senjata api yang minim, tentu kamu harus bijak menggunakan dan mengkombinasikan semua item yang kamu miliki dalam pertempuran tersebut.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU