Mengintip WarStorm, FPS Berkekuatan Unreal Engine 3 yang Hanya Dikembangkan oleh Satu Orang!
Sebuah game berkekuatan Unreal Engine 3 dan hanya dikembangkan satu orang? Sepertinya sulit diwujudkan, namun satu mahasiswa di China membuktikan bahwa hal tersebut sangat mungkin lewat WarStorm!
Pengembangan sebuah game biasanya membutuhkan lebih dari satu orang, minimal tentu ada yang menjadi programmer (biasanya juga merangkap game designer), artist untuk menggambar dan seorang lagi yang menjadi komposer untuk mengerjakan musik dan juga efek-efek suara. Namun, hukum ini tidak berlaku bagi WarStorm, FPS yang saat ini menjadi buah bibir di China dan mulai menyediakan versi download-nya sejak minggu lalu.
Ya, karena dikembangkan oleh satu orang saja dan merupakan hasil karya developer China sendiri inilah yang membuat banyak gamer di China antusias menyambut versi demo dari game ini. Dalam keterangan resmi yang muncul di layar loading game, memang game ini tertulis dikembangkan oleh Fey Yan Islands Studios, namun banyak rumor yang menyebutkan bahwa studio tersebut hanya berisi satu orang saja, dan hebatnya lagi dia baru berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi di sana! Game ini tampak solid dengan grafis yang mumpuni berkat penggunaan Unreal Engine 3. Meskipun dibuat sementara untuk pasar lokal China, namun dialog game yang sepertinya mengisahkan pertempuran antara teroris dengan anti teroris ini sudah sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris.
Dari beberapa review yang dilakukan blogger China, game ini sekilas mirip dengan Call of Duty, namun sayang masih ada banyak kekurangan, salah satunya adalah AI yang masih banyak memiliki bug. Seringkali AI hanya berdiri di satu titik saja dan menembak pemain jika terlihat. Dia juga tidak bergerak sedikitpun saat ditembak oleh pemain. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan minat para gamer di China untuk men-download versi demo game ini yang menampilkan level awalnya.
Tertarik mencoba game buatan satu orang ini? Kamu bisa mengunjungi beberapa website China seperti Sina untuk men-download demo-nya. Tetapi tentu saja, dua website ini murni menggunakan bahasa China, sehingga mungkin kamu membutuhkan Google Translate untuk mentranslasikannya.
[Sumber: Kotaku]