Kebijakan Refund Steam Diberlakukan. Kabar Baik atau Kabar Buruk?
Masih banyak gamer "nakal" yang bisa memanfaatkan sistem baru ini untuk mencari keuntungan. Jadi, apakah kebijakan ini tepat?
Mulai 2 Juni 2015, Kebijakan refund Steam mulai berlaku. Apakah bakal menimbulkan masalah baru?
Satu lagi kebijakan besar diambil oleh Valve terhadap layanan portal game PC terbesar di dunia milik mereka, Steam. Terhitung sejak tanggal 2 Juni 2015 kemarin, Steam memberikan kebijakan refund alias uang kembali kepada para gamer yang sudah membeli game-game yang dijual di Steam, termasuk juga DLC-DLC bahkan uang yang sudah kamu bayarkan saat melakukan pre order. Namun, kebijakan refund Steam ini ada beberapa syarat dan ketentuan berlaku. Apa saja?
Steam memberikan syarat dan ketentuan berlaku kepada siapapun yang ingin refund game yang sudah dibeli. Pertama, kamu bisa me-refund game yang sudah kamu beli paling lambat 14 hari sejak waktu pembelian. Kedua, kamu hanya bisa me-refund game yang baru kamu mainkan di bawah dua jam. Hampir semua game dan DLC yang dijual di Steam bisa di-refund, terkecuali beberapa DLC yang terdaftar di Steam sebagai item non-refundable.
Masalah baru bagi game dengan gameplay singkat seperti MGS V: Ground Zeroes?[/caption]
Yang lebih masif lagi, Steam menerima refund untuk apapun alasan yang kamu berikan. Kamu sudah membeli game tapi ternyata tidak bisa dimainkan karena tidak sesuai dengan spesifikasi PC yang kamu miliki? Bisa di-refund penuh. Atau, kamu sudah membeli game dan memainankannya sebentar, tetapi kamu tidak menyukainya? Bisa juga di-refund. Kebijakan yang cukup fleksibel, namun tetap Steam akan memberikan tenggat waktu paling lama satu minggu untuk menganalisa alasan refund yang kamu berikan sebelum akhirnya uangmu kembali.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/30/steam-summer-sale-segera-dimulai/" title="Siapkan Dompet Beserta Isinya, Steam Summer Sale Segera Dimulai!"]
Termasuk saat kamu membeli game secara pre order. Kamu bisa kapanpun melakukan refund sebelum game tersebut dirilis. Sedangkan jika game tersebut sudah dirilis, maka syarat 14 hari dan maksimal dua jam gameplay akan berlaku. Dalam pernyataan resminya, Valve mengungkapkan bahwa kebijakan refund Steam ini dibuat untuk meminimalisir resiko yang terjadi setelah pembelian game. Namun bukannya meminimalisir resiko, tetapi nampaknya kebijakan refund Steam ini bakal menimbulkan masalah baru yang cukup pelik.
Ya, di satu sisi, kebijakan baru ini bisa menjadi kebijakan yang pro terhadap gamer, dengan catatan bisa digunakan dengan semestinya. Di sisi lain, kebijakan ini bisa jadi sebuah berita buruk dan menimbulkan masalah baru. Bisa saja gamer menjadikan kebijakan refund ini sarana untuk mendapatkan free trial atau bahkan completely free game yang mereka inginkan di Steam. Mereka cukup membeli game tersebut, memainkannya maksimal satu jam 59 menit dan meminta Steam untuk mengembalikan uang mereka dengan alasan tidak suka dengan game tersebut. Namun Valve sendiri rupanya sudah mengantisipasi hal tersebut, dimana mereka mengungkapkan bahwa jika ada siapa saja yang terindikasi menjadikan kebijakan ini untuk mendapatkan game gratis atau penyalahgunaan lainnya, maka Valve akan menghentikan kebijakan ini.
Game-game yang bermasalah di hukum beberapa negara, seperti The Evil Within di Australia tidak bisa di-refund.[/caption]
Berikut ini adalah [outbound_link text="pernyataan resmi dari Valve" link="http://www.store.steampowered.com/steam_refunds"] mengenai kebijakan refund Steam yang dikutip dari FAQ-nya:
Refunds are designed to remove the risk from purchasing titles on Steam—not as a way to get free games. If it appears to us that you are abusing refunds, we may stop offering them to you. We do not consider it abuse to request a refund on a title that was purchased just before a sale and then immediately rebuying that title for the sale price.
Pertanyaannya, akan seketat apa kontrol Steam terhadap gamer-gamer yang terindikasi melakukan penyalahgunaan kebijakan refund Steam ini? Bagaimana cara mereka melakukannya, mengingat user Steam sudah mencapai 125 juta di seluruh dunia (data awal 2015)? Itu yang masih perlu kita tunggu. Masalah bukan hanya ada di gamer yang menyalahgunakan kebijakan refund Steam ini sebagai sarana mendapatkan game gratis, melainkan ada banyak masalah-masalah lain yang bisa muncul, dan bisa jadi masalah baru bagi developer-developer yang merilis game dengan waktu gameplay yang singkat, karena mereka seperti merilis "game gratis" di Steam.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu pro atau kontra dengan kebijakan refund Steam ini?
Sumber: [outbound_link text="Steam" link="http://www.store.steampowered.com/steam_refunds"]/[outbound_link text="Kotaku" link="http://kotaku.com/steam-is-now-offering-refunds-1708492000"]