Duniaku INAICTA Showcase: Agate Studio

Duniaku INAICTA Showcase menghadirkan satu developer papan atas Indonesia yang berasal dari Bandung dengan deretan game-nya, Agate Studio. Simak apa saja game yang mereka bawa di artikel ini!

Duniaku INAICTA Showcase: Agate Studio

Duniaku INAICTA Showcase: Agate Studio

Jika ditanya salah satu studio game papan atas di Indonesia, mungkin banyak diantara kalian yang akan menyebutkan nama Agate Studio. Sejak didirikan pada tahun 2009 hingga sekarang, Agate Studio sudah banyak merilis game untuk berbagai macam platform, mulai dari web based, game sosial, hingga game mobile. Mereka juga seringkali menggandeng kerja sama dengan beberapa developer dan publisher papan atas dari luar negeri, sebut saja dengan Chillingo saat merilis Up in Flames beberapa bulan lalu, hingga yang paling baru bekerja sama dengan Square Enix untuk menghadirkan Sengoku Ixa di Indonesia.

Kisah dari Agate Studio sendiri bermula dari tahun 2007, dimana pada saat itu beberapa mahasiswa memutuskan untuk membuat sebuah RPG 3D lengkap dengan FMV dan voice acting berjudul Twilight. Setelah delapan bulan mengerjakan game ini, akhirnya game ini berhasil memenangkan salah satu award game bertaraf lokal. Selanjutnya, mereka mencoba hal baru lagi, yaitu mengembangkan sebuah game untuk Xbox 360 dengan judul Ponporon nyaris tanpa budget sepeser pun. Namun tidak disangka pula, game yang sempat ditampilkan dalam sebuah pameran ini mendapatkan reaksi yang sangat positif dari para pengunjungnya. Di tahun 2009, akhirnya mereka berhasil mendapatkan satu gelar di INAICTA 2009 lewat sebuah game berjudul Blank! yang menyabet kategori Most Favorite Winner. Karena pengalaman-pengalaman tersebutlah, akhirnya pada 1 April 2009, Agate Studio resmi berdiri dan sekarang sudah memiliki lebih dari 75 staff dengan menempatkan basis operasional di tiga kota, Bandung, Jakarta dan Yogyakarta, serta satu di Singapura.

Duniaku INAICTA Showcase: Agate Studio

Dalam Duniaku INAICTA Showcase kemarin, Agate Studio membawa rombongan game-nya. Pertama, mereka membawa Sengoku Ixa, game berbasis web dari Square Enix yang baru saja diluncurkan secara resmi akhir Agustus lalu. Sengoku Ixa sendiri adalah game simulasi perang yang telah dimainkan oleh lebih dari 1.1 juta pemain di Jepang. Tema yang dibawa oleh game ini merupakan zaman perang sipil Jepang yang dipenuhi dengan intrik politik dan kekuatan militer yang merajalela, yang sering kita kenal dengan zaman Sengoku. Pemain akan menemukan berbagai tokoh ternama zaman Sengoku, seperti Oda Nobunaga, Tokugawa Ieyasu, Date Masamune, serta ratusan tokoh perang Sengoku lainnya.

Kedua, mereka menampilkan sekuel dari franchise game laris mereka, Football Saga 2 yang dirilis tahun lalu. Sama seperti prekuelnya dahulu, dalam game ini kamu bisa memilih satu dari empat posisi pemain bola yang cocok untuk, antara lain Midfielder (gelandang / pemain tengah), Defender (bek / pemain belakang), Forward (striker / pemain depan) dan Goalkeeper (kiper / penjaga gawang). Untuk semakin memantapkan teknik dan kualitas kamu di masing-masing posisi tersebut, terdapat beberapa menu latihan yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing posisi, seperti jika kamu ingin menjadi seorang  Midfielder handal sekelas Xavi atau Iniesta, maka kamu bisa memilih latihan Dribbling, Passing dan Set Piece. Namun kamu tidak bisa terus menerus melakukan latihan, karena kamu dibatasi oleh Energy dan Training Point yang bisa habis. Setelah kamu memiliki skill yang mumpuni, kamu bisa bergabung dengan salah satu klub yang ada untuk mengikuti liga, seperti Palembang Blade, Jakarta Godfather, Bandung Grizzlies, Surabaya Greenforce, Denpasar Wave, Kotabaru Bamega, Berau Makassar, dan Jayapura Pearls.

Duniaku INAICTA Showcase: Agate Studio

Selanjutnya, ada Valthirian Arc 2 yang pernah ditampilkan dalam ajang Indie Showcase Casual Connect Asia 2013 lalu. Sekuel dari Valthirian Arc ini mendapatkan beberapa improvisasi yang membuatnya berbeda dari prekuelnya, seperti tambahan mode Academy Simulation, engine baru yang mereka buat dari awal, dan juga beberapa variasi gameplay untuk Quest-nya.

Dari game mobile, Agate Studio juga membawa Up in Flames yang dipublikasikan oleh Chillingo. Up In Flames mengisahkan petualangan Baff, seekor naga hijau yang lucu yang sangat mengidolakan Captain Drago. Namun suatu hari, dia menemukan teman-temannya disandera oleh gerombolan serigala, hiu bahkan Yeti, dan dia harus menyelamatkannya. Oleh karena itu, dia pun berdandan ala superhero dan bersiap untuk menyelamatkan teman-temannya tersebut. Dalam game ini, kamu diharuskan menggunakan semburan api milik Baff untuk membakar semua lawan kamu dan menyelamatkan teman-teman Baff yang disandera.

Masih dari game mobile, ada juga Perang Mistis yang dikembangkan untuk platform game mobile yang juga mereka kembangkan, Gempon.net. Perang Mistis adalah sebuah game WAP yang bisa kamu mainkan di semua browser, baik di smartphone atau di feature phone sekalipun asal handphone tersebut sudah memiliki browser dan koneksi internet. Dalam game ini, kamu akan berpetualang menjelajahi cerita horor khas Indonesia, mulai dari menyelamatkan gadis misterius, menjelajahi tempat-tempat angker, dan berperang melawan berbagai macam makhluk mistis. Makhluk mistis yang akan kamu temui di game ini pun juga khas Indonesia, seperti Suster Ngesot, Kolor Ijo, Pocong, hingga Tuyul. Namun, game ini tidak seseram yang kamu kira, karena makhluk-makhluk di atas digambarkan dengan ilustrasi yang lucu, tetapi tetap tidak kehilangan kesan seram dan ciri khas yang melekat di mereka.

Duniaku INAICTA Showcase: Agate Studio

Tertarik untuk menjajal game-game dari Agate Studio ini? Kamu bisa langsung mengarahkan browser-mu untuk memainkan Sengoku Ixa di alamat ini serta Football Saga 2 di sini. Untuk Up in Flames kamu bisa men-download-nya langsung di iTunes melalui link berikut ini. Terakhir, untuk memainkan Perang Mistis lewat Gempon, kamu bisa mengarahkan browser PC dan handphone-mu ke alamat ini.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU